Hampir Ketahuan

310 28 0
                                    

akhirnya Lili pun menjalankan mobilnya

Sisi lain

"Gimana jov Lo udah tau alamatnya"tanya Nichol

Mereka berenam sedang kumpul di markas sebelumnya Jovan memberi tahu James untuk mengumpulkan yang lainnya

"Udah terus sekarang kita ngapain lagi"ucap Jovan ke yang lain

"Kasih ke gue kalian cuma bantu gue sampai sini aja"ucap El

"Lo yakin gak mau bantuan dari kita lagi El"tanya Roy

"Masalah ini gue sendiri kalian urus yang lain aja"

Akhirnya mereka hanya mengangguk saja tidak mau memperpanjang lagi karena jika El sudah bilang begitu mereka harus menuruti nya atau bisa di bilang mempercayainya

"Gue pergi dulu"ucap El dan beranjak pergi meninggalkan ke lima temannya tersebut

Sekarang El pergi menuju rumah Sasya ia tidak mau berlama-lama lagi karena ia tidak mau jika mamahnya terus bertanya kepadanya

Disisi sasya

"Non sudah sadar"dengan raut khawatirnya bi Narti

"Aku gak papa kok bi"

Wajah sasya sangat pucat karena sedari pagi ia belum makan di tambah ia cukup lama pingsan

"Non bibi bikinin bubur di makan yah"

"Nanti aja bi aku belum lapar"sambil memejamkan matanya

"Tapi non sasya belum makan dari pagi"bujuk bi Narti agar sasya mau memakan buburnya

Tiba-tiba ketukan pintu kamar Sasya terdengar

"Masuk"ucap Sasya

"Maaf non mengganggu, ada tamu yang ingin bertemu dengan non sasya"ucap pembantu 1 bernama ana

"Siapa na"tanya bi Narti

"Saya juga kurang tau bi tapi ganteng sih cowoknya 😅"ucap ana sambil cengengesan

"Suruh masuk ke sini aja bi"ucap Sasya

Sasya benar-benar masih lemas untuk menuruni tangga lagi pula juga masih ada bi Narti di dalam kamar Sasya

"Baik non" ana

Setelah ana pergi beberapa menit akhirnya tamu itu sampai dan mengetuk pintu kamar Sasya

"Permisi"

"Masuk den"ajak bi Narti

Sasya cukup kaget karena yang bertamu malam² adalah ELIOS

"Lo ngapain kesini!'' ucap Sasya dengan raut kaget

"Hmm sorry kalo gue ganggu"ucap El sopan ia tak mau beranjak tidak sopan di depan orang yang lebih tua

"Lo ganggu banget"ucap Sasya tanpa melihat ke El

"Hmm kalo gituh teh bi Narti tunggu di luar aja yah pintunya jangan di tutup"ucap bi Narti dan di angguki oleh El dan sasya

Setelah bi nanti keluar hanya tinggal El dan sasya yang ada di kamar

"Lo sakit"tanya El karena melihat raut muka sasya yang pucat

"Ngapain Lo kesini dan dari mana Lo tau rumah gue"tanya sasya menghiraukan ucapan El barusan

"Jawab dulu pertanyaan gue tadi Lo bener² sakit"ucap El dengan raut tegas

"Bukan urusan Lo kalo Lo kesini cuma mau buang² waktu gue mending pergi"

El benar² kesal dengan ucapan sasya dia cukup khawatir dengan keadaan sasya sekarang karena melihatnya sasya begitu tidak berdaya seperti tidak ada tenaga untuk meyaut ucapan El

"Lo belum makan kan mau gue suapin"tiba² saja El dengan mulutnya berbicara seperti itu

"Goblok Lo ngomong apaan barusan El"batin El membodohi ucapannya sendiri

"Maksud lo''dengan raut bingung sasya berucap

"Sini Lo masih belum makan sekarang buka mulut Lo a"ucap El sambil memegang sendok berisikan bubur di depan mulut sasya

"Gak!"

"Makan Lo mau sakit terus kaya gini"

"Bukan urusan Lo"

"Bawel ya Loh a gak kalo gak gue suapin sama mulut gue mau Lo"ancam El

'Mesum ya Lo"

Akhirnya El menyuapi sasya saat dirinya membuka mulutnya tadi dengan sendok yah nyuapinya

"Nah gitu dong jangan keras kelapa jadi cewek"Ucap El

"Suka² gue dong!'' dengan muka cemberutnya

Mereka berdua tidak tau saja jika di depan kamarnya ada dua orang yang melihat kelakuan sasya dan El siapa lagi kalo bukan bi Narti dan ana selaku ART dirumahnya

"Mereka berdua lucu ya bi"ucap ana sambil menahan tawanya takut ketauan majikannya

"Iya kamu benar semoga saja mereka berjodoh"ucap bi Narti

"Amin bi"

Tiba-tiba bel pintu rumah berbunyi menandakan ada tamu lain atau nyonyahnya pulang

"Aduh gawat bi kayanya nyonyah udah pulang"ucap ana khawatir

"Kamu benar sana bukain saya mau kasih tau non sasya"

"Iya bi"

Mereka pun akhirnya berpisah

"Lama bangun kamu buka pintunya ana!"marah santi

"Maaf nyonyah"

"Dasar pelayan gak guna"

Di saat Santi mau melangkahkan kakinya ia kembali memberhentikan langkahnya

"Di mana sasya"

"D di kamar nyah"ucap ana sedikit gugup

Santi pun langsung menuju ke kamar Sasya

Sedangkan dikamar sasya sudah bingung karena ucapan dari bi Narti

"Lo harus ngumpet"ucap Sasya panik

"Ngumpet di mana"dengan raut tetap tenang

"Sasya"teriakan dari Santi di depan pintu kamar Sasya

"Mampus gue"

"Cepet ngumpet di lemari"

El pun langsung mengikuti perintah dari sasya untuk mengumpat di lemari milik sasya

Pintu kamar pun terbuka penuh oleh Santi

"Wah kamu masih bisa selamat yah dari kejadian tadi"ucap Santi enteng

"Mau apa!''ucap sasya tidak santai

"Santai sya itu hanya hukuman kecil buat kamu lain kali saya akan menghukumu lebih kejam dari ini"

Santipun langsung pergi keluar dari kamar Sasya

"Apa maksud dari tuh orang"batin El di dalam lemari

Anak JalananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang