Dara rasa Janda

15.6K 144 10
                                    

" Fuuuccckkkkkkkkkkk " terdengar jeritan seorang perempuan dari arah bilik pengurus. Dengan spontan Yana mencari punca bunyi tersebut.

Dia berjalan mendekat ke arah pintu yang ditutup rapat.

" Zaaaaatiiiiiiiiii kemmutttttttt " " Abangggg... Lajuuuuu zati nak pancutttttt " " Arrgghhhhhhhhh ".......

Yana mendengar suara Zati dan aku yang sedang mengawan. Bunyi tepukan kulit dan erangan nikmat menjadi bukti kuat walaupun Yana tak melihat secara langsung.

" Ishhhh. Akak Zati ? Abang Ikram ? Biar betul ?" Dalam fikiran Yana. Dengan berdebar Yana menanti kemunculan mereka berdua.

Setelah sekian lama menunggu aku dan Izati keluar dari bilik. Yana menatap tajam kearah kami.

Izati : Kenapa Yana ?
Yana : Hmm.
Izati : Yana ?
Yana : Kuat sangat kak. Yana dengar dari luar.

Yana mengatakan sambil senyum ke arah kami.

Aku : Ape yang kuat tu. Salah dengar tu.
Izati : Emm. Yeke ?
Yana : Okey tak nak ngaku eh. Tak apa.

Dengan spontan tangan Yana menyelak skirt yang dipakai Izati. Pantat Izati yang kemerahan serta ada kesan air mani menjadi bukit.

Yana : Ha ni tengok. Siap tak pakai spenda en.
Aku : Iye iye abang ngaku. Diam diam je eh ?
Yana : Tak nak.
Izati : Jangan macam ni. Please rahasiakan. Please...
Yana : Boleh tapi dengan syarat.
Izati : Ape Yana ?
Yana : Yana nak rasa jugak. Yana dah lama main.
Aku : Main ?
Yana : Iye. Deal ?
Aku : Nan..
Izati : Deal.

Aku belum sempat menjawab Izati dah menyetujui persyaratan Yana.

Yana : Yana nak sekarang ?
Aku : Sekarang ?

Yana menarik tangan aku kedalam bilik pengerusi. Izati hanya mengikuti dari belakang.

Tanpa membuang masa Yana membuka semua pakaiannya di hadapan aku. Tubuh ranum Yana membuat konek aku meronta ronta walaupun selepas bertarung dengan lubuk nikmat Izati.

Pantat Yana bersih tembam dan sedikit merekah. Air mazinya terlihat membasahi bibir pantatnya. Yana duduk menoggeng di atas meja.

Tanpa aku sadari Izati telah kembali berbogel. Kini dua orang berbadan montok bogel dihadapan aku.

Yana : Oouhhhhhhhhh... Sedap kakkkk... Emm..
Izati : Mmmmmmm......

Izati menjilat pantat Yana yang sangat banjir. Tak aku sangka Izati bernafsu untuk menjilat pantat. Konek aku meronta meminta untuk dibebaskan. Aku membuka seluar aku sambil aku halakan ke arah Yana.

Sepantas kilat Yana melahap konek aku dengan mulutnya.

Yana : Mmmmm... Slupppp... Patuttt akak meraung.... Besarrrr...

Sedutan Yana membuat aku kenikmatan. Sambil dia mengolom lidahnya menjilat lubang kencing aku.

Aku : Oouhhhhhhhhh... Sedapppnya kolom..
Yana : Akakkkkkk.... Akakkkkk.. stooopppppp... Erghhhhhhhh..

Serentak muka Izati dipenuhi air nikmat Yana yang memancut. Nafas Yana tercungap cungap.

Izati : Emmm. Macam ni rasa pantat rupanya. Patut abang suka jilat eh.
Aku : Ada ada je Zati ni.

Dengan posisi Yana yang tertonggeng. Aku memasukkan konek aku yang tegang berurat kedalam pantat Yana.

Yana : Oouhhhhhhhh... Besarrr..
Aku : Eemmmmmm..... Tak dara rupanyaaa..
Yana : Yee tapi....

Yana mengemut sekuatnya. Terasa seperti konek aku dicepit dengan kuat.

Aku : Fuuccckkkkkkkk......
Yana : Macam mane ?
Izati : Pandai ye kemut. Tu abang Ikram tengah tahan sedap.
Yana : Emmmmmpppp. Sedapnyaa.... Sendat pantat ni rasanya.

NAFSU SERAKAHWhere stories live. Discover now