O3 :: I ( Don't ) Like Her

79 14 3
                                    

"Ma, nanti Felix izin pulang sore ya? Mau latihan band sama temen-temen,"

Audy-Mama si kembar-mengangguk dengan senyuman keibuannya. "Boleh, tapi jangan lupa buat sholat ya dek,"

Cessa mendecih pelan, "Halah, bohong tuh ma, palingan juga Felix mau jalan sama pacarnya,"

Mendengar sebuah pernyataan yang dilontarkan Cessa, Felix langsung melayangkan tatapan tak terimanya.

"Wah ngasal banget lo! Gue beneran mau latihan ya, gak kayak lo yang katanya mau jogging tapi malah pacaran sama Kak Yuda,"

Bola mata Cessa sudah membulat sempurna, mulutnya yang penuh roti mendadak berhenti mengunyah. "Kapan?!"tanya nya nge-gas.

"Kemarin! Dikira gue gak tau?"sahut Felix tak kalah nge-gas.

Cessa menelan rotinya dengan susah payah sebelum kembali membalas perkataan Felix. Sang mama yang ada di meja makan hanya bisa menonton perdebatan kedua anaknya yang kerap terjadi setiap mereka dipertemukan. Ya intinya, Audy sudah terbiasa.

"Lo jangan sok tau ya! Mimpi kali gue bisa pacaran sama cowok ngeselin kayak dia, ih yang ada gue mati muda karena darah tinggi kali!"

Mama Audy terkekeh, "Yuda anaknya Tante Binar kak?"tanyanya memastikan kepada Cessa.

Bukannya Cessa yang menjawab, Felix malah terlebih dahulu menyerobot pertanyaan dari sang mama.

"Iya ma, tiap hari ketemuan terus ya-"

"Sembarangan ya lo kalo ngomong! Urusin dulu noh cewek-cewek yang lo php in! Jangan asal ceplos aja lo, mana bohong lagi!"

"Kalo beneran juga gak apa-apa kak, mama setuju kok kalo kamu sama Yuda, soalnya Yuda baik,"sahut sang mama berusaha melerai perdebatan yang semakin panas.

Cessa merengut, "Ma.. Cessa gak pacaran sama Kak Yuda, dan gak akan pernah pokoknya! Dia itu cowok ternyebelin seeeedunia!"

Audy tertawa kecil mendengar penuturan Cessa yang terdengar berlebihan. Melihat kedua anaknya yang debat karena masalah asmara membuatnya kembali teringat bagaimana masa mudanya dulu yang tak berbeda jauh dengan si kembar.

Tentu Audy sangat memaklumi apabila kedua anaknya memiliki rasa suka bahkan sampai punya pacar, karena dirinya juga pernah merasa muda. Asalkan pacarannya masih dalam batas wajar, dan tak membuat kedua anaknya menjadi susah diatur.

"Dih mending kak Yuda kali kemana-mana daripada mantan lo si Sandi itu,"

Cessa melotot tak terima, "Dih mending Sandi lah!"

"Ya terus ngapain putus?"

Skakmat. Cessa langsung membungkam bibirnya. Membahas soal Sandi membuatnya teringat dengan cara putus keduanya yang dibilang cukup drama.

Padahal sama-sama masih sayang. Tapi kalau untuk balikan, Cessa tidak mau. Gengsi lah, masa iya Cessa balikan sama mantan?

"Tuhkan diem, men-"

"Ma, Cessa berangkat dulu ya, Assalamualaikum,"

Felix yang melihat Cessa buru-buru meninggalkan meja makan lantas segera ikut bangkit hendak menyusul si kakak.

"CESSA! Aduh ma, Felix juga berangkat deh, Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam, bilangin sama kakak dek nyetirnya hati-hati!"

Felix mengangkat ibu jarinya, "ASHIAAAP!"

⏱⏱⏱

Pertama kalinya dalam sejarah masa sekolah Cessa, gadis itu berjalan gontai menuju kelasnya.

Speed of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang