⓪⑨

20.1K 1.5K 9
                                    

hei~🌟
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

Illyorra mengambil bekal dari loker miliknya sendiri. Di bagian belakang kelas, ada loker kecil yang juga Illyorra gunakan untuk menyimpan barang.

Illyorra membawa sandwich sebagai bekal. Dan ada anggur sebagai pencuci mulut. Hidupnya semakin lebih baik ketika para donatur menyumbangkan donasi kepada panti.

Di depan Illyorra ada Irene yang tidur di mejanya sendiri. Illyorra merasa hubungan mereka semakin renggang, walaupun hubungan pertemanan mereka memang tidak sejauh itu.

Ingin sekali Illyorra berbagi makanannya dengan Irene. Tetapi Irene selalu cuek kepadanya. Jadi Illyorra mengurungkan niatnya itu.

"Illyorra!" teriak kembaran Clairene di ambang pintu. Illyorra segera bangkit dan menuju ke arah Zaphire.

"Kenapa?"

Zaphire melirik Irene sekilas. "Em...ayo kita makan di taman belakang aja! Gue juga bawa bekal," kata Zaphire sambil menunjukan kotak bekalnya.

"Bentar." Illyorra mengambil bekalnya lalu kembali ke arah Zaphire. "Ayo!"

Zaphire melirik Irene lagi lalu dengan cepat mengalihkan pandangannya. Sejujurnya Zaphire mulai takut dengan kakaknya sendiri. "Yok!"

Sepanjang perjalanan Illyorra banyak disapa oleh para murid yang berlalu lalang. Illyorra tentu membalas sapaan itu. Illyorra semakin famous. Dan akhirnya mereka sampai di taman sekolah.

Mereka duduk di kursi dengan meja yang memang disediakan di sana. Zaphire duduk sambil menopang kepalanya dengan telapak tangannya. Zaphire seperti tidak seceria dulu.

"Mana cowo lo?"

"Ha?"

"Cowo. Udah lo buang?" Zaphire mengangguk saja. Illyorra pikir Zaphire pasti seperti orang yang sedang patah hati.

"Cerita aja ke gue." Illyorra mulai menyendok makanan di kotak bekalnya. Zaphire mulai mengubah posisinya menjadi menatap Illyorra.

"Buat lo aja. Gak usah nolak, gue tau lo suka," kata Zaphire dengan mendorong kotak makan siangnya ke Illyorra.

Illyorra cengengesan, Zaphire sepertinya sedang bersama Aliya dalam diri Illyorra. "Oke deh." Illyorra mengambil bekal itu. "Cerita aja."

"Lo mana tau."

"Asal lo tau ya deck! Gue ini pakar patah hati! Dua bulan lalu ada yang curhat sama gue, tapi tiba-tiba dia punya lakik lagi."

"Ini gak ada hubungannya sama cowo, tapi gue tetep mau cerita." Dengan malas, Zaphire membuka suara. "Gue... Ada problem sama keluarga gue. Bukan-bukan, ini sebenarnya udah lama."

Illyorra masih setia mendengarkan perkataan Zaphire sambil makan bekalnya dan bekal Zaphire. "Pasti ada hubungannya sama Irene."

Brak~

"Bener!" ucap Zaphire setelah menggebrak meja. Sendok berisi makanan yang akan Illyorra arahkan ke mulut sekarang hilang dan berceceran di meja. "Lo bener, ini ada kaitannya sama Kak Air!" lanjut Zaphire dengan semangat 45.

Illyorra menatap tajam Zaphire yang sekarang telah bersemangat. "Emang Irene kenapa?" tanya Illyorra sambil membersihkan makanannya yang berceceran di meja.

"Seperti yang sering gue bilang, dia makin aneh. Makin beda, juga makin serem, hiiii." ucap Zaphire seolah-olah menceritakan tentang penampakan hantu.

"Yap. Irene emang makin si paling kul, sih." kata Illyorra sambil makan bekalnya lagi.

Life In Novels ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang