My life without you

1K 233 25
                                    

Hana yang sedang tidur tiba-tiba saja merasa sesak napas. Dia membuka mata dan mendapati pantat berbulu menutupi nyaris seluruh wajahnya. Megap-megap, Hana mendorong si pantat bulu sambil berteriak. "Astaga, Cireng!!! Ada dendam apa, sih, kamuuuu???"

Hans yang tadinya sedang menonton TV langsung terlonjak loncat ke kamarnya saat mendengar Hana menjerit. Dan sekarang dia mendapati kekasihnya sedang menggoyang-goyang badan kucing mixdom berbulu putih dengan penuh dendam.

Hans tertawa, menghampiri Hana dan duduk di pinggir tempat tidurnya.

"Mukaku dipantatin, Hans! Tega banget si Cireng!"

Masih tertawa, Hans merapikan anak rambut Hana yang acak-acakan. "Dendam dia kamu namain Cireng. Udah kubilang namanya Snowy aja, kamu gak mau."

"Sana! Sana! Ngadu yang enggak-enggak ke Papa kamu!" gerutu Hana saat Cireng malah melompat ke pangkuan Hans lalu duduk santai di sana.

"Diapain sama, Mama, Reng? Jangan nakal makanya... Ntar gak dibeliin wet food lagi, lho!"

Cireng menggeliat, lalu kembali menghampiri Hana, mendorong-dorong kepalanya ke tangan Hana seakan minta dielus.

"Tuh, kan... Dia kesel... Ada kamu tapi dia dicuekin sama ditinggal tidur," sindir Hans.

Hana tertawa. "Itu kayaknya yang kesel bukan cuma Cireng, deh. Apa kamu, Reng? Mewakili Hans ya?" ucapnya sambil mengelus-elus kucingnya yang sekarang mendengkur senang.

Hans menoyor kepala Hana. "Capek banget ya?"

Bibir Hana mencebik. "Bangetttt.... Kerjaanku numpuk karena bentar lagi deadline laporan pajak, kan. Udah mana tesisku juga belum banyak progres. Masih harus cari referensi lagi, nih."

"I feel you... Bulan ini sibuk banget sampe aku terpaksa berapa kali bolos kelas," ucap Hans yang sekarang juga sedang menempuh S2-nya walau telat setahun dari Hana.

"Ntar kalau udah mulai ngerjain tesis, makin aduhai lagi rasanya, Hans...."

Hans menggelengkan kepala. "Gak mau bayangin dulu... Biar aku gak sering mikir, what the hell am I doin' here???"

Hana memerhatikan kucingnya yang sekarang tertidur pulas. "Iri gak, sih, sama Cireng? Enak aja gitu hidupnya. Gak mikirin kuliah, kerja, tagihan...." gumamnya.

"Aku, sih, gak iri... Soalnya bijinya baru diambil," jawab Hans mengomentari kucing mereka yang baru steril dua minggu lalu.

Hana tertawa kencang. Meninju kencang bahu Hans. "Woiiiii!!!! Arah pembicaraannya gak ke sana!!!"

Cireng adalah kucing yang diadopsi oleh Hans dua bulan setelah kucing Hana, Cusko mati karena usia tua. Setidaknya kehadiran Cireng lumayan membantu Hana yang bersusah hati berbulan-bulan saat Cusco mulai sakit dan akhirnya mati setelah Hana sudah mengupayakan perawatan paling maksimal yang bisa diberikan untuknya. Dan saat ini Hana dan Hans Co-parenting dalam mengasuh si Cireng yang manja.

"Cireng minggu ini sama kamu ya, Na.... Aku Selasa mau dinas luar tiga hari," ucap Hans.

Cemberut, Hana melingkarkan tangan ke pinggang Hans. "Mau ke mana?"

"Balikpapan."

"Kenapa perginya lama?" ucap Hana yang bibirnya mendadak manyun.

"Kan cari uang buat ngasih makan anak kita, Pacarrrr...." balas Hans sambil mengatupkan jarinya di bibir Hana.

"Huh... Aku kan bisa ngasih makan Cireng sendiri!" balas Hana tak mau kalah.

"Gak ada ya! Kalau urusan makan, tempat tinggal, pakaian, sekolah, itu harus dari aku!" seru Hans yang malah merasa tertantang.

Ha-Ha The Alternate Universe (a very long journey)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang