Setelah itu pun,Shido mengantarkan Kurumi menuju rumah Spirit.
"Arigatou,Shido-san...Lain kali kita main lagi ya? Kau hebat sekali kemarin..." ucap Kurumi sambil mengerlingkan sebelah matanya.
"Ah,sudahlah,Kurumi. Aku pulang dulu." kata Shido sweatdropped sembari beranjak pulang.
"Hey,Kotori ! Jemput aku sekarang juga ! Aku ingin bicara !" seru Shido lewat earphone.
"Ah,Komandan tidak disini,Shin. Sejak kemarin dia mengurung diri di di ruangan saat dia kembali menjadi Spirit..." jawab Reine menjelaskan.
"H-Hah? Jangan katakan..." tebak Shido.
"Benar,Shin. Sepertinya dia merasakan cemburu dan menyesal saat kau bercinta dgn Kurumi..." ucap Reine.
"Ah,kenapa jadi seperti ini?" kata Shido yg sangat menyesal juga.
"Ini semua bukan salahmu,Shin. Ini hanya kesalahpahaman saja." jelas Reine mencoba menenangkan Shido.
"Ah,Reine-san...Jemput aku sekarang...Aku akan bicara baik2 pada Kotori..." pinta Shido.
"Baiklah,Shin. Kami akan menjemputmu..." ucap Reine.
Sesampainya di Fraxinus,Shido dan Reine bergegas menuju ruang yg pernah digunakan untuk tempat sementara Kotori menjadi Spirit.
"Nah,kau lihat sendiri kan,Shin? Sejak kemarin dia menangis di tempat tidurnya..." jelas Reine sambil menunjuk kearah Kotori yg sedang sesenggukan.
"Huft,seharusnya aku tidak melakukan semua ini sejak awal..." sesal Shido.
"Ah,kau tak perlu menyesal,Shin. Yang kau perlukan sekarang adalah menemani Kotori. Indikator hari ini menunjukkan bahwa kondisi tubuhnya hari ini tidak bagus." jelas Reine.
"Baiklah,Reine-san. Aku tau apa yg harus kulakukan." ucap Shido sambil tersenyum.
Lalu,Shido pun masuk ke ruangan tersebut.
Saat tahu yg datang adalah sosok kakak yg dicintainya,Kotoripun cepat2 menghapus air matanya.
"A-Ada apa,Shido?" tanya Kotori yg masih sesenggukan.
"Tidak. Aku hanya rindu padamu,Kotori." ucap Shido sambil duduk dipinggiran tempat tidur tersebut.
"Hmph,apa Reine yg menyuruhmu untuk berbicara seperti ini?" seru Kotori mencoba menyembunyikan rasa cemburunya sembari bangkit dari tidurnya.
"Kenapa kau berhenti menangis?" tanya Shido.
"S-Siapa yg menanis?!" elak Kotori.
"Tak perlu membohongiku,Kotori. Aku ini kakakmu." ucap Shido sambil tersenyum.
5 Detik kemudian...
"Huaaaaaa... Kau jahat,Onii-chan...Teganya kau...hiks...hiks...membuatku menangis...hiks...hiks..." teriak Kotori yg memeluk Shido sambil menangis dan memukul2 dada bidang Shido.
"Menangislah sepuasmu,Kotori. Katakan apa yg ingin kau katakan..." ucap Shido sambil tersenyum membalas pelukan adik kesayangannya dan mengelus lembut rambut merah gadis dipelukannya itu.
"Hiks...hiks...Onii-chan... Aku benar2 mencintaimu lebih dari apapun... Hiks...hiks..." ucap Kotori yg masih menangis.
"Ah,aku juga selalu mencintaimu,Kotori..." ucap Shido pada Kotori.
"Benarkah?" seru Kotori yg berhenti dari sesenggukannya,menatap mata kakak kesayangannya itu.
"Dengarkan aku..." kata Shido,lalu melepas pelukan Kotori dgn lembut,memegang kedua bahu adik imutnya dan... CUP !
Shido mencium bibir adiknya dgn lembut dan penuh perasaan,lalu melepas ciuman mereka dgn lembut pula.
"Jika aku tak mencintaimu,mana mungkin aku mau melakukan semua ini?" jelas Shido.
"T-Tapi..." ucap Kotori terbata2.
"Aku melakukan semua ini karena aku mencintaimu,Kotori. Adikku yg paling imut." ucap Shido sambil tersenyum pada Kotori.
"A-Arigatou,Onii-chan..." balas Kotori sambil tersenyum lalu memeluk kakaknya dgn lembut.
'Ah,ternyata memang benar. Tingkat kasih sayang Komandan untuk Shin selalu ada dititik maksimalnya.' gumam Reine yg tersenyum diluar ruangan melihat adik kakak tersebut berpelukan.
-The End-
*Berakhir dengan gaje* ((bpmeme)) ((yaoface)) :v *author dihajar massa*
KAMU SEDANG MEMBACA
Holidays For Date
FanfictionYo ! ^_^ / Kembali lagi dengan saya, sang author dan penulis yang mesum nggak ketulungan, Ryuichi Venzo. :v *ditabok rame-rame* Yak, kali ini saya membawakan cerita (cerita lama sih) yang diadaptasi dari anime Date A Live juga, yang saya modifikasi...