Hari kedua...
'Hmm, hari ini kemana lagi ya?' gumam Shido yang bersiap menunggu Tohka di depan rumah Spirit.
"Aku siap, Shido!" sahut Tohka setelah membuka pintu rumah Spirit.
"Mah, kau tetap manis seperti biasa, Tohka." ungkap Shido sambil tersenyum.
"Ummm... T-Terimakasih, Shido..." ucap Tohka yang merona.
"Emm, hari ini kau ingin kencan dimana?" tanya Shido pada Tohka.
"Nu? Terserah Shido saja. Oiya, ayo kita pergi ke Dream Park!" seru Tohka.
"Hweee? Itu bukan tempat anak-anak untuk kencan." Elak Shido.
"Umu? Baiklah. Kita ke Game Center saja. Sudah lama juga kita tak bermain kesana." tawar Tohka yang tak kehabisan ide menentukan tempat kencan mereka.
"Mah, baiklah." ucap Shido setuju.
Akhirnya mereka sepakat pergi kencan menuju Game Center, bermain hingga puas dan tak lupa mendapatkan boneka berbentuk roti kesukaan Tohka.
Hari mulai sore. Mereka singgah sebentar di sebuah cafe untuk beristirahat sambil memesan minuman.
Setelah duduk, Shido langsung membuka percakapan dengan Tohka.
"Emm, Tohka... Apa kau yakin dengan permintaanmu yang kemarin?" tanya Shido gugup.
"Ya, aku yakin sekali. Memangnya kenapa?" tanya Tohka balik.
"Sejujurnya... Yoshino tak melihat sepenuhnya, ini masih tertutup handuk." jelas Shido pada Tohka.
"Justru itu, Shido! Aku ingin melihatnya secara total!" ujar Tohka sambil tersenyum.
"Hah? Emmm, apapun itu... Terserah saja..." keluh Shido sambil menghela nafas.
Lalu setelah selesai menghabiskan minuman, mereka bergegas pulang menuju rumah Spirit.
Sepulangnya mereka dari rumah Spirit, Shido langsung menuju kamar mandi, melepas semua pakaiannya, melilitkan handuk kecil pada pinggulnya, lalu menceburkan dirinya ke bak mandi yang penuh air hangat.
"He? Siapa yang menyiapkan air hangat ini?" tanya Shido pada diri sendiri yang keheranan.
"Aku yang mempersiapkannya." ucap suara Kotori santai lewat earphone Shido.
"H-Hah? Kenapa kau...?" tanya Shido kaget.
"Jelas sekali kau lupa. Dari kemarin kau tidak melepas earphone kan? Jadi aku mendengar percakapanmu dengan Tohka." jelas Kotori enteng.
"Ah, sial! Jangan sampai kau melihat ini, Kotori!" umpat Shido yang malu dengan adiknya.
"Moo, aku penasaran saja, bagaimana reaksi otakmu saat melihat kemolekan tubuh Tohka yang menggairahkan dihadapanmu. Hahahaha!" goda Kotori sambil tertawa mengejek.
"Apa katamu? Awas kau, Ko-"
Belum sempat Shido mengungkapkan kejengkelannya pada adiknya yang sangat jahil saat mode Komandan, Tohka membuka pintu kamar mandi sambil berseru, "Aku siap, Shido!"
Yang benar saja? Siapa yang tak tergoda melihat sosok gadis dengan rambut ungu yang terurai bebas, dengan badan yang ideal dan dada yang cukup padat menantang sedang berdiri di depan mata dengan hanya mengenakan selembar handuk yang menutupi tubuhnya?
Pria mana yang dapat menolak pemandangan indah seperti itu?
Shido saja yang tergolong pria terkenal tidak tertarik dengan gadis di sekolahnya, hanya bisa terpaku membelalakkan matanya, memandang sosok indah tubuh seorang gadis bagaikan dewi yang turun dari khayangan dan hanya mengenakan selendang dari bawah ke atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Holidays For Date
FanficYo ! ^_^ / Kembali lagi dengan saya, sang author dan penulis yang mesum nggak ketulungan, Ryuichi Venzo. :v *ditabok rame-rame* Yak, kali ini saya membawakan cerita (cerita lama sih) yang diadaptasi dari anime Date A Live juga, yang saya modifikasi...