Holidays For Date Chapter 3 - Origami's Madness and First Kiss

2.6K 88 42
                                    

Setelah selesai menyuapi Origami dan memberikan obat untuknya, Shido langsung bergegas menuju dapur, mencuci perabotan dapur, dan kembali menemani Origami.

"Wah, sudah hampir jam 12 malam, aku pulang dulu ya?" ucap Shido setelah melihat jam di ponselnya.

Tapi, Origami hanya diam saja.

"Baiklah, aku pergi dulu." pamit Shido sembari beranjak akan meninggalkan tempat itu.

Namun, saat Shido akan berbalik dan melangkah pergi, sesuatu menghentikan langkahnya, tangan halus gadis yang tak banyak bicara itu menggenggam erat pergelangan tangannya.

"Tetaplah disini sampai besok pagi, aku takut sendirian saat sakit." pinta Origami datar dengan sedikit rona merah.

"H-Hah? Maksudmu?" tanya Shido yang agak khawatir dengan permintaan Origami.

"Temani aku tidur malam ini, Shido. Kumohon." pinta Origami lagi memasang puppy eyes buatannya.

"A-Ah... Baiklah." ucap Shido pasrah.

"Tidurlah disini." kata Origami sambil menepuk bagian tempat tidur disebelahnya.

"Jangan bercanda, Origami." seru Shido yg mulai ketakutan jika gairahnya meningkat lagi gara-gara sesuatu yang dilakukan Origami nanti.

"Jika aku butuh sesuatu, aku tidak perlu jauh-jauh memanggilmu." jelas Origami dengan trik jeniusnya.

"Ah, aku tak bisa apa-apa lagi. Baiklah." ucap Shido yang 2 kali harus pasrah.

Akhirnya Shido pun menuruti keinginan Origami yang sekarang sedang sakit. Apa salahnya juga?

Setelah menghela nafas, laki-laki bermata coklat itupun merebahkan dirinya disebelah Origami.

Tiba-tiba, Origami memeluknya dari samping.

"W-Wah...! Origami... A-Apa yang kau lakukan?" tanya Shido yang mulai gugup.

"Tidak boleh ya?" tanya Origami balik.

"A-Aku tidak bilang... tidak boleh..." Jawab Shido.

"Apa kau takut aku melakukan hal yg aneh-aneh?" tanya Origami lagi.

"B-Bukan begitu... Aku..." ucap Shido terbata-bata.

'Hah, yang benar saja? 2 kali aku bergairah disini.' gumam Shido.

Akhirnya dalam posisi seperti itu, mereka berdua terlelap.

Shido yang kelelahan, dan Origami yang sedang sakit, membuat mereka tak memerlukan waktu lama untuk terlelap dalam tidur mereka.

2 jam berlalu dalam tidur nyenyak mereka berdua...

Shido merasakan ada sesuatu yang lembut mencoba menyelinap kedalam celana panjangnya, tapi mungkin itu hanya perasaannya saja, karena celana panjangnya memang sedikit longgar.

Merasa itu hanya mimpi, Shido melanjutkannya dengan membayangkan Origami yang sedang bergairah.

"O-Origami...Oh..." desah Shido yang sedang mengigau menikmati mimpinya dan tanpa sadar tangannya dituntun menyusup juga kedalam baju tidur Origami dan memainkan apa yang ada didalamnya.

'Tunggu sebentar, sepertinya ada yg menuntun tanganku. Apa ya? Ah, terserah. Mungkin hanya mimpiku yg terlalu erotis.' pikir Shido.

"Ah...Emh...Shido..." desah Origami kemudian, yang juga merasakan gejolak gairah yang dibuatnya.

Kini tangan Shido mulai diturunkan menuju lokasi vital Origami.

Mereka berdua sama-sama menunjukkan gairah mereka dalam tidur mereka, saling mendesah, saling meraba, saling memberi respon keindahan, yang Shido anggap mimpi belaka, adalah hal nyata yang dilakukan Origami.

Holidays For DateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang