prolog

877 80 1
                                    



















Rasa lelah telah melanda hati, raga, dan jiwa pemuda itu. Terus menerus berjuang untuk mengubah masa depan yang buruk, menjadi masa depan yang baik sangatlah berat.

Segala cara telah ia lakukan. Tetapi selalu saja ada hal yang membuat nya gagal untuk mengubah masa depan.

Berawal dari tujuan menyelamatkan sang kekasih dari kematian. Lalu menyelamatkan Sano Manjiro dari kegelapan. Dan yang lain-lainnya.

Kematian Baji Keisuke

Kematian Sano Emma

Kematian Kurokawa Izana dan Kisaki Tetta

Kematian Ryuguji Ken.

Dan yang terakhir adalah kematian sang rekan sejatinya.

Matsuno Chifuyu.

Untuk hari ini, ia menyerah. Menyerah memperjuangkan masa depan yang indah. Menyerah untuk mengubah masa depan, dan menyerah untuk membawa kembali Sano Manjiro.

Rintik hujan membasahi wilayah Kanto.
Ia terduduk di depan makam sang rekan yang telah tiada beberapa hari yang lalu.

Teman-temannya mencoba untuk menghiburnya, menariknya dari rasa duka, penyesalan, kemarahan, kekecewaan, dan kebencian.

Ia selalu berucap 'Arigatou.' Kepada teman-temannya, dan menunjukkan senyuman palsunya.

Memang menyakitkan, tetapi hanya itulah yang dapat ia lakukan agar teman-temannya tak lagi mengkhawatirkan-nya.

Ia berjalan dengan gantai ke arah rumahnya, meninggalkan pemakaman tempat sang rekan beristirahat untuk terakhir kalinya.

Hujan semakin deras. Tetapi ia tak memedulikannya, hujan deras yang turun dapat menutupi air matanya yang jatuh sama derasnya dengan hujan.

AAAKKKHHHHHH

Ia berteriak frustasi. Mentalnya dalam keadaan hancur. Tatapannya menajam juga mendingin.

Duagh

Bahkan ia tak memedulikan tangan nya yang mengeluarkan banyak darah karena memukul pohon sangat keras.

Kesedihan, kekecewaan, kemarahan, kebencian, rasa dendam, dan seluruh perasaan negatif lainnya, tengah memenuhi hati pemuda itu.

Kepala yang awalnya menunduk, kini mendongak. Menatap lurus kedepan.

HAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHA

Ia tertawa kencang dengan senyuman lebar dan tatapan kosong.

Orang gila. Orang-orang yang melihatnya pasti akan mengucapkan hal itu secara lisan maupun batin.

Tawa itu perlahan mereda, bersamaan dengan senyuman gila nya yang menghilang.

Terganti dengan....

Senyuman tulus yang terukir dibibirnya, ia menunduk menatap aspal yang ia injak dengan sendu.

" Arigatou na. Chifuyu, Hina-chan, Soshite...... Minna. "

 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















TBC.....

End Of Story (Hanagaki Takemichi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang