chapter 3

517 82 9
                                    































Membunuh manusia menjadi makanan sehari-hari seorang Hanagaki Takemichi. Kedua tangan yang dulunya ia gunakan untuk menyelamatkan orang-orang di sekitarnya, telah ternodai oleh darah dari berbagai ribuan manusia yang ia bunuh.

" Takemichi-sama. " panggil pria yang menjadi bawahan Takemichi.

Sang pemilik nama hanya berdeham tanpa menoleh.

Pria yang berada di belakangnya berjalan mendekat, lalu menaruh selembar amplop coklat di meja kerjanya.

" Apa ini? " tanya Takemichi melirik sekilas amplop coklat yang berada tepat di sebelah laptop nya.

" Biodata dari orang yang anda minta. " jawab pria di belakang nya.

Takemichi mengambil amplop itu, lalu membukanya. Dan membacanya dengan teliti, tanpa melewatkan satu huruf pun.

" Apa kegiatannya malam ini? "

" Orang itu akan menghadiri pesta yang di adakan oleh salah satu perusahaan yang akan menjalin kerja sama dengan perusahaan anda. " jelasnya.

Takemichi beranjak dari duduknya, membuat cardigan yang bertenger di kedua pundaknya jatuh.
" Tadi malam ada undangan pesta yang datang bukan? " tanyanya.

Pria di belakangnya mengangguk.
" Undangan yang tadi malam datang adalah undangan untuk Takemichi-sama menghadiri acara pesta itu. " ucapnya.

Pria Hanagaki itu menatap lurus kedepan.
" Siapkan pakaian ku untuk datang ke pesta malam ini. " titahnya.

" Ha'i Takemichi-sama. "

" Keluar lah. "

Setelah perginya pria itu. Tersisa Takemichi sendiri. Manik biru itu menelusuri sekitar, sampai tak sengaja menemukan sebuah buku yang menurutnya sangat menarik.

Ia berjalan mendekati rak buku yang tak jauh darinya itu.

Tangan kananya terulur mengambil buku yang sejak awal menarik perhatiannya. Judul buku yang cukup jarang ia temui.

" Ningen Shikkaku -Dazai Osamu "

Takemichi berjalan kembali bersama buku itu.
Ia duduk di atas kursi kerjanya, dan mulai membaca isi dari buku itu.

" Bunuh diri... itu cukup menarik. "

Skip-

Malam tiba, bulan menggantikan matahari untuk menerangi malam di bantu oleh bintang-bintang.
Takemichi datang ke acara pesta dengan memakai pakaian jas berwarna hitam putih juga anting berlambang yin-yang terpasang di telinga kanannya.

Ia datang di temani oleh pria yang menjadi asistennya.
" Kazuya, siapkan semuanya dengan sempurna. " titahnya.

Kazuya segera mengangguk dan pergi dari belakang sang tuan.

Setelah Kazuya pergi, seorang pria yang menjadi tokoh utama di acara pesta tersebut datang menemui Takemichi yang tengah mengamati sekitarnya.

" Selamat malam Hanagaki-san. " sapa pria itu.

Takemichi melirik pria di sampingnya lalu mengangguk dengan raut datarnya. " Selamat malam Nakara-san. " sapanya balik.

Nakara Izaka, seorang CEO yang berhasil membangun kembali perusahaannya yang hampir saja hancur.

" Bagaimana kabar anda? " tanya Izaka seraya tersenyum tipis.

" Baik. " Takdmichi menjawab singkat.

Izaka menatap Takemichi licik.
" Bagaimana jika kita minum bersama besok? " ajaknya antusias.

Takemichi menanggapi hal itu dengan dingin.
" Maaf saya sibuk." jawab Takemichi.

" Ah Maaf, sepertinya saya mengajak di waktu yang salah. Kalau begitu jika anda memiliki waktu, ayo minum bersama dan membicarakan tentang kerjasama antara perusahaan saya dan perusahaan anda. " ucap Izaka.

" Kalau begitu saya pergi terlebih dahulu. Selamat menikmati pesta, Hanagaki-sama. " ucapnya.

Takemichi hanya diam, dan tak berniat membalas ucapan pria tadi. " Merepotkan. " gumamnya.

" Takemichi-sama. " panggil Kazuya, yang berada di belakang pria itu.

" hm. "

Kazuya memberikan sebuah pistol kepada Takemichi.
" Pistol ini telah saya isi dengan peluru yang anda minta. " ucap nya.

Takemichi menerima pistol itu, lalu memasukkannya kedalam saku jas. " tepat pukul 12 malam. Buat ruangan pesta ini menjadi ruangan yang di penuhi oleh  darah. " ucapnya seraya bersmirk.

Kazuya mengangguk mengerti.
" Ha'i Takemichi-sama. "

Takemichi duduk di atas kursi yang berada di sana. Senyuman tipis terlukis di bibirnya. Manik biru kosong nya menatap dingin manusia-manusia di depannya.

 Manik biru kosong nya menatap dingin manusia-manusia di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Saa.... Asobimashou. "




















TBC.....

End Of Story (Hanagaki Takemichi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang