"Sudah-sudah ayo masuk kelas, nanti buguru MTK masuk dan kita terlambat auto diusir kita dari kelas" ucap cheng xiao sambil merangkul leher teman-temannya dan menarik mereka kedalam kelas.
.
.
.Di satu kafe, xiao zhan sedang sibuk bekerja. Beruntung baginya karna masih bisa melanjutkan kerjanya dikafe tersebut setelah apa yang dia alami kemarin.
-FLASHBACK-
Xiao zhan berlari ke kafe tempat kerjanya karna ia berpikir sudah tidak ada lagi tempat yang bisa ia datangi karna tempat tinggal satu-satunya panti asuhan telah hangus terbakar, bahkan saudara-saudari dan ibu pantinya juga tidak ada yang selamat. Untunglah ketika ia tiba ke kafe, tempat itu belum tutup karna biasanya akan tutup pulul 11:00 dan ia tiba pukul 10:15.
Seorang pemuda yang terlihat seumuran dengan xiaozhan keluar dari kafe untuk membuang sampah dan mendapati zhan yang berjongkok didepan kafe. Ia terkejut dan mendekati zhan yang terlihat kacau.
"Zhan, kau kenapa? Kenapa keadaanmu kacau begini?"
Xiaozhan hanya melihat temannya dan menangis, dia sudah mengantuk, lapar dan kedinginan, ditambah dengan musibah hari ini, dia sungguh dipukul telak oleh kenyataan.
"Astaga zhan jangan menangis ayo kita masuk dan cerita didalam, Ayo!" Ucap zhuocheng sambil membopong zhan kedalam kafe.
"Ada apa zhan? Kenapa kau menangis? Kalau ada masalah kau bisa cerita, disini aku temanmu kau bisa cerita semua padaku"
"Zhou Cheng bagaimana ini hiks aku sudah tidak punya rumah, panti asuhan sudah terbakar dan saudara-saudari serta ibu pantiku tidak ada yang selamat hiks hiks" zhan bercerita dibarengi dengan tangisan "aku tidak tau harus kemana lagi" zhoucheng mengusap punggung teman baiknnya itu.
"Apa maksudmu kau tidak punya rumah, kafe ini rumahmu kau bisa tinggal disini" zhoucheng masih setia mengusap belakang zhan dan memeluknya "jangan menangis lagi, tenang saja kau sudah seperti saudara bagiku, kau bisa tinggal disini dan aku akan bilang ke xuan jie untuk menyuruh orang membersihkan ruangan kosong diatas, jadi kau bisa tempati dan juga masalah baju-bajumu jangan terlalu dipikirkan biar aku yang belikan baju baru untukmu"
Zhan menghadapkan wajahnya pada zhoucheng "kenapa kau terlalu baik padaku padahal aku hanya anak panti yang miskin dan tidak punya apa-apa"
"Apa maksudmu zhan, kau satu-satunya orang yang membelaku disekolah dulu waktu aku dirundung dan dituduh, kau milindungiku dari preman waktu kita ke taman dulu sekarang waktunya untukku melindungi dan membantumu, aku mohon jangan menganggap dirimu orang asing, kau sudah seperti kakak kedua bagiku jadi terima bantuanku jika kau menganggapku saudaramu, hmm!" Xiao zhan tersenyum dan mengangguk, ia memeluk zhoucheng "terimakasih cheng, terimakasih banyak".
.
"Zhan kamarmu sudah bersih tinggal kau tempati, ah iya serta jangan lupa untuk kunci rapat kalo malam ya, karna mulai sekarang kamu yang mengunci kafe".
"Siap xuan jie, sekali lagi terimakasih karna membiarkanku tinggal disini"
"Apa maksudmu bicara begitu, kau sudah kuanggap adik, dan zhoucheng selalu berkata mau mengangkatmu sebagai kakak angkatnya jadi tidak usah sungkan apapun yang kau butuhkan atau ada masalah kamu bisa ceritakan padaku" xuan memeluk zhan "oke adikku! Kamu sudah pahamkan!" Zhan terkejut dengan kata ADIKKU, zhan tersenyum dan memeluk xuan jie erat "Terimakasih jie" xuan tersenyum mendengar kalimat akhir dari zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The BEAT
General FictionWarning🔞⚠️ Mungkin memuat konten dewasa, dan cerita ini murni berdasarkan imajinasi author dan tidak ada sangkut pautnya dengan para karakter yang berperan dalam cerita ini, jadi nama dan karakter murni hanya untuk penggambaran tokoh di cerita ini...