"Aa iya tidak apa-apa" xiaozhan membalas dengan senyum kikuk dan sedikit canggung.
.
.
.Kini xiaozhan dan yang yang duduk di kursi taman bersama-sama saling berdampingan.
"Tumben sekali aku melihatmu diluar, biasanya jam begini kamu berada dikafe, zhan?!"
"Hari ini aku dipaksa untuk liburan, padahal tidak liburanpun aku tidak masalah..." "Tapi karna jiejie dan didiku memaksa jadi aku harus turuti".
"Begitu rupanya. Apa kamu punya rencana mau habiskan hari ini dengan apa?"
"Tidak ada, aku tidak tau mau kemana dan harus apa, karna selama ini waktuku hanya aku habiskan bekerja dikafe lalu pulang, itu saja"
"Kalau begitu bagaimana kalau kamu ikut denganku?" Tawar yang yang dengan senyuman mengembang.
"Kemana?"
"Ayo, ikut saja!" Yang yang menarik xiaozhan tanpa menjawab pertanyaan.
Xiaozhan menatap tempat dihadapannya dengan senyuman. Yang yang membawa xiaozhan ke taman hiburan, tempat yang tidak pernah Xiaozhan datangi seumur hidupnya.
"Kamu mau naik wahana yang mana? Pilih saja yang kamu mau, hari ini aku yang traktir"
"Tapi yang yang, aku tidak enak kalau kamu membayar semuanya jadi kita bagi dua saja biaya hiburannya, ok?" Ucap xiaozhan masih dengan senyum manisnya dengan memperlihatkan gigi kelinci yang membuatnya tambah menggemaskan.
"Tapi aku enak-enak saja" ucap yang yang sambil mencubit pipi xiaozhan lembut, sejujurnya saat ini ia ingin sekali mencium xiaozhan karna sangat menggemaskan namun ia urungkan karena takut si manis didepannya akan menolak dan rencana untuk memiliki pria manis ini gagal, jadi dia harus sedikit bersabar.
Xiaozhan terkejut dengan tindakan yang yang ketika mengelus pipinya namun ia tidak bereaksi banyak, dia lebih memilih memalingkan wajahnya dan mencari wahana yang ingin ia naiki.
Setelah hampir semua wahana mereka mainkan sekarang tinggal biang lala menjadi wahana terakhir yang mereka naiki. Didalam yang yang tidak berhenti menatap Xiaozhan, ia menatap pria yang sangat ia cintai dan berharap ia bisa menghentikan waktu saat ini juga agar ia bisa bersama Xiaozhan untuk waktu yang lama.
Setelah turun dari biang lala Xiaozhan terlihat sangat lelah namun juga bahagia, dapat terlihat jelas diwajahnya bahwa hari ini dia sangat menikmati waktunya. Ketika hendak keluar dari taman bermain ternyata banyak orang dan suasana sedikit berdesakan, Xiaozhan tersenggol dan hampir jatuh mencium tanah tapi untungnya yang yang berada tepat dibelakangnya dan memeluk xiaozhan, menariknya ke pelukan.
"Xiaozhan, kamu tidak apa-apa?" Tanya yang yang dengan wajah panik dan mengelus wajah xiaozhan takut-takut jikalau xiaozhan terluka.
"Aku tidak apa-apa" jawab Xiaozhan dengan senyuman dengan maksud hati untuk menenangkan yang yang.
Wajah mereka kini sangat dekat saling bertatapan satu sama lain. Tanpa diduga yang yang mencium Xiaozhan dengan sedikit lumatan.
"Manis, dan lembut" batin yang yang.
Xiaozhan hanya terdiam dan tidak membalas ciuman karna masih terkejut dengan tindakan yang yang.
Setelah puas menciumi bibir xiaozhan selama 2 menit yang yang melepas ciuman dan beralih ke pipi xiaozhan lalu memeluknya.
"Xiaozhan jadilah pacarku, aku mencintaimu, SANGAT!" Yang yang akhirnya mengungkapkan kata itu, kata-kata yang selalu ingin ia ucapkan tapi ia tahan sampai waktu yang tepat, namun karna keadaan sudah seperti ini jadi dia berpikir tidak ada salahnya untuk mengungkapkannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The BEAT
General FictionWarning🔞⚠️ Mungkin memuat konten dewasa, dan cerita ini murni berdasarkan imajinasi author dan tidak ada sangkut pautnya dengan para karakter yang berperan dalam cerita ini, jadi nama dan karakter murni hanya untuk penggambaran tokoh di cerita ini...