BAB 3 PERJALANAN

159 17 2
                                    

Dan setelahnya ia bangkit dari kursinya naik keatas kasur dan menarik selimut, mengantarnya pada alam mimpi yang nyaman.

.
.
.

-6 Tahun kemudian-

Yibo yang sudah menginjak umur 20 tahun kini telah menjadi seorang pemuda dengan gelar S1 menejemen dengan nilai terbaik dan juga diumur yang terbilang muda telah menjadi seorang CEO di satu perusahaan terbaik di china yaitu WANG CORPORATION.

Sebagai seorang CEO yang tergolong muda di umurnya tentu saja menarik perhatian para wanita dan uke. Bukan hanya karna prestasi dan jabatan tapi juga karna wajah dan tubuh yang menopang kesempurnaannya, tubuh yang tinggi dan kekar serta wajah tampan tentu tidak ada yang bisa menolak kesempurnaannya, semua orang memuja dan mengidolakannya namun dibalik semua orang yang menyanjungnya hanya ada satu sosok yang selalu menjadi alasan baginya untuk menjadi seperti sekarang ini yaitu seseorang yang ia sebut 'BUNNY' ya pemuda manis yang dulu ia temui dan masih diingatnya sampai saat ini.

Yibo sedang duduk dan bersandar di kursi kebesarannya di dalam ruangan kerjanya, Ia sedang menunggu seseorang.

Tok tok

Pintu ruangannya diketuk oleh seseorang dan sudah ia ketahui siapa yang mengetuknya.

"Masuk"

Masuklah sosok yang sedari tadi ia tunggu yaitu Yubin sang Asisten dan berharap mendengar sesuatu yang selalu diharapkanya.

"yibo" yubin menutup pintu ruangan dan mendekati meja bosnya dengan raut wajah gugup.

"Bagaimana? Sudah temukan dia?" Tanya yibo dengan wajah datar dan berharap ia mendengar kalimat 'iya' dari Asistennya itu, namun.

"Maaf yibo, aku sudah mendatangi tempat kerja Xiaozhan yang dulu tapi pihak kafe berkata dia sudah tidak bekerja dikafe itu lagi" ucapnya dengan cemas takut-takut jikalau dia akan mendapat bentakan dari tuannya dan ternyata benar.

"APA MAKSUDMU DIA SUDAH BERHENTI? KENAPA TIDAK KAMU TEMUKAN DIA DARI AWAL, KALAU KAMU BISA LEBIH CEPAT MENDATANGINYA SUDAH PASTI DIA ADA DISISIKU SEKARANG" yibo berdiri sambil berteriak pada Asistennya.

Yibo kembali terduduk bersandar pada kursi dan mengatur nafasnya "yubin, maafkan aku, aku hanya sedikit gila karna terlalu merindukannya jadi tolong bantu aku temukan dia". Yibo selalu lepas kendali jika mengenai kelinci manisnya itu, ia mulai gelisah karna sudah 2 tahun terakhir dia mencoba mencari kelinci manisnya namun tidak menemukan info apa-apa tapi ketika sudah mendapat sedikit harapan ternyata kelincinya itu sudah tidak berada ditempat yang didatangi oleh asistennya.

"Tidak apa-apa teman, maaf juga karna terlambat menemukannya tapi jangan khawatir, akan kucoba mencari informasi lebih, mungkin saja pihak kafe tempatnya bekerja dulu tahu dimana dia pindah" yubin memaklumi reaksi temannya, ya yubin dan yibo berteman sejak SMA lalu bagaiman dengan chengxiao dan jili? Mereka sedang diluar negri melanjutkan pendidikan disana.

"Baiklah yubin, aku harap kamu bisa menemukannya sebelum kewarasanku benar-benar hilang" yubin mengangguk "baiklah, kamu jangan khawatir akan kuusahakan sebaik mungkin untuk menemukannya, kalau begitu aku undur diri dulu, bye" yibo mengangguk ringan dan melambai kecil pada temannya lalu yubin keluar dari ruangan.

"Bunny, kamu dimana? Aku sangat merindukanmu dan rindu ini hampir mengambil akal sehatku" gumam yibo dengan mata terpejam mengarah keatas. Ia menghela nafas panjang lalu mengeluarkannya dan kembali menatap tumpukan dokumen yang harus ditandatangani, dia kembali menyibukkan dirinya pada pekerjaan sebagai pengalihan perhatiannya.

.
.
.

Sedangkan diwaktu yang sama namun tempat berbeda tepatnya di satu bangunan bernama XUANZHOU CAFE di kota beijing seorang pria manis sedang sibuk melayani pelanggan yang notabennya adalah mahasiswa karna kafe tersebut terletak di samping kampus H yang merupakan kampus populer di kota beijing.

The BEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang