BAB 6

122 8 4
                                    

"Oh, begitu. Baik ge aku akan pergi, nanti urusan kantorku bisa dititipkan ke yubin untuk sementara waktu"

"Baiklah, terimakasih yibo" Haikuan tersenyum dan hanya dibalas anggukan ringan dari yibo.

.
.
.

Pada malam harinya yibo mempersiapkan pakaiannya untuk ke chongqin.

Ting tong ting tong

Tiba-tiba saja pintu bel rumahnya berbunyi. Yibo melihat jam dinding dan jarum jam sudah menunjukan pukul 11:15.

"Siapa yang bertamu tengah malam begini? Memangnya dia tidak tau etika?" Batin yibo

Ting tong ting tong ting tong

Karna tidak ada yang membukakan pintu sang tamu pun tidak bisa menunggu lebih sabar dan terus menekan bel pintu berulang kali.

"Apa para maid sudah pada tidur? Ah sudahlah, awas saja akan kuteriaki tamu kurang ajar itu" yibo geram dan mengambil inisiatif untuk membuka pintu karna merasa para maid dan supir sudah tertidur mengingat sekarang sudah tengah malam.

Dengan perasaan sedikit emosi yibo membuka pintu.

Ketika pintu terbuka tanpa ada suara guntur, hujan, angin, puting beliung banjir tiba-tiba saja ia dipeluk oleh 2 tamu kurang ajar yang tidak diundang.

"YIBOOOO, aku rindu, serindu-rindunyaaaaa" teriak ji li sambil memeluk yibo erat.

"Aku juga, huhuhuhu" timpal chengxiao yang juga memeluk yibo sambil sedikit terisak.

Setelah membiarkan ke-2 teman laknatnya memeluk dirinya untuk semenitan yibo pun melepaskan diri.

"Kenapa kesini?" Tanya yibo ketus.

"Yaak yibo memangnya kamu tidak rindu dengan kami? Padahal kami sangat merindukanmu dan hampir mati karna rindu pada wajah datarmu itu!!!" Jawab chengxiao dengan sedikit wajah memelas.

"Ya sudah ayo masuk, diluar dingin" yibo mempersilahkan teman-temannya masuk.

"Aku tidak bisa menemani kalian sampai besok, karna aku akan ke beijing untuk urusan bisnis" yibo

Chengxiao dan ji li bertatapan satu sama lain lalu berbisik pelan berdiskusi dengan suara yang tidak bisa yibo dengar.

"Aku dan ji li akan ikut" ucap chengxiao dengan senyum yang tampak licik.

"Untuk apa? Kalian tidak punya urusan di beijing dan juga bukannya kalian harus pulang kerumah kalian?"

"Tidak usah bawa orang tua, kamu sendirikan tau orang tuaku sibuk, dan juga ibunya ji li sedang di amerika tidak ikut kami pulang jadi kamu harus mengurus kami sebagai seorang sepupu yang baik hati dan dermawan" ucap chengxiao dengan menaik turunkan alisnya.

"Baiklah kalo memang begitu, siapkan semua yang ingin kalian bawa, kita berangkat besok subuh"

Jili dan chengxiao kegirangan seperti anak kecil dan yibo hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah kedua teman sekaligus sepupunya itu.

Keesokan harinya pukul 04:00 yibo dan kawan-kawan berangkat ke beijing menggunakana  mobil dan akan tiba pada sore hari karna pertemuan akan diadakan malam hari.

.
.
.

"Zhan ge" Zhoucheng

"Mm, kenapa cheng dd!" Xiaozhan menghentikan makan siangnya dan menghadap Zhoucheng.

"Apa Zhan ge yakin akan begini terus? Maksudku apa gg akan terus menggantung yang yang dan melupakan pria yang selama ini gg tunggu-tunggu?" Zhoucheng sudah tahu apa yang terjadi antara gg nya dan yang yang itupun karna Xiaozhan sendiri yang menceritakan.

The BEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang