10

1K 89 3
                                    

Hai para reader ku sekalian udah lama ngak ketemu ya. Akhir akhir ini aku disibukan dengan berbagai macam tugas kuliah ku. Sekarang aku kasih kalian yang manis karna kita udah lama mengalau dari part satu Samapi lapan jadi ngak papa ya kita kasih yang manis manis konflik nya juga akan datang bentar lagi tapi jangan hawatir ngak Berat Berat amat kok hanya konflik ringan ringan saja karena aku ngak suka konflik yang terlalu berat.

Happy reader..... 🙂🙂🙂
.
.
.
.

Jam menunjuk pukul 06.00 pagi, renjun terbangun dari tidur nyenyak nya. Sambil mengusap usap mata renjun mengumpulkan nyawanya setelah nyawanya terasa terkumpul renjun menatap sekeliling kamar mencari sosok seseorang.

Namun nihil renjun tidak menemukan orang yang dia cari berada didalam kamar tersebut

"oh ternyata mimpi" umpat renjun renjun tersenyum "bahkan kamu berbohong di dalam mimpi na jaemin"

renjun turun dari ranjangnya keluar dari kamar melewati ruang tengah. masih sepi.

"mungkin para member belum bangun" pikiran renjun. renjun terus melangkah menuju dapur bermaksud ingin memasak sarapan pagi untuk para member namun yang ditemukan oleh renjun di dapur hanya lah sosok seorang laki-laki jangkung di sana yang tengah berkutik dengan masakan nya.

"Nana..." lirik renjun namun dapat didengar oleh jaemin. meskipun suara renjun pelan tapi masih dapat didengar oleh jaemin.

Jaemin membalikkan tubuhnya, "sudah bangun?" jaemin melangkah menuju renjun tidak lupa dia mematikan kompor listrik itu terlebih dahulu.

renjun masih Diam terpaku ketika Jaemin sudah berada tepat di depannya.

Jaemin menarik pinggang renjun membawa tubuh itu ke dalam pelukannya, menempelkan bagian depan tubuh mereka, renjun kaget tapi dia menikmati saja.

sekarang mereka saling tatap renjun sedikit mengadah untuk menatap jaemin tangan jaemin kini berada di jidat renjun sedangkan tangan yang satunya masih berada di pinggang ramping renjun

"Hmzz, Sepertinya sudah tidak panas" gumam jaemin saat tangannya menyentuh jidat renjun. pipi renjun memerah menerima perlakuan jaemin. renjun tersipu malu melihat betapa lembut dan perhatiannya Jaemin padanya.

"Nana..."

"iya..."

"Nana..."

"Ada apa?"

"Nana..."

Huf.....

Jaemin menarik nafasnya

" ya, sayang ada apa hmz?"

Renjun tersenyum akhirnya. Setelah mendengar ucapan jaemin

" hanya ingin memastikan saja"

"memastikan apa?" jaemin mengerutkan keningnya tidak mengerti

" Kalau yang semalam aku tidak bermimpi" renjun kembali tersenyum sangat mengemaskan.

Jaemin menatap renjun kemudian mengecup sekilas bibir manis milik renjun itu.

"Masih berpikir ini mimpi?" Jaemin menatap manik renjun

renjun menggelengkan kepalanya

Kini tangan renjun berada di leher jaemin memeluk leher itu dengan kedua lengannya. renjun sedikit menjinjing kemudian menempelkan bibirnya dengan bibir jaemin. gerakan renjun sangat lembut ia melumat bibir bawah dan bibir atas jaemin, jaemin tentu saja membalasnya ciuman itu jaemin mengambil alih ciuman itu. Karna bagai manapun hebatnya renjun berciuman tidak akan pernah bisa mengalahkan aura dominan jaemin. Jaemin semakin memperdalam ciuman mereka terkesan menuntut namun lembut penuh perasaan 

Gary Life (jaemren)   slow update Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang