6. The Soul End

2.2K 207 10
                                    

Renjun dan haechan kini tengah duduk berhadapan sembari saling bertukar pandang, dengan sepasang batu yang baru mereka dapatkan dari seorang anak kecil misterius di antara keduanya.

"Kau saja yang lempar." Putus renjun sembari menggeser sepasang batu di depannya ke arah haechan.

Membuat sang dominan membulatkan kedua netranya dan menggeleng cepat. Karena ia tidak ingin mengambil resiko nantinya dan mendapat amukan dari kekasih mungilnya.

"Cepat!" Galak renjun sembari mendelikan matanya tajam ke arah haechan membuat haechan meneguk ludahnya kasar.

Dengan perlahan sang pemuda tan mengambil sepasang batu di depannya dan mengucap doa dalam hatinya. Berharap agar batu di tangannya mendarat dengan posisi yang sama.

Renjun menatap serius bahkan hingga tidak berkedip ke arah tangan haechan. Telapak tangannya mulai sedikit berkeringat karena gugup.

"Aku lempar ya?" Tanya haechan.

"Kau makan saja chan." Celutuk renjun mulai kesal.

"Aku serius?!" Sewot haechan dengan tangan yang mulai berancang-ancang melemparkan kedua batu di tangannya ke arah atas.

"Mau aku sumpal mulutmu dengan tinjuku hah?!" Ucap renjun tak kalah sewot.

"Dengan bibirmu saja deh bagaimana?" Goda haechan yang seketika mendapat lemparan bantal dari sang kekasih.

"KAU MAU LEMPAR BATUNYA ATAU KAU YANG AKU LEMPAR HAH?!" Amuk renjun dengan wajah yang mulai memerah emosi.

"Cih, mentang-mentang tubuhmu besar sekarang." Cibir haechan yang dihadiahi pelototan mata galak oleh renjun.

Setelah perdebatan cukup panjang, akhirnya haechan membulatkan tekadnya untuk melempar batu ditangannya tersebut.

Renjun yang mendapati haechan mulai berancang-ancang melempar pun segera merapalkan doa dalam hatinya agar percobaan pertama mereka langsung berhasil.

Namun sepertinya harapan keduanya harus pupus saat mendapati kedua batu di depan mereka mendarat dengan posisi yang berbeda satu sama lainnya.

"Kan! Sudah aku bilang! Bukan salahku jadinya!" Ujar haechan cepat sembari menunjuk batu di depannya.

Membuat renjun menatap datar dominannya tersebut dan berdecak kesal, kemudian dengan cepat mengambil batu tersebut dan melemparnya.

Namun lagi-lagi harapan keduanya harus pupus saat mendapati batu di depannya mendarat dengan posisi yang bertolak belakang.

"Batu sialan! Siapa sih yang menciptakan batu?! Ada masalah hidup apa dia sebenarnya hahh?!!" Amuk renjun yang kemudian mengambil batu di depannya dan melempar asal batu tersebut.

Haechan yang melihat renjun melempar batu keramat itu pun membulatkan kedua netranya, dan sang pemuda tan lebih membulatkan kedua netranya saat mendapati kedua batu yang dilempar renjun barusan menghasilkan posisi yang sama.

"RENJUN! SAMA!!" Heboh haechan.

Renjun yang mendengar teriakan heboh haechan pun segera bergegas menghampiri sang kekasih dan membulatkan kedua netranya senang.

"Chan! Posisinya sama!! Sama!!!" Heboh renjun yang kemudian keduanya saling berpelukan.

Karena terlalu senang sepertinya keduanya melupakan fakta bahwa seharusnya mereka segera membuat permohonan saat itu juga.

Plak

"Yak huang sakit?!!" Sewot haechan saat tangan renjun tiba-tiba mendarat di pipi kirinya.

Fox and BearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang