"Semesta hanya perlu menjadi pendengar setiap isak tangis dan rasa sakit dari seseorang yang senantiasa berusaha untuk tetap tegar"
___
Peluk jauh dari aku🤗
Hallloooooo pwend, cuma mau bilang kalo tanggal 19 kemarin aku ulang tahun😭😭
Ga ada kah yang mau ngasih ucapan ke akuuuuuuuuuuu😭😭
Ah udahlah, maaciiww yaa😭😭
Maaf banget kelamaan update, uuu kemarin ada beberapa orang yang chat aku terus nanya kapan Hujan Dan Pemiliknya update, tapi aku bener bener lagi sibuk banget😭😭
Kalau nanti kaliannya ga nyambung, mending baca ulang dari awal ya😭😭😭❤❤
***
"Semua terjadi sudah begitu lama. Namun hasilnya tetap sama Makin lama makin tak bisa kulupa"
___
00.00
Lagi, malam ini terlalu sunyi untuk dia yang terluka sendiri. Sepertinya, hari hari seperti ini akan terus terjadi jika dia tidak menghentikannya sendiri.
Aidan, laki laki itu baru kembali dari kantor setelah menyiksa hidupnya dengan terus bekerja dan bekerja tanpa membiarkan tubuh nya beristirahat sebentar saja.
Matanya menatap langit langit kamar dengan pandangan kosong, kemudian dia memejamkan mata. Mencoba menguatkan kembali hatinya untuk tidak menangisi seseorang yang pergi dan tak akan pernah kembali
Semuanya masih sama, tidak ada yang berubah. Kenangan kenangan itu masih nyata, masih membekas didalamnya. Biasanya, setiap pulang kerja ada seseorang yang menyambutnya, ada seseorang yang memeluknya tapi sekarang semua berubah.
Tepat hari itu, dia ditinggalkan.
Laki laki itu turun dari kamarnya dan pergi kedapur untuk mengambil air minum, sebenarnya perut laki laki itu sangat lapar, karena saat dikantor dia tidak makan sama sekali.
Ck, bodoh memang.
Laki laki itu menghentikan langkah kaki nya di tangga ke lima dan melihat ke seluruh ruangan rumah nya yang tidak seperti berpenghuni. Bagaimana tidak? Dia yang sibuk bekerja dan jarang sekali kembali kerumah, asisten rumah tangga nya pun pasti sudah tidur. Dan hanya satu hal yang kadang sering terdengar olehnya dan cukup menyita perhatiannya.
Suara itu, suara tangisan anak kecil itu yang berhasil menyita perhatiannya setiap pulang larut malam.
Anak itu, Adnan Galih Satya. Anak yang dia sebut pembunuh, anak yang tak pernah dianggap oleh nya. Bahkan dia baru mengetahui nama anak itu saat dia berumur 3 tahun, miris.
Aidan tak pernah lupa kalau yang memberikan nama untuk Adnan bukan dirinya atau keluarga nya yang lain. Yang memberi nama Adnan itu adalah pembantu dirumah ini, Sarah. Aidan juga tak pernah lupa kalau waktu itu Sarah pernah meminta dirinya untuk memberi nama anak laki laki yang sekarang bernama Adnan.
Flashback
Aidan keluar dari kamarnya untuk mencari udara segar, sudah cukup dua minggu berduka dan duka ini benar benar menyiksa nya
Saat Aidan keluar dari kamarnya, seorang asisten rumah tangga yaitu Sarah terlihat sedang menenangkan bayi laki laki yang menangis itu, saat Aidan melewati Sarah, wanita itu memanggil Aidan dan membuat langkah laki laki itu berhenti
"Ada apa Sarah?"
"Maaf tuan, apa tuan belum memberikan nama untuk tuan muda? Maaf tuan bukannya saya lancang, tapi saya.."
Ucapan Sarah terhenti kala mendengar suara Aidan yang memotong pembicaraanya
"Kamu kasih dia nama, saya pusing karena banyak pekerjaan, jangan tambah pekerjaan saya cuma untuk ngasih nama buat dia. Terserah kamu mau kasih nama apa, saya keluar dulu"
Sarah hanya menatap nanar punggung lelaki itu, Sarah menggeleng tidak percaya saat melihat Aidan yang benar benar berubah 180 derajat, bahkan melihat anak nya saja dia tidak mau.
Kadang Sarah berpikir, apa kah tuan nya itu tidak mempunyai hati dan rasa kasihan atau rasa sayang kepada anak nya?
"Nyonya pasti sangat kecewa dengan perlakuan tuan, saya yakin nyonya sangat sedih"
Mata wanita itu berkaca kaca menatap bayi laki laki yang kini sedang digendong olehnya. Siapa yang tidak sedih, siapa yang tidak kecewa saat anak ini tidak mendapat kasih sayang dari ayah nya
"Sayang, bibi kasih kamu nama apa ya? Bibi bingung"
Sarah terlihat berfikir untuk menamai anak majikannya ini, sampai akhirnya sebuah ide terlintas untuk memberi nama bayi tampan didepannya ini
"Bibi kasih kamu nama, Adnan Galih Satya ya nak. Nanti dipanggil Adnan, bibi yakin nanti kalau kamu dewasa, kamu akan mirip sama ayah kamu"
______
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa follow account instagram aku khusus untuk update dan info cerita wattpad yaaa😭😭😭😭
