Pada siang hari yang cukup terik, seorang lelaki melangkahkan kakinya dengan cepat. Bukan karena dirinya tidak kuat terhadap sinar matahari, melainkan dirinya enggan tertinggal bus untuk yang kesekian kalinya. Lelaki itu bernama, Taehyun.
Taehyun baru saja pulang sekolah, dirinya masih menginjak kelas 11 SMA. Setiap pagi dirinya memang diantar oleh Ayahnya, karena sejalur dengan tempat pekerjaan Ayahnya. Taehyun menghela napasnya kasar, saat melihat bus melaju begitu saja, melewatinya yang masih setengah jalan menuju halte. Mau tidak mau, Taehyun harus menunggu bus lain datang. Ia juga memiliki lingkup pertemanan yang kecil, Taehyun selalu sendirian setiap datang ke halte bus.
Dirinya duduk di bangku halte, matanya melihat jalanan kota yang ramai kendaraan, sambil menetralkan napasnya. Pikirannya melayang entah kemana, sampai dirinya tidak sadar ada seseorang yang duduk di sampingnya.
"Kau tau ciri-ciri orang bodoh? Seseorang yang senang melamun sambil menatap jalanan."
Taehyun langsung menoleh ke arah sumber suara. Dirinya melihat dua orang lelaki sedang berbincang, mereka memakai almamater yang berbeda warna. Awalnya Taehyun ingin cuek saja, tetapi salah satu dari mereka memanggil dirinya.
"Eh, anak seberang, ya?"
Taehyun mengerutkan dahinya, karena merasa tidak mengerti apa yang dikatakan oleh lelaki yang memakai kacamata dan matanya yang terlihat sipit itu. Tak lama kemudian, seorang lelaki yang duduk tepat di sampingnya membuka suara.
"Maaf, temanku memang tidak jelas. Maksud dia, kau yang sekolah di seberang jalan itu?" katanya. Taehyun terdiam sejenak melihat wajah lelaki itu, ia memiliki hidung yang mancung, rahang tegas, dan memiliki pesona lebih tampan dibanding lelaki yang disebelahnya.
"Iya, aku sekolah di sana," jawab Taehyun sambil tersenyum ramah, yang membuat kedua lelaki itu mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Kelas berapa?" tanya lelaki itu lagi, dan kemudian Taehyun menjawab, "kelas 11 SMA."
Lelaki itu membulatkan mulutnya sambil menganggukkan kepalanya lagi. Taehyun masih menatap lelaki yang berada di sampingnya, lalu dirinya membuka suaranya kembali.
"kalau kau, kelas berapa?" tanya Taehyun. Lelaki itu baru saja membuka mulutnya, seketika temannya lebih dulu bersuara.
"Kami di atasmu dan dia," lelaki yang memakai kacamata itu menepuk bahu temannya. "Dia seharusnya sudah lulus, tapi terlalu betah di sekolah, jadi gini."
"Hey, jangan buka kartu!" ucap lelaki itu yang membuat Taehyun terkekeh pelan. Mereka berdua sempat berdebat dan saling pukul-pukulan ringan. Tak lama kemudian, salah satu lelaki yang memakai kacamata itu naik ke bus, menyisakan mereka berdua.
"Awas kau!" teriak lelaki itu yang dibalas wajah mengejek dari temannya di dalam bus. Lelaki itu menghela napasnya kasar, kemudian melirik ke arah Taehyun sambil tersenyum canggung. Untuk beberapa saat, mereka diselimuti keheningan. Namun, setelahnya Taehyun melirik ke arah Name tag yang dimiliki lelaki itu.
"Beom ... Gyu?" Lelaki itu menoleh, lalu tersenyum saat mendengar Taehyun sedang mengeja namanya. Kemudian Taehyun kembali berkata, "sekolah dimana?"
"Aku sekolah di sana, di balik gedung itu." Lelaki itu menunjuk gedung tinggi, menjulang ke atas.
"Aku pikir benar-benar di gedung itu," ucap Taehyun yang membuat Lelaki di sampingnya tertawa pelan dan menjawab, "bodoh, siapa yang mau sekolah di rumah sakit?"
Taehyun ikut tertawa saat mendengar lelaki itu tertawa. Suara tawanya terdengar candu dan menular, wajahnya juga semakin tampan saat tersenyum. Taehyun sempat terpana untuk beberapa saat, kemudian dirinya langsung mengalihkan pandangannya.
Tidak lama kemudian, bus datang sesuai dengan jurusan yang ingin dinaikinya. Taehyun bangkit dari duduknya, melirik ke arah lelaki itu sebentar.
"Aku duluan Beomgyu ... Hyung?" Lelaki itu tersenyum lebar saat mendengar kata tambahan dari Taehyun, lalu ia mengangguk.
"Sampai jumpa, Taehyun," balasnya. Sontak Taehyun terkejut, karena sedari awal ia tidak merasa memberitahu namanya. Seakan tahu isi pikiran Taehyun, lelaki itu menunjuk Name tag-nya yang tertempel di almamater, kemudian Taehyun tersenyum kikuk.
"Hehe. Sampai jumpa!"
Taehyun melambai-lambaikan tangannya, Beomgyu membalas lambaian tangannya, dan kemudian ia menaiki bus. Taehyun terkekeh pelan, saat melihat Beomgyu yang masih menatapnya di dalam bus, karena malu, akhirnya Taehyun melambaikan tangannya kembali.
❃°•—•°❃
"Sungguh, dia sangat terlihat tampan."
❃°•—•°❃
KAMU SEDANG MEMBACA
Halte Bus
FanfictionTaehyun itu setia menunggu, menunggu sampai dia datang dan bertemu lagi. • BeomTae [Completed]