Title : Teman Baru #1
Happy Reading🌻
Pagi itu cerah. Sinar matahari mengintip malu-malu dari balik tirai jendela, membangunkan Dyira dan Najwa dari tidur mereka. Suara burung-burung berkicau di luar, menambah semangat pagi yang damai dan menyenangkan.
Dyira membuka matanya perlahan, menguap kecil lalu duduk di tepi ranjang. “Najwa, bangun. Kita harus bersiap ke sekolah,” katanya sambil menggoyang pelan bahu adiknya yang masih tertidur.
Najwa mengerang pelan, memeluk bantalnya sebentar sebelum akhirnya bangkit. “Iya, iya... udah bangun, kok,” jawabnya sambil mengusap matanya yang masih terasa berat.
Setelah mandi dan mengenakan seragam, keduanya menuju ruang makan. Sarapan sederhana sudah tersaji di meja—nasi goreng buatan Ibu yang harum menggoda. Mereka makan dengan lahap, lalu bersiap pergi.
“Bu, Ayah, kami berangkat dulu ya,” ujar Dyira sambil mengangkat tasnya.
“Hati-hati di jalan, Nak,” jawab Ibu, tersenyum sambil melambaikan tangan.
Mereka pun melangkah keluar rumah dan menaiki bus sekolah yang sudah menunggu di ujung jalan.
***
Kelas tampak lengang saat mereka tiba. Beberapa bangku masih kosong. Hanya ada suara kipas angin yang berputar lambat di sudut ruangan.
“Wahh, masih sepi ya, Kak,” gumam Najwa sambil melirik ke sekeliling.
“Iya, padahal aku kira udah banyak yang datang,” jawab Dyira, meletakkan tasnya di bangku.
“Mau ke kantin dulu, nggak?” tanya Dyira setelah beberapa detik hening.
Najwa mengangguk cepat. “Boleh. Kamu pasti pengin jajan, ya?”
“Hehehe, kok kamu tahu sih?” Dyira tertawa kecil. “Udah, yuk, sekarang aja.”
“Ayok!” seru Najwa sambil menarik lengan kakaknya.
Mereka keluar kelas sambil berbincang ringan, berjalan melewati lorong menuju kantin.
***
Saat mereka kembali dari kantin, suasana kelas sudah berubah. Bangku-bangku kini terisi dan suara-suara riang mulai terdengar.
“Halo, Dyira, Najwa!” sapa seorang gadis dari bangku seberang.
Dyira menoleh dan tersenyum. “Oh, hai! Nama kamu siapa?”
“Nama aku Angel,” jawab gadis itu ramah.
“Dan aku Salsa,” timpal gadis di sampingnya sambil melambaikan tangan kecil.
Najwa mengangguk sopan. “Iya, salam kenal ya, Angel, Salsa.”
Angel mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan. “Kalian tadi ke mana?”
“Nemenin Kak Dyira ke kantin,” jawab Najwa cepat.
“Oohh, pantesan,” kata Angel sambil tertawa kecil.
“Eh, hari ini gak ada PR kan?” tanya Salsa tiba-tiba.
“Enggak ada, kok,” jawab Dyira sambil membuka catatannya.
Salsa tampak lega. “Syukurlah…”
Beberapa detik kemudian, ia menoleh lagi ke Dyira. “Dyir, kamu tadi ke sekolah naik apa?”
“Naik bus sekolah, Sal,” jawab Dyira.
“Hah, iya kah? Aku juga naik bus sekolah, loh!” kata Salsa antusias.
“Iya kah, Sal?” tanya Dyira, ikut senang.
“Iya, Dyir,” jawab Salsa mantap.
“Nanti pulang bareng yuk,” ajak Angel sambil tersenyum cerah.
“Oke, boleh, Sal. Sama kamu juga, Njel,” jawab Dyira sambil mengangguk.
Tringg.... Tringg.... Tringg
Bel tanda pelajaran pertama berbunyi. Semua siswa duduk rapi di bangku masing-masing. Guru masuk ke kelas dan pelajaran pun dimulai.
Anak-anak tampak bersemangat. Meski baru hari kedua, suasana kelas sudah mulai akrab dan penuh canda tawa. Hari itu berjalan dengan lancar, diiringi semangat belajar dan senyum teman-teman baru.
Tringg... Tringg.... Tringg
Bel istirahat berdentang nyaring. Seisi kelas langsung ramai. Siswa-siswa keluar berhamburan menuju kantin.
Di Kantin
Dyira, Najwa, Salsa, dan Angel ikut berjalan bersama ke kantin. Suasana di sana ramai, penuh dengan suara tawa dan celotehan siswa.Saat sedang berjalan mencari tempat duduk, tiba-tiba...
Brukk!
Seorang laki-laki terburu-buru menabrak Dyira hingga hampir membuatnya kehilangan keseimbangan.
“Awhh! Kalau jalan lihat-lihat dong!” seru Dyira sambil memegangi lengannya.
Cowok itu terlihat terkejut, lalu membungkuk sedikit. “Maaf, ya... Aku buru-buru,” katanya singkat, lalu berlalu sebelum sempat dikenali.
Najwa segera menghampiri Dyira. “Kak! Kamu nggak apa-apa?”
“Iya, gak papa, kok. Kaget aja,” jawab Dyira sambil mengatur napas.
“Ya udah, yuk kita beli makanan,” ajak Salsa cepat, mencoba mencairkan suasana.
“Ayok,” jawab mereka serempak.
Mereka pun menuju salah satu stan makanan, membeli camilan, dan kemudian kembali ke kelas dengan tangan masing-masing membawa jajanan favorit.
***
“Eummm... rame banget ya tadi kantinnya,” keluh Najwa sambil duduk di bangkunya.
“Iya lah, semua anak lagi pada istirahat,” jawab Angel santai.
“Hehehe, iya juga sihh,” Najwa terkikik.
Tak lama kemudian, bel tanda istirahat usai berbunyi. Para siswa segera masuk ke kelas masing-masing, termasuk mereka.
Pelajaran dilanjutkan. Suasana tetap ramai, tapi kini lebih fokus. Semua siswa tampak serius mendengarkan guru menjelaskan.
***
Jam sekolah telah usai. Dyira dan Najwa turun dari bus sekolah dan langsung masuk ke rumah. Mereka berganti pakaian, lalu mulai membereskan kamar bersama sambil bercerita soal kejadian di sekolah tadi.
Tak lama kemudian, rasa lelah mulai merayap. Keduanya pun terlelap dalam tidur siang yang tenang—mimpi manis menyambut hari esok yang entah akan membawa kejutan seperti apa lagi.
Thank you for reading... Oke, next part

KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Guru IPA [REVISI]
HorrorHallo... Happy Reading🌻 "JADI APA MAU IBU SEKARANG?" tanya Dyira. "Sabar dong sayang... Kamu sepertinya sudah tidak sabar yaa" kata Bu Luna yang langsung memerintah 2 anak buahnya membawa Dyira masuk ke dalam suatu ruangan lagi. "Aishh lepasin bodo...