11. Yang disembunyikan

458 263 189
                                    

Hai apa kabar maaf ya aku lama up
Gimana kabarnya semoga sehat selalu ya😊

Sebelum baca jangan lupa Vote and komen ya 😊🙏





Mungkin memang egois tapi begitulah caraku mencintaimu.

~ Arzio Gala Putra ~

"Makanya kamu tuh jangan kecapean, dengerin kata aku bisa gak sih, Zi!? Lihat sekarang kan kamu begini, sekarang jujur sama aku kamu habis ngapain aja sampe kambuh kayak gini?" omel Keysha pada adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makanya kamu tuh jangan kecapean, dengerin kata aku bisa gak sih, Zi!? Lihat sekarang kan kamu begini, sekarang jujur sama aku kamu habis ngapain aja sampe kambuh kayak gini?" omel Keysha pada adiknya.

Tadi setelah pulang sekolah dia langsung ke rumah sakit untuk melihat keadaan Zia.

Sementara Zia, gadis itu hanya memasang wajah datar mendengar omelan dari kakaknya.

"Kak, gue nih lagi sakit. Orang sakit itu harusnya disayang, dikasih perhatian, bukannya malah diomelin kayak gini," ujarnya yang bersandar pada dada bidang Zio.

"Emangnya yang dari aku kurang hm?" bisik Zio kepada Zia.

Mendengar ucapan Zio enntah mengapa membuat detak jantung Zia berpacu lebih cepat dari biasanya, padahal dulu dia biasa-biasa saja apakah dia mulai ....

"In-ini lagi satu, bisa jauh-jauh gak sih Kak?" ucapnya dengan suara serak kepada Zio.

"Gak, tadi katanya mau duduk ini udah aku bantuin," jawabnya pada Zia.

"Aku tuh maunya duduk sandaran pake bantal bukan di dada Kakak," ucapnya lagi pada Zio.

"Udah ah sana jauh-jauh!" Sementara Zio hanya diam tidak memperdulikan apa yang Zia katakan.

Andai saja ia mempunyai tenaga yang cukup pasti dia sudah menjauh dari Zio sekarang, tapi sayangnya tubuhnya sangat lemas saat ini.

"Sha, Zia mau pulang," rengeknya pada Keysha kalo sudah ada maunya saja baru seperti ini.

"Gak bisa Zi, keadaan kamu masih parah," jawab Keysha yang duduk di pinggir ranjang dekat kaki Zia.

"Kan bisa dirawat di rumah, lagian gue udah gak papa kok kaliannya aja yang terlalu khawatir."

Tidak papa katanya, sekarang saja wajahnya pucat, sudah seperti mayat hidup dan suaranya saja serak namun masih bisa mengatakan kalau dia tidak apa-apa.

"Gak papa gimana kamu lihat tuh mata kamu udah cekung kaya gitu. Zi, bisa gak sih kamu berhenti nganggep sepele penyakit kamu?"

You Are My Medicine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang