13. Dijodohkan

412 243 159
                                    

Hai aku kembali gimana kabarnya semoga sehat selalu ya😚

Sebelum baca jangan lupa komen and vote 😊🙏




Lukanya sudah sembuh hanya saja bekasnya masih ada.

-You Are My Medicine-

Hari ini akhirnya Zia sudah bisa pulang dari rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini akhirnya Zia sudah bisa pulang dari rumah sakit. Saat ini, mereka sedang berada di dalam mobil menuju rumah Zia. Zio menyetir mobil dengan sebelah tangannya yang memegang tangan Zia sambil sesekali mencium punggung tangan tersebut. Sementara Zia, dia hanya diam menatap keluar jendela dengan earphone bluetooth yang terpasang di telinganya.

Mobil pun sampai di halaman rumah mewah yang didiami oleh keluarga Bramasta tersebut. Zia melepas earphonenya dan hendak turun dari mobil. Rasanya ia sudah sangat merindukan kasur kesayangannya itu. Namun, belum sempat ia membuka pintu mobil, Zio sudah mencegahnya.

"Tunggu jangan keluar dulu!" Ia lalu berlari mengitari mobilnya untuk menuju ke arah kursi di samping kemudi yang ditempati oleh Zia.

Zio pun membukakan pintu mobil untuk kekasihnya, melihat itu Zia hanya memutar matanya malas.

"Aku bisa buk- aaa!" perkataan Zia terpotong ketika Zio tiba-tiba saja menggendongnya.

"Kak turunin! Aku bisa jalan sendiri!" ucap Zia memberontak pada Zio namun sama sekali tidak dihiraukan oleh Zio.

Beberapa bodyguard langsung datang menyambut mereka. "Bawa barang-barang Zia yang ada di mobil," ucap Zio pada bodyguard tersebut.

"Baik Den."

"Kak turunin!" ucap Zia kembali menggoyang-goyangkan kakinya agar Zio menurunkannya.

"Udah diem kamu tuh baru sembuh aku gak mau kamu sakit lagi," jawab Zio padanya.

"Kak, aku bisa jalan sendiri! Aku kemaren cuma kecapean bukan lumpuh!" kesal Zia.

Ia masih sanggup berjalan sendiri. Kakinya juga tidak terkena reumatik sehingga harus digendong seperti ini. Zio tetap tidak memperdulikannya, ia tetap menggendong Zia memasuki pintu rumah.


"Turunin gak, kupukul nih," seketika Zio mengentikan langkahnya beralih menatap wajah Zia.

"Diem atau aku cium bibir kamu," ancamnya balik membuat Zia langsung bungkam.

Zio tersenyum miring melihat itu, ia pun kembali melanjutkan langkahnya. Namun ... seketika mereka kaget melihat dua wanita sedang duduk sambil tertawa di ruang tamu.

You Are My Medicine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang