B O N U S • C H A P T E R

1.1K 197 42
                                    

Ada beberapa poin yang ingin saya berikan.

Poin pertama, cerita ini akan direvisi agar lebih family friendly yah. Takutnya teman rl pada tau wp saya (˘・_・˘) sudah ada 3 org yang tau (karena saya sendiri yang ngomong)

Poin kedua, walaupun saya hanya becanda mengenai 'gejolak cinta' di chapter kemaren. Kok saya mau beneran bikin buku oneshot romance ya 💀 jadi buat kalian yang ingin baca manis manis sambil salah tingkah dengan crush kalian, mohon ditunggu.

Poin ketiga, apakah aneh bila saya membuat tugas cerita fiksi bahasa Indonesia tentang pembunuhan dan kanibalisme? Saya takut guru saya menendang saya ke psikolog 😔☝️

Yasudah deh, itu saja.

Ini adalah bonus chapter sembari menunggu season 2!

+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

Menurutmu, [Name] itu seperti apa?

Isabella

[Name] adalah anak yang manis, namun misterius.

Ketika ku melihat dirinya, aku pikir dia akan menjadi anak biasa seperti Gilda dan Don yang seumuran dengannya.

Lalu semakin ia bertumbuh, semakin terlihat aneh.

Dia mengetahui segalanya.

Itu membuatku takut.

Terutama saat ia masih berumur 8 tahun.

Ia menunjukkan permainan baru yang ia buat sendiri kepadaku dan anak-anak lain.

Masing-masing anak akan diberi kertas, ada kertas kosong dan 3 kertas gambar.

Kertas bergambar ke-1, digambarkan sebagai nenek tua. Tugas nya untuk menangkap anak-anak dan menjadikannya sebagai Mama, atau bisa dibilang direkrut oleh musuh. Maksimal anak yang ditangkap adalah 3.

Kertas bergambar ke-2, digambarkan sebagai lelaki ber-jas. Ia akan menunggu nenek tua untuk memberinya beberapa anak (jika sudah maksimal 3), lalu menjadikannya musuh. Bedanya, kalian bisa bebas dari mereka jika dapat menjawab soal matematika dengan benar.

Kertas bergambar ke-3, digambarkan sebagai tanduk kerbau. Tugasnya, ia akan menangkap anak-anak. Yang tertangkap akan kalah.

Anak yang mendapat kertas gambar akan menghitung sampai 10 untuk anak-anak lain bersembunyi. Sedangkan yang mendapat kertas kosong akan berlari dari mereka.

Bukankah, permainan ini familiar?

[Name] itu... Bukan manusia pada umumnya.

Hanya itu yang kupikirkan.

Apalagi saat dia kukirimkan, dia benar-benar berubah.

Apakah memang benar, dia titisan dewa?

Emma

[Name] adalah adik yang baik! Dia selalu bermain denganku.

Terkadang ia juga belajar dengan serius, bersamaku, Norman, dan Ray. Ya... Walau aku tidak membantu sama sekali sih...hehe.

Semakin bertumbuh, [Name] menjadi semakin cantik! Aku tidak sabar untuk menunggunya tumbuh dewasa.

[END] ➶𝐒𝐄𝐂𝐎𝐍𝐃➴ || The Promised Neverland x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang