"Kau ini...titisan dewa ya, [Name]?"
"Aku akan mengulanginya lagi."Pagi hari yang cerah, tidak secerah harapan mereka untuk keluar dari penjara.
Kini, mereka akan melakukan penyelidikan.
"Aku akan menemani mama saat jam istirahat, Norman dan Emma akan memanjang dinding, Don dan Gilda akan berjaga diluar, di tempat mereka bisa melihat jendela selatan di lantai dua."
"Barusan Mama memberitahuku, bahwa [Name] tidak diperbolehkan untuk keluar dari kamar dan harus beristirahat sejak kejadian itu, jadi dia tidak dapat masuk dalam penyelidikan ini."
Ucapan Ray membuat mereka terkejut, mereka tadi hanya berpikir bahwa [Name] hanya diberi waktu tidur lebih banyak.
"Lalu... Bagaimana dengan tugas [Name]? Tanpa [Name], rencana kita lebih berkemungkinan gagal!" Ucap Don panik.
"Walau begitu, aku setuju untuk membuatnya beristirahat."
Pernyataan Ray membuat mereka semua diam.
"M-maksudku, pikirkan juga keadaan [Name]! Kita tidak mau membiarkannya sakit atau terluka kan? Aku tidak mau dia terluka sedikitpun!" Ucap Ray lagi sambil memalingkan wajahnya.
"Ehe... Benar juga ya." Jawab Don sambil terkekeh.
Disisi lain, seorang gadis dengan rambut yang tergerai tanpa penjepit rambutnya itu mengerutkan dahinya.
"Sialan, Isabella mulai curiga." [Name] mengigit kukunya.
"Tugasku, adalah untuk memberi sinyal khusus kepada Norman dan Emma." Malam hari sebelum penyelidikan, [Name] memanggil Emma, Norman, Ray, Don, serta Gilda untuk berdiskusi.
"Tapi... Apa kau baik-baik aja? 2 hari yang lalu kau muntah darah!" Ujar Gilda khawatir.
Beberapa hari setelah bangun, [Name] mengalami kejadian aneh seperti muntah darah, dahak berwarna hitam, kepala berkunang-kunang, serta mata merah yang gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] ➶𝐒𝐄𝐂𝐎𝐍𝐃➴ || The Promised Neverland x Reader
Fanfic↳ ♡₊˚. 𝐖𝐄𝐋𝐂𝐎𝐌𝐄 𝐓𝐎 𝐓𝐇𝐄 𝐏𝐑𝐎𝐌𝐈𝐒𝐄𝐃 𝐍𝐄𝐕𝐄𝐑𝐋𝐀𝐍𝐃 『••✎••』S E A S O N • 1 • E N D S E A S O N • 2 • E N D - [Name], dia gadis malang yang terbaring lemah karena Covid-19 dan kelu...