ᴘᴀᴘᴇʀ ᴘʟᴀɴᴇ - Ray Ending

805 118 51
                                    

Di tengah tawa dan duka, gelap dan terang, tanganmu meraih tangan....

Tangan yang kasar, tangan seorang pemburu, namun dengan pegangan yang lembut, Ray.

“Jangan pergi, jangan menjadi pesawat kertas yang terbang menjauh.”

Tangan itu menggenggammu erat, dia membawamu ke dalam cahaya yang terang, membuatmu menutup mata.

Setelah kau buka matamu, berusaha menyesuaikan sinarnya, kau mendapati dirimu sendiri sedang berdiri di sebuah lapangan hijau luas. Di sampingmu ada pohon besar, dan anak-anak berlarian disana.

Ada yang bermain, makan di karpet merah, hingga menangis.

Ada beberapa orang dewasa di lapangan hijau itu juga.

Kau menatap tubuhmu, tubuh itu masih dibalut dengan seragam Orphic, namun bersih dari noda darah. Rambutmu kau ikat, lalu dipakaikan topi, kau juga tidak merasakan sakit apapun.

Kekuatanmu juga tidak bisa dipakai, kau benar-benar menjadi orang biasa.

"Huh..." Kau menatap sekeliling, berusaha mencari informasi mengenai tempat kau berdiri.

"Hahaha lari lari! Lari- bruk! Huaaaa sakittt!!!!”

"Mou... Sudah dibilang kan, jangan berlari! Ugh, sabar sabar. Anak TK ini."

"Pariwisata disini seru! Taman bermainnya luas ya?!"

"Kakak guru kakak guru! Kapan-kapan kesini lagi bisa gakk???”

"Hahaha, tergantung kepala sekolahnya ya."

Tring! Kau mendapatkan informasi.

Pertama, ini taman bermain. Mungkin ini adalah area pikniknya.

Kedua, ada anak TK yang lagi pariwisata disini. Hmm, seingatmu, saat dulu TK tidak ada pariwisata deh.

Ketiga, ini dunia manusia, tentu saja. Soalnya aneh, lapangan luas, di belakang-belakang ada pohon banyak, dan di depan ada sebuah rumah entah untuk apa.

Kan, jadi mirip Grace Field...huhuhu.

Kau menatap anak-anak itu, kemudian tersenyum, terkekeh geli melihat kelakuan mereka.

"Jadi keinget anak-anak Grace Field." Gumammu, menghela napas.

Lalu terakhir, sedikit info, anak-anak itu memanggil guru mereka dengan sebutan kakak.

"Mungkin karena guru TK nya masih muda..." Pikirmu.

Lalu sekarang, kau tidak tahu mau ngapain.

"Yah... Sekarang apa- aduh!"

Sesuatu menabrak kepalamu, ringan sih, tapi sepertinya ujungnya tajam, membuatmu meringis.

[END] ➶𝐒𝐄𝐂𝐎𝐍𝐃➴ || The Promised Neverland x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang