-𝐀𝐤𝐮

210 20 0
                                    

Kazutora membuka kasar pintu markas Valhalla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kazutora membuka kasar pintu markas Valhalla.
Sepi. Satu kata yang ia lontarkan dalam hati, tidak biasanya markas sunyi seperti ini.

Biasanya banyak orang yang sedang mengobrol membahas rencana menghancurkan Touman. Tapi sekarang keadaannya sangat sepi, mengundang kecurigaan dari pemuda yang memiliki rambut seperti pisang itu.

"Kisaki! Aku tau kau ada disini!" Teriaknya menggema, tak lama susulan teriakan perempuan yang tercampur tangisan terdengar di telinganya.

[Name]. Suara [Name].
Kazutora membuka semua ruangan di pantai bawah untuk mencari keberadannya.

Saat menuju tangga lantai 2, tiba tiba salah satu teman atau sekarang bisa disebut musuh menyerangnya menggunakan tongkat.

Haduh, disaat begini Kazutora malah mengingat kejadian saat tukang bengkel kena tang miliknya dan berakhir jadi mayat.

"Katakan dimana Kisaki!" Amarah yang menggebu gebu terlihat dimanik coklat muda miliknya. Kazutora lupa satu hal, ia membunuh seseorang lagi. Kejadiannya sama saja seperti abang abang yang debut beberapa detik doang ckck.

Kazutora naik ke atas lantai 2, membuka semua pintu dengan gegabah. Bau anyir dari pakaiannya tidak membuatnya berhenti mencari sang gadis.

Sedikit merasa bersalah meninggalkan sang gadis karena egonya sendiri. Namun, Kazutora juga harus berhenti dari jalan sesatnya dna kembali ke jalan yang benar dengan kenyataan yang berbeda.

Berhenti menyakiti orang lain, hari ini Kazutora bersumpah untuk terakhir kalinya menyakiti seseorang dan membunuh orang lain.

Kalo Kisaki mah terobos aja lah anjng, bunuh aja bunuh mau dibakar juga gapapa.
Bunuh bunuh cipuy tch mau ajak berantem watashi? maap ya ges emosi abis rewatch.

Pintu berwarna merah sedikit terbuka dengan tangisan keras milik [Name], Kazutora menggenggam erat pegangan tongkatnya.

Cklek!

"Kau maju, gadismu mati." Kisaki menahan leher milik [Name] dengan lengan kirinya, tangan kanannya memegang pistol yang di arahkan ke kepala milik [Name].

"Lepaskan Kisaki." Kazutora tidak melangkah maju, tidak ingin menambah masalah.
Tapi hidupmu banyak masalahnya bang..

"Kalau aku tidak bisa memilikinya, maka kau juga tidak bisa Kazutora." Kisaki semakin mengeratkan pelatuknya, Kazutora memekik.

Tidak.
Ia tidak ingin kehilangan gadisnya seperti di book sebelah.

"Woi chifuyu! yang berguna dikit dong! bukan malah diam saja seperti patung!" Bentak Baji, dibandingkan chifuyu yang panik Bajisan lebih panik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woi chifuyu! yang berguna dikit dong! bukan malah diam saja seperti patung!" Bentak Baji, dibandingkan chifuyu yang panik Bajisan lebih panik. YA INI ADIKNYA WAJAR DIA PANIK.

"Kau pikir aku lagi ngapain?! MIKIR INI MIKIR! AKU LAGI MIKIR GIMANA CARANYA NYELAMETIN [NAME], AKU DIEM MIKIR GAK KAYAK KAU PUNYA OTAK GA DIGUNAIN!" Chifuyu ngegas, dikira Baji dia diem aja ga mikir? Lagi mikir gimana Kazutora tau hal ini? Gimana pajak petshopnya? Kazutora sama dia kan lagi pengen buka usaha bareng.

"Baji-san, masuk aja yok.. perasaan ku ga enak tau.." Kalo Chifuyu udah bilang gini pasti bakal ada yang aneh aneh. "Ada tongkat ga puy? Kalo si kacamata itu aneh aneh aku bisa mukul dia," Lanjut baji. Chifuyu mengedarkan matanya mencari tongkat atau benda keras lainnya.

Ketemu. Ya adanya tongkat besi sih, cuma kalo kena kepala palingan gegar otak aja si. Kalo misalkan kena sama Kisaki ya paling Baji mukul di bagian leher, terus kepalanya dipukulin terus pake ini tongkat. Inget, Baji ngelakuin ini karena udah ada dendam tersendiri sama Kisaki, kalo liat mukanya tuh rasanya pengen ditampolin bolak balik, dikarungin, terakhir ditenggelamin atau ga dibakar hidup hidup. Kalo bisa si Hanma juga ikut dibakar.

-

"Jauhkan pistolmu Kisaki." Kazutora menggengam erat tongkat yang ia pegang.

Kisaki berdecih, "Hei [Name], wah lihat kekasihmu yang tersayang sedang menahan amarahnya itu melihat kekasihnya yang berada di genggaman ku ini. Kazutora itu lemah, kenapa  kau memilihnya? Seharusnya kau bersama ku. Jika kau mneurut padaku, pasti sekarang kita sedang berbahagia mempunyai anak bersama." Kisaki mengeratkan pegangannya pada pelatuknya. [Name] menangis, dan Kazutora benci itu. Sebrengseknya dirinya, ia tidak pernah dan berjanji tidak akan membuat [Name] menangis.

"A - aku tidak akan pernah mau denganmu. K - kazutora tolong.." Untuk pertama kalinya, Kazutora melihat [Name] menangis sambil meminta tolong kepada dirinya. Kazutora membenci dirinya yang lemah. Sungguh dia benci itu.

"Wah [Name] kau lihat itu, kekasihmu ini lemah. Percuma kau meminta tolong padanya. Kuberi satu kesempatan kau untuk merubah jawabanmu. Jika jawabanmu sama saja seperti sebelumnya maka peluru ini akan bersarang di kepalamu." Kisaki mengancam, Kazutora menatap Kisaki kembali.  Ia tidak bisa berdiam saja seperti orang bodoh walaupun aslinya emang bodoh.

"A - aku tetap t - tidak mau bers - ama mu Kisa - ki" Nafas [Name] tercekat, nafasnya sudah diujung. Kisaki terlalu menekan lehernya, yang ia yakini lehernya bisa patah kapan saja.

Kazutora tetap maju selangkah. Masa bodo dengan pistol yang masih menempel di kepala bagian sebelah kanan milik [Name], Kazutora ingin membunuh Kisaki sekarang.

Dor!

Bruk!

; dadah end kawan kawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


; dadah end kawan kawan..

𝐌𝐲 𝐦𝐫.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang