•2•

255 39 67
                                    

Jangan vote dan komen🦋

🦋🦋🦋🦋

Istirahat tiba, hari pertama Vella sekolah menurutnya sangat menyenangkan tidak seperti ekspetasinya. Baru hari pertama dia sekolah, Starla sudah mendapatkan teman yang sfrekuensi.

"Kita mau ke kantin" ucap Nada seraya menoleh ke arah Starla.

"Lo mau ikut?" tanyanya.

Starla menggelengkan kepalanya. "Lo duluan aja, gue mau keliling liat-liat sekolah ini."

"Mau ditemenin gak?" tawar Vanca yang lagi di balas gelengan oleh Starla.

"Enggak, gak usah. Gak apa-apa kok."

Setelah itu ketiga teman baru Starla pergi meninggalkannya yang kini masih berada di dalam kelas, Starla berdiri dari duduknya lalu sedikit merapikan seragamnya dan dia berjalan keluar kelas untuk mengelilingi sekitaran sekolah.

Starla berjalan mengelilingi sekitaran sekolah dengan kepala yang menoleh kesana-kemari melihat-lihat bangunan-bangunan sekolah yang tampak sangat cantik dengan cat yang enak untuk di pandang.

"Bagus juga sekolahnya, murid-murid disini juga baik-baik" ucap Starla seraya tersenyum.

"Kak" panggil seseorang dari belakang.

Starla membalikan badannya ke belakang dan tampaklah seorang murid perempuan yang Starla ketahui adalah anak kelas 10.

"Ada apa?" tanya Starla.

"I—itu, Kakak tembus" jawabnya yang membuat Starla membulatkan bola matanya.

Kedua tangan Starla reflek menutupi rok bagian belakangnya sebelum itu Starla melihatnya, dan benar saja terpampang jelas noda merah di situ.

"O—oh iya dek, makasih ya" katanya setelahnya anak kelas 10 itu pergi meninggalkan Starla yang kini sendirian di depan lab fisika.

Starla berlari kecil menghampiri bangku yang terletak di depan lab fisika dia akan menunggu bantuan datang disitu. Tapi siapa? Bahkan Starla saja belum genap satu hari sekolah disini, dia belum mengenal semua murid yang ada di sekolah ini.

"Ya Allah, beri keajaiban dong. Ada gitu salah satu orang yang hamba kenal agar bisa menolong hamba-mu ini yang sedang di landa kesusahan ini" Starla berdoa, agar dia tidak terus-menerus berada disini.

Kenapa tadi dia tidak meminta pertolongan pada adik kelas yang memberitahu bahwa dia bocor tadi ya?

Ceklek

Pintu ruangan lab fisika terbuka menampilkan seorang remaja laki-laki yang sepertinya Starla kenal.

"Wey! Wey!" panggil Starla pada orang itu tanpa memanggil namanya terlebih dahulu, takut salah orang.

Merasa ada yang memanggil dia pun berhenti dan membalikan dirinya ke belakang, Starla sangat lega karena itu benar seseorang yang dia maksud.

"Gue?" katanya memastikan.

"Iya iya!"

Laki-laki yang Starla kenali bernama Nathan itu mendekatinya. "Kenapa?"

"Emm... Itu dong, gu—gue mau minta tolong."

Nathan menaikkan alisnya. "Tolong apa?"

"E—ee itu... Ck gimana ya ngomongnya, coba lo deketan deh sini!"

Nathan mengerutkan dahinya. "Gak usah macem-macem ya lo" balas Nathan dengan tatapan horor.

"Dih, gak usah ge-er! Cepetan dong gak enak banget!"

 NALA | TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang