Haii jangan lupa vote dan komen
🦋🦋🦋🦋
Setelah menghantarkan Starla tadi, Nathan langsung pulang ke rumahnya, ralat, rumah pamanya. Dan kini Nathan sedang duduk di teras dengan penampilan yang berbeda dari sebelumnya, setelah membersihkan badannya tadi Nathan memilih memakai kaos oblong dan celana pendek di bawah lutut berwarna hitam.
Nathan membuka handphonenya dan dia membuka aplikasi chat yang ada di handphonenya untuk memberinya pesan.
|Chandra|
Dimana?|
|Biasa, rame nih disini
Otw|
|Bawa duit yang banyak, gue mau minta traktiran
Y|
Nathan memang bukan tipe manusia yang senang ber-sosialisasi, di sekolah saja teman yang paling akrab hanya Chandra saja. Selain Chandra Nathan juga memiliki teman yang lain, namun tetap saja teman yang paling akrab adalah Chandra.
Nathan menaiki motornya menuju tempat tongkrongan yang biasa dia dan teman-teman lainnya kunjungi. Setelah sampai di tempat tujuan Nathan pun memarkirkan motor vespa miliknya di parkiran khusus untuk motor, lalu Nathan menghampiri tempat dimana teman-temannya duduk disana.
Nathan duduk di sebelah Rifal dan juga Rahel, pacar dari Rifal.
"Hai Nathan!" sapa Rahel.
Nathan tersenyum tipis. "Hai juga."
Nathan menggelengkan kepalanya mencoba menghilangkan perasaan yang masih tersimpan, dia sudah berjanji pada dirinya sendiri.
"Gimana Than?" tanya Rifal.
Nathan menaikkan satu alisnya. "Gimana apanya?"
"Gimana kabar lo? Baik, sehat, gak apa-apa, biasa aja, oke-oke aja, atau apa?"
Nathan terkekeh. "Ya... Yang lo lihat aja gimana."
"Than!" panggil Chandra.
Nathan menoleh menatap Chandra dengan alis yang terangkat.
"Gue mau nagih traktiran."
🦋🦋🦋🦋
Jam sudah menunjukkan pukul 21.30 malam dan Nathan memilih untuk pulang duluan. Dan ketika Nathan sedang fokus melihat pada jalanan, tiba-tiba pandangannya menangkap seorang gadis yang baru saja ia kenali sedang berjalan di trotoar, Nathan menepikan motornya dan berhenti di depan gadis itu.
Gadis yang Nathan kenal dengan nama Starla itu terkejut, dan sedikit lega karena seseorang di balik helm itu adalah orang yang siang tadi menolongnya.
"Loh, lo lagi?" kata Starla.
"Kenapa? Gak seneng?" tanya Nathan dengan nada tak santai.
"Y—ya, enggak sih."
"Lo ngapain malem-malem gini keluar?"
Starla menunjukkan kantung belanjaannya. "Abis dari supermarket."
"Malem-malem gini? Besok kan bisa."
KAMU SEDANG MEMBACA
NALA | Tamat
Teen Fiction[jangan lupa folow sebelum membaca] Singkat saja, cerita ini mengisahkan kisah cinta Starla dengan kedua laki-laki yang di cintainya.