Riak-riak air mengalir dari hulu ke hilir. Sejalan, sebagaimana mestinya. Dari dataran tinggi ke dataran rendah.
Menenangkan.
Air tak pernah menyalahi takdir.
Sekilas terlintas di ingatan apa yang membuat ku sakit. Mencintai tuan cinta ternyata. Cinta tuan kurasa memang seluas dan sedalam lautan namun sayangnya aku tenggelam karna tak bisa berenang.
Rasa-rasanya sikap tuan yang terdahulu juga membuat candu. Oh, ayolah padahal aku tak mengkonsumsi narkoba.
Di tepi danau tempat favorit ku dan tuan menghabiskan waktu. Sekarang hanya ada aku tanpa tuan.
Sendirian.
Menenangkan namun terasa hampa.
Berharap sang tuan datang menghampiri. Meski luka oleh sang tuan tapi tuan tetap tuan cinta yang selalu istimewa.
Alih-alih sang tuan menghampiri, makhluk lain yang datang.
"Oy..."
Tak ku jawab. Malas rasanya mengeluarkan suara. Makhluk yang kini yang sudah duduk di sampingku namanya Andrea, sahabat laknat yang selalu mencaci tuan cinta.
"Galau tross, sampai modar!"
"Brisik."
"Tinggalin dia Bianca Sandra."
"Bayu?"
"Menurut lo? Emang ada adam lain yang sama lo selain dia?"
"Gak ada."
"Yaudah. Nih ya, gue ngomong sebagai sahabat lo. Tinggalin yang nyakitin!"
"Gak"
"Why"
"Dia obatnya Rea"
"Dia juga racunnya kalau lo lupa."
Rea benar tuan cinta adalah racunnya tapi tuan cinta juga penawarnya. Jahat memang.
Andai Rea tau, aku terjebak dengan candunya sang tuan. Seperti pengkonsumsi berat yang tak bisa lepas. Melepas tuan sama artinya berhenti candu.
Sayangnya candu bukan hal yang mudah untuk di hilangkan.
Sakau.
Sakit, gemetar seperti tak bisa hidup.
Aku jatuh pada sang tuan sama seperti orang-orang yang jatuh pada narkoba.
Kecanduan.
Orang-orang tau Narkoba adalah racun baginya tapi saat sudah jatuh pada Narkoba.
Memikirkannya
Merasakannya
Mendapatkannya
Adalah obat.
Sama hal nya aku pada sang tuan. Meski tuan penyebab luka tapi tuan juga obatnya.
Adilkan?
"Bi.."
"Hmm"
"Marah?"
"Gak Rea"
"Karna gue benar?"
"Iya"
Bahagia atau pun patah itu sudah lumrah soal perkara cinta. Satu paket katanya.
Dan kalau di tanya aku percaya?
Jelas!
Karna tuan adalah cinta dan luka.
Racun dan obat.
Mungkin jatuh sesakit ini. Itu saja!!! Tentang tuan? Tuan tidak salah, aku yang salah membuat cinta di iringi luka.
Sebodoh itu aku sekarang tentang perkara cinta.
(☆▽☆)(☆▽☆)(☆▽☆)
Happy reading ♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
PHILIA | Bangchan ( End ) REVISI
PoetryKu akui tak ada yang paling mengerti cinta selain tuan. End 14-07-2022