Kehidupan Baru

996 141 1
                                    

HAPPY READING GUYS .  .  .  .
Sebelum membaca alangkah baiknya kalian menekan tombol bintang disebelah kiri bawah ya!!!!!

.

.

.

.

.

Tiga bulan setelah kepergian ayah dari rumah, ekonomi kelurga pun mulai menurun. Kakak yang tadinya bersekolah di sekolah internasional di pindahkan ke sekolah dasar biasa, dan rumah yang ditempati kami pun dijual oleh bunda.

Kini, aku tinggal di sebuah kontrakan kecil di kota Bandung. Bunda membeli ruko di Bandung. Bawahnya bunda pakai untuk membuka  café dan toko  kue dan atasnya tempat keluarga kecil ku tinggal. Di atas hanya ada dua kamar, satu kamar mandi, dapur, dan ruang tamu kecil yang disulap bunda menjadi ruang tamu, ruang tv dan ruang makan.

Selama tiga bulan ini pun aku selalu menanyakan kepada bunda

“Bunda, Mengapa kita pindah?”

“Bunda, bagaimana kalau ayah pulang lalu mencari Channi?”

Bahkan dalam satu hari aku bisa lebih sepuluh kali melontarkan pertanyaan tersebut. Sebelum pindah bunda bilang kalo ayah akan menyusul kita ke Bandung, tetapi sampai satu bulan lebih aku atau kakak tidak pernah melihat ayah lagi. Aku mulai khawatir kalau ayah akan sendirian di Jakarta dan sedih mencari-cari bunda yang tidak ada di rumah.

Ah ngomong-ngomong kak Hendery sudah mulai masuk kembali ke sekolah dasar di Bandung, tidak jauh dari rukok kami. Aku juga ingin sekolah lagi, tapi kata Bunda nanti saja pas umur ku genap enam tahun dan itu sangat lama.

+++

Pagi ini bunda disibukkan dengan membuat banyak dissert dan kue-kue untuk dijual di toko kami. Toko yang bunda berinama ‘Café Auralaska’ ya nama café tersebut gabungan dari namaku dan kakak, Aurora dan Alaska.

Aku Aurora Haera Channisa dan kakak kakakku Alaska Hendery  Chandra, satu lagi wanita hebat yang telah berjuang untuk ku dan kakakku Bunda Chitta Leoni Arsita.

Cafe akan dibuka pukul sebelas siang dengan Bunda sebagai Barista dan kasir. Sedangkan aku dan kakak akan membantu bunda mengantarkan makanan kepada para pelanggan, tidak- yang mengantarkan makanan itu kakak, aku hanya akan membantu mengelap meja atau diam di pintu masuk sambil mengucapkan ‘selamat datang atau terima kasih sudah datang’. Aku masih belum kuat untuk membawa nampan berisi makanan dan minuman itu.

Semua nya Bunda lakukan sendirian, sebab Bunda bilang, 'uang bunda belum cukup untuk menggaji para karyawan nak, selagi bunda masih bisa mengerjakan sendiri ya kenapa tidak kan, kan ada kakak dan adik yang selalu membantu bunda'

Kata bunda sambil mengelus kepalaku dan kak Hendery bergantian.

+++

Aku senang sekali, hari ini pengunjung café banyak, walaupun aku sedikit cape tetapi aku senang.

“Bunda . . . Bunda tau tidak?” tanyaku dengan sangat antusias

“Tau apa nak?” Kata Bunda sambil mengelus rambutku

“Tadi banyak sekali yang bilang aku anak cantik dan lucu” kataku sambil terkekeh di akhir.

“Anak bunda gadis bunda memang cantik dan lucu.” Kata bunda sambil mencubit pipi ku pelan. 

“Tadi juga banyak yang bilang terima kasih pas kakak nganterin makanan dan minuman.” Kata kak Hendery yang baru datang sambil membawa buku pr nya.

“nah yang ini juga anak baik dan gantengnya bunda.” Kata bunda sambil mencium wajah kak Hendery yang duduk di sebelah kanannya.

“Kakak ada pr?pr apa, coba bunda liat?!”

“ini matematika bun, tapi kakak gak ngerti.” Jawab kakak sambil menunjukan pr matematika yang dimaksud.

“Sini mana coba bunda liat?!” Kata bunda sambil mengambil buku kakak.

“oh soal ini. Ini kakak kalikan dulu yang di dalam kurung, lalu kakak kurangi deh.”

“coba kakak hitung dulu, nanti bunda periksa!”

“oke bund.” Jawab kakak lalu mulai menghitung.

Aku yang melihat bunda memijit pelan kaki nya

“Bunda . . .  kaki bunda sakit?” kataku, tanpa menunggu bunda membalas ucapanku aku langsung membantu memijit kaki bunda.

"Nanti kalo echan udah gede, udah bisa cari uang sendiri echan gak akan biarin bunda kerja. Biar echan dan kakak aja yang kerja cari uang. Iya kan kak?" Tanyaku kepada kak Hendery tanpa memalingkan wajah dari muka bunda

"Iya, nanti kalo kakak udah jadi dokter, kakak gak akan biarin bunda kerja" kata Hendery dengan menatap bunda nya.

Bunda yang mendengar penuturan kedua anak nya sangat terharu sampai tak terasa menitikan air mata.

"Kalian anak-anak Hebat nya bunda, cuma kalian yang bunda punya. Jadi tolong jangan pernah tinggalkan bunda ya" kata bunda chitta sambil menatap ke arah kedua anaknya tersebut.

"Kakak gak akan tinggalin bunda, kakak juga gak akan tinggalin adik" kata Hendery sambil menciumi pipi tembab adiknya dengan gemas

"Ikhhh kakak, jigongnya nempel!!" Kata haechan lalu berlalu pergi ke arah dapur sambil menghentakkan kaki kecilnya. Ia pergi untuk membasuh muka, sebab ia tidak suka ketika Hendery mulai gemas dengan dia, Hendery akan menciumi sambil menggigiti pipi nya dan itu akan meninggalkan banyak air liur hendey.

"HAHAHAHAHAHAHAHAHA" pecah lah tawa hendey, dia emang hobi sekali membuat adik nya kesal.

Ten yang melihat tingkah kedua anaknya hanya tersenyum dan berdoa semoga tuhan memberikan kebahagiaan yang tiada tara untuk keluarga barunya. Untuknya, untuk Hendery, dan untuk Haechan.

.

.

.

.

.

Tbc

Jawa Barat, 22 Mei 2022

Jangan lupa vote dan komen ya, jangan jadi pembaca gaib oke!!!

Semakin banyak vote dan komen akan semakin cepat aku update ya, see u

Just MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang