○♡.Happy Reading, Readers.♡○
***
Pagi dihari Minggu. Hinata sedang duduk di sofa depan televisi. Menekan tombol-tombol di remote dengan bosannya. Sambil menanti-natikan [Name] yang belum bangun.
Drap.. Drap.. drap.
Suara langkah kaki sedang menuju kearah Hinata. Hinata langsung melompat girang dan membuang remote tv ditangannya ke sofa. Berlari menuju [Name].
"Ohayou, [Name]!!"
"Ohayou mou, Sho-chan." [Name] pelan-pelan meregangkan badannya. Sambil sesekali menyeru sakit karena pinggangnya.
"Kau baik-baik saja, [Name]?"
"Mana mungkin! ...ini semua ulah Sho-chan sih.." [Name] merengut kesal.
Hinata tampak berpikir sesaat, "[Name], aku pernah membaca kalau melakukan itu untuk kedua kalinya akan meredakan sakitnya. Mau la-"
"Nggaaaakkk! Nggak mau! Dimana lagi kau dapat bacaan seperti itu?" [Name] mengoceh.
"Pelajaran sekolah."
"Mana ada!"
Karena kasihan melihat istrinya yang merengek kesakitan itu, Hinata berhenti menggodanya. Kemudian membopong tubuh [Name] ke sofa.
Wajah [Name] terkejut dan kemerah-merahan.
"S-Sho-chan! Ada apaa?"
"Aku tidak mau mendengar istriku mengomel kesakitan di pagi-pagi."
"ugh-"
Didudukkannya [Name] diatas sofa. Hinata kemudian duduk disebelahnya. Meminjam tangan [Name] untuk dibelai-belainya.
cup.
Hinata mengecup tangan [Name] dengan lembut.
"Sho-chan.."
"Hm?"
"Sho-chan terlihat saaangaat berbeda dari yang kukenal di sekolah. Punya dua kepribadian, ya?"
"Iya. Satunya gila voli. Satunya lagi gila kamu." Hinata mengecup kembali lengan [Name].
Wajah [Name] merona.
"Walaupun rambutku berantakan dan lusuh habis bangun tidur?"
"Walaupun rambut [Name] berubah putih. Walau aku mungkin akan meledekmu karena sudah menjadi obaachan." Ejek Hinata dengan senyum jahilnya.
[Name] menatap Hinata kesal.
"Saat itu Sho-chan juga sudah jadi ojiichan, ya!" Balas ejek [Name].
Hinata tertawa karena kegemasan istrinya. Hinata mengambil beberapa helai surai [h/c] [Name]. Memainkannya di jarinya.
"Artinya kita sudah punya cucu, ya?"
"Mungkin...?"
Sontak, Wajah Hinata diangkat dan menatap [Name] lekat-lekat.
"[Name], Bagaimana kalau anak kita? Apa dia akan cantik sepertimu, ya? Atau ganteng sepertiku?" Hinata mengelus-elus dagunya. Sambil berlagak menjadi ikemen.
[Name] tergelak dibuatnya.
"Hahahahah! Sho-chan itu menggemaskan, bukan ganteng!" Ledek [Name].
Hinata mencubit pipi kemerahan [Name]. Membuat istrinya merengek kesakitan.
"Aaww!!"
"Hukuman."
"Nggak adil! Tadi Sho-chan mengejekku tapi tidak dihukum!"
"Memangnya [Name] mau menghukumku?"
"Mau."
"Kalau begitu biar aku saja yang menentukan hukumannya."
"Apa itu?"
"Melakukannya lagi malam in-"
"Itu bukan hukumanku! Itu maunya Sho-chan saja, 'kan!!"
"Tau aja."
[Name] melipat kedua tangannya didepan dada. Kesal.
"[Name] jangan marah.."
"Aku tidak marah!"
"Itu marah. Kalau begitu, kita lakukannya besok sa-"
"Hinata Shoyo-san!!!"
– – –
sorry gaje-
Ayuu, mampir ke cerita biruw yang lainnya!
— jangan lupa votenya, guys! —
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐍𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 𝐒𝐈𝐃𝐄 𝐎𝐅;𝐒𝐄𝐑𝐈𝐄𝐒 [𝐇.𝐒𝐇𝐎𝐘𝐎 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑]
Fanfiction"(𝒏𝒂𝒎𝒆).. 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒓𝒆𝒔𝒎𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒔𝒖𝒂𝒎𝒊 𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊, '𝒌𝒂𝒏? 𝒂𝒚𝒐 𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖-" 「 ハイキュウ! 」 - 𝒽𝒶𝓇𝓊𝒾𝒸𝒽𝒾 𝒻𝓊𝓇𝓊𝒹𝒶𝓉ℯ -