#HINAME3

1.3K 160 18
                                    

○♡.Happy Reading, Readers.♡○

***

Pagi dihari Minggu. Hinata sedang duduk di sofa depan televisi. Menekan tombol-tombol di remote dengan bosannya. Sambil menanti-natikan [Name] yang belum bangun.

Drap.. Drap.. drap.

Suara langkah kaki sedang menuju kearah Hinata. Hinata langsung melompat girang dan membuang remote tv ditangannya ke sofa. Berlari menuju [Name].

"Ohayou, [Name]!!"

"Ohayou mou, Sho-chan." [Name] pelan-pelan meregangkan badannya. Sambil sesekali menyeru sakit karena pinggangnya.

"Kau baik-baik saja, [Name]?"

"Mana mungkin! ...ini semua ulah Sho-chan sih.." [Name] merengut kesal.

Hinata tampak berpikir sesaat, "[Name], aku pernah membaca kalau melakukan itu untuk kedua kalinya akan meredakan sakitnya. Mau la-"

"Nggaaaakkk! Nggak mau! Dimana lagi kau dapat bacaan seperti itu?" [Name] mengoceh.

"Pelajaran sekolah."

"Mana ada!"

Karena kasihan melihat istrinya yang merengek kesakitan itu, Hinata berhenti menggodanya. Kemudian membopong tubuh [Name] ke sofa.

Wajah [Name] terkejut dan kemerah-merahan.

"S-Sho-chan! Ada apaa?"

"Aku tidak mau mendengar istriku mengomel kesakitan di pagi-pagi."

"ugh-"

Didudukkannya [Name] diatas sofa. Hinata kemudian duduk disebelahnya. Meminjam tangan [Name] untuk dibelai-belainya.

cup.

Hinata mengecup tangan [Name] dengan lembut.

"Sho-chan.."

"Hm?"

"Sho-chan terlihat saaangaat berbeda dari yang kukenal di sekolah. Punya dua kepribadian, ya?"

"Iya. Satunya gila voli. Satunya lagi gila kamu." Hinata mengecup kembali lengan [Name].

Wajah [Name] merona.

"Walaupun rambutku berantakan dan lusuh habis bangun tidur?"

"Walaupun rambut [Name] berubah putih. Walau aku mungkin akan meledekmu karena sudah menjadi obaachan." Ejek Hinata dengan senyum jahilnya.

[Name] menatap Hinata kesal.

"Saat itu Sho-chan juga sudah jadi ojiichan, ya!" Balas ejek [Name].

Hinata tertawa karena kegemasan istrinya. Hinata mengambil beberapa helai surai [h/c] [Name]. Memainkannya di jarinya.

"Artinya kita sudah punya cucu, ya?"

"Mungkin...?"

Sontak, Wajah Hinata diangkat dan menatap [Name] lekat-lekat.

"[Name], Bagaimana kalau anak kita? Apa dia akan cantik sepertimu, ya? Atau ganteng sepertiku?" Hinata mengelus-elus dagunya. Sambil berlagak menjadi ikemen.

[Name] tergelak dibuatnya.

"Hahahahah! Sho-chan itu menggemaskan, bukan ganteng!" Ledek [Name].

Hinata mencubit pipi kemerahan [Name]. Membuat istrinya merengek kesakitan.

"Aaww!!"

"Hukuman."

"Nggak adil! Tadi Sho-chan mengejekku tapi tidak dihukum!"

"Memangnya [Name] mau menghukumku?"

"Mau."

"Kalau begitu biar aku saja yang menentukan hukumannya."

"Apa itu?"

"Melakukannya lagi malam in-"

"Itu bukan hukumanku! Itu maunya Sho-chan saja, 'kan!!"

"Tau aja."

[Name] melipat kedua tangannya didepan dada. Kesal.

"[Name] jangan marah.."

"Aku tidak marah!"

"Itu marah. Kalau begitu, kita lakukannya besok sa-"

"Hinata Shoyo-san!!!"

– – –

sorry gaje-

Ayuu, mampir ke cerita biruw yang lainnya!

jangan lupa votenya, guys!

𝐀𝐍𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 𝐒𝐈𝐃𝐄 𝐎𝐅;𝐒𝐄𝐑𝐈𝐄𝐒 [𝐇.𝐒𝐇𝐎𝐘𝐎 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang