"[name]? Sayang, ada ap-"
"Kau berbohong. Kau membohongiku."
***
Hinata yang baru saja menginjakkan kakinya ke rumahnya dan istrinya kebingungan. Cepat-cepat Hinata menghampiri [name] yang beberapa langkah didepannya. Tangannya mencoba membasuh air mata yang membuat wajah gadis manis di hadapannya memerah, namun segera ditepis oleh sang gadis.
[name] menatap Hinata dengan tegas, dengan kedua manik yang sembab diakibatkan tangisnya beberapa menit yang lalu.
"Sho-chan, benar habis pulang latihan?"
Tanya [name], menekan setiap katanya.[name] melihat Hinata yang sedikit kaget mendengar pertanyaannya. Hinata menggaruk lehernya, dan kedua maniknya tak lagi menatap [name].
[name] yang menyadari bahwa dugaan yang selama ini hendak diabaikannya ternyata adalah kenyataan, juga mengalihkan pandangannya dari suaminya."[name].. aku-"
"Sudahlah, Sho-chan pasti lelah. Aku sudah menyiapkan makan malam, makanlah. Aku sudah makan duluan, jadi Sho-chan tidak perlu menungguku."
Ucap [name], mengakhiri pembicaraan sebelum ia beranjak naik ke kamarnya."[name].."
* * *
Sho-chan membohongiku.. penjelasan apa yang bisa kuterima saat dia berbohong akan pergi latihan voli?
Apa yang dilakukannya?
..apa.., Sho-chan pergi bersama perempuan yang kulihat di kelasnya itu?
Ini buruk. Benakku terus memikirkan hal yang tidak-tidak. Meski hal yang tidak-tidak itu bisa saja menjadi hal yang benar-benar. Tapi untuk sekarang, aku sedang tidak ingin berbicara dengan Sho-chan. Rasanya jika aku berbicara dengannya, air mataku akan jatuh karena mengingat bahwa dia membohongiku.
Tidurlah, [name]..
Ayo tidur...
Tidur sebelum Sho-chan menyelesaikan makan malamnya dan naik kesini.
Cklk..
Suara pintu kamar terbuka. Segera saja aku menutup kedua kelopak mataku, berpura-pura tidur, karena aku masih saja belum bisa tertidur. Aku merasa tidak nyaman tertidur dengan kedua mata yang sedikit bengkak.
Kudengar suara langkah seseorang yang dimana pastilah Sho-chan, berjalan mendekat ke arahku.
Perasaanku saja?
Tapi benar, Lelaki bersurai oranye yang tampak gelap karena lampu kamar tidur yang telah padam itu tengah duduk bersimpuh disamping kasur. Tepat dihadapanku.
Aku berusaha sekuat tenaga untuk menghiraukannya dengan terus berakting tertidur.
"Sayang.." Panggilnya.
Maaf, aku sedang tak ingin berbicara denganmu, Sho-chan..
"[name]."
..pergilah, kumohon.
"Maafkan aku karena membohongimu, [name]. Aku tidak pergi latihan seperti yang kubilang sebelumnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐍𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 𝐒𝐈𝐃𝐄 𝐎𝐅;𝐒𝐄𝐑𝐈𝐄𝐒 [𝐇.𝐒𝐇𝐎𝐘𝐎 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑]
Fanfiction"(𝒏𝒂𝒎𝒆).. 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒓𝒆𝒔𝒎𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒔𝒖𝒂𝒎𝒊 𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊, '𝒌𝒂𝒏? 𝒂𝒚𝒐 𝒍𝒂𝒌𝒖𝒌𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖-" 「 ハイキュウ! 」 - 𝒽𝒶𝓇𝓊𝒾𝒸𝒽𝒾 𝒻𝓊𝓇𝓊𝒹𝒶𝓉ℯ -