Di Aula

167 122 224
                                    

Singkat cerita, Candra berkenalan dengan seorang temannya yang bernama Reta Dwi Cahyani, anak ke 2 dari Papa Johan dan Mama Siska, dan mempunyai Kakak yang bernama Kenzo Tanubrata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Singkat cerita, Candra berkenalan dengan seorang temannya yang bernama Reta Dwi Cahyani, anak ke 2 dari Papa Johan dan Mama Siska, dan mempunyai Kakak yang bernama Kenzo Tanubrata.

Di aula sekolah Candra melihat Reta yang sedang duduk sendirian.

"Hai,sendirian aja nih duduknya? Kelas A juga ya?" tanya Candra

Reta tersentak dari lamunannya,melirik ke arah anak laki-laki yang berani mendatanginya.

"Dih,siapa lo?" balasnya.

"Aku Candra, biasa aja kali ngomongnya jangan gitu juga" ucapnya.

"Lo? ngajak gue kenalan? penting banget emang?"sinisnya

"Yaelah, kenalan doang kok, gak ngabisin waktu kamu juga kan" timpalnya.

"Gue Reta, anak baru, lo? baru juga?",angkuhnya

"Aku? coba tebak!" gumamnya.

"Bego,gue anak baru mana tau lo anak lama apa anak baru." sinisnya.

"Lah, oke deh, nanti siang ke kantin mau gak? aku traktir deh" ajaknya.

"Gue? ditraktrir sama lo? sorry gue ga semiskin itu" angkuhnya.

Lalu dia beranjak pergi meninggalkan anak laki-laki yang dia anggap tidak penting itu.

"Loh kok, kamu mau kemana hey, tunggu!" teriaknya sambil mengejar Reta.

Reta melirik sinis dia kesel melihat Candra mengejarnya.

"Lo bisa ga sih gausah ganggu gue?"bentaknya

"Cuma mau lebih akrab dikelas doang, yaelah" ucap Candra.

"Lo sekelas sama gue? lo ada temen sebangku ga? Duduk aja tadi deketan gitu sama gue, gue gasuka ya, mendingan lu pergi deh gausah deket-deket sama gue"perintahnya

"Hm, galak amat sih"ujarnya.
Reta menyeret tangan candra lalu dia berucap "tunjukin kelasnya gue cape berdiri mulu".

"Kenapa si kamu tuh?" tanya Candra untuk meyakinkan.

"Bisa ga sih gausah nanya dulu, gue lagi cape nih." dengusnya.

Reta merasa kesal karena Candra selalu bertanya

"Yaudah iya, terus maksudnya apa sih?" Candra pun melepaskan pegangan, dan memegang ke dua tangan Reta.

Dengan kasar, Reta menghempaskan tangan Candra, dan memalingkan muka ke arah lain, sialnya dia agak gugup sekarang.

"Gak ada maksud apa-apa,buruan jalan lo di depan" perintahnya

"Kenapa si yaelah,jalan bareng dong sini, emang gaboleh" tutur Candra.

"Lo jalan di depan,budek lo? buru jalan tunjukin kelasnya, lo mulai sekarang jadi babu gue" Reta greget dengan sikap Candra sambil menghentakkan kakinya.

"Jadi temen yaelah" ucap Candra.

"Harus banget ya gue temenan sama lo?" sinisnya.

"Ya harus lah,mau kan temenan?" tanya Candra

"Yaudah iya" dengusnya merasa kesal.
"Nah gitu dong" tuturnya.

"Udah ya gausah bacot lagi, yuk ke kelas gue pen duduk dari tadi nih"tersenyum paksa
"Yaudah iya" ujar Candra.

Mereka pun ke kelas dan bel masuk pun berbunyi pertanda pembelajaran akan di mulai.

Net.........

Hanya AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang