Setelah mereka selesai makan, mereka berdua beranjak pergi untuk kerumah Candra.
Selama diperjalanan hanya diisi dengan keheningan.Reta yang bodoamatan dan Candra yang tidak suka keheningan.
"Eh ko diem" tanya Candra kebingungan Reta yang biasanya ceria kini hanya terdiam saja.
Reta menoleh menatap candra dengan ekspresi rumit"gw gatau harus ngomong apaan"jawabnya.
"Ya ngomong aja kali" jawab Candra dengan gurauannya.
Menatap tajam candra yang sedang tertawa"buang²tenaga"ketusnya lalu melangkah lebih cepat.
"Re,re,kamu kenapa sih?" Tanya Candra mengejar Reta.
"apa?"melirik ke arah candra sebentar lalu kembali melangkah.
"Yaelah,cuek" Ucap Candra yang nampaknya sudah mulai terbiasa dengan sikap Reta
"apa sayang" menaik turunkan alis menggoda candra.
"Kamu bete ya?" tanya Candra sembari menatap wajah Reta dari samping.
Memalingkan wajahnya kearah Candra sehingga manik mata mereka bersitatap
"sedikit" jawabnya sikat padat dan dengan mimik wajah datar tentunya.
"Re, kira-kira orang gila itu bakalan balik lagi gak ya?" Candra masih mengingat kejadian pada saat orang gila itu mendatangi rumahnya."mungkin?"seraya berhenti lalu memasang pose berfikir.
"gw ada ide" teriaknya senang
"Wah ide apa tuh?" tanya Candra sembari menggaruk kepalanya.
"pulang kerumah gw aja"tersenyum lebar merasa bangga karena otaknya pintar.
"Eh,gak ah malu takut ngerepotin juga" ujar Candra sambil tersenyum.
"gw gapapa kok direpotin,gw mah ikhlas asal aja lo traktir gw coklat"godanya.
"Itumah maunya kamu re" jawab candra meledek Reta yang sedang menggodanya.
"ya kan sama² enak gitu,wleee"ledeknya seraya menjulurkan lidahnya kearah candra
"darimana enaknya wleee dasar" jawab Candra yang asyik mengajak Reta bercanda.
"wleeee"terkekeh pelan lalu menabok kencang lengan Candra.
"Rasain wleeee"tertawa kencang lalu berlari dari sebauh ancaman
"Etdah ni anak kenapa pake nabok segala" Candra berlari berniat untuk mengejar Reta namun tak lama sampai juga di rumahnya.
"Haha gak bisa masuk kan lu, kan kuncinya disini" ucap Candra berlari kabur menjauhi Reta berniat ingin mengajaknya bercanda kembali.
Terkekeh pelan lalu berlari kencang mengejar candra"tunggu....hoshhhhh gw hosh capeee hosss"nafasnya tersenggal senggal karna kelelahan berlari.
"makanya jangan lari,udah tau kan pasti capek wleeee, udah ayok kita ke rumah" ajak Candra pada Reta.
"gendong"cicitnya pelan."udah gede,berat" keluh Candra sembari tertawa.
"tttapi kan aku masi kecil,badanku aja masi mungil gini"jelasnya seraya memutar badannya didepan Candra.
"Gak, kamu udah gede wleee" Candra kabur dan terlihat seperti ingin sekali melihat Reta merengek nangis seperti anak kecil."Itumah maunya kamu re" jawab Candra meledek Reta yang sedang menggodanya.
"ya kan sama² enak gitu,wleee"ledeknya seraya menjulurkan lidahnya kearah candra
"darimana enaknya wleee dasar" jawab Candra yang asyik mengajak Reta bercanda.
"wleeee"terkekeh pelan lalu menabok kencang lengan Candra.
"Rasain wleeee"tertawa kencang lalu berlari dari sebauh ancaman.
"Etdah ni anak kenapa pake nabok segala" Candra berlari berniat untuk mengejar Reta namun tak lama sampai juga di rumahnya.
"Haha gak bisa masuk kan lu, kan kuncinya disini" ucap Candra berlari kabur menjauhi Reta berniat ingin mengajaknya bercanda kembali.
Terkekeh pelan lalu berlari kencang mengejar candra
"tunggu....hoshhhhh gw hosh capeee hosss"nafasnya tersenggal senggal karna kelelahan berlari."makanya jangan lari,udah tau kan pasti capek wleeee, udah ayok kita ke rumah" ajak Candra pada Reta.
"gendong"cicitnya pelan."udah gede,berat" keluh Candra sembari tertawa.
"tttapi kan aku masi kecil,badanku aja masi mungil gini"jelasnya seraya memutar badannya didepan Candra.
"Gak, kamu udah gede wleee" Candra kabur dan terlihat seperti ingin sekali melihat Reta merengek nangis seperti anak kecil.
"sialan"desisnya pelan
Mengeluarkan puppy eyes andalannya lalu berteriak kencang memanggil candra
"candraaa,gendonggg"rengeknya."Yaudah sini lah" ucap Candra menawarkan sambil jongkok.
Menendang pantat candra pelan lalu tertawa kencang
"pftttttt hahahahha mamam tu gendong wleee"lalu berlari kencang kembali menghindari amukan singa."Yeh.. si anjir malah lari" ucapnya agak sedikit kesal yang berjalan menuju rumahnya.
"pfttttt hosshhh udah hossss gw capee hosshhhh"keluhnya seraya berselonjor di depan teras candra
Huuu dasar jail, celetuknya sembari menjulurkan lidah terhadap gadis itu.
"udah² gw nyerah cape banget gila"sesalnya
"haha, yaudah ayok masuk, kamu minum dulu gih sana" pinta Candra pada Reta.
"mager"rengeknya
"Yaelah, dasar" Keluh Candra
Menghentakkan kakinya kesal seraya merentangkan kedua tanganya lebar²"gendong lagi aku cape"cicitnya pelan seraya memberi senyum termanisnya
"padahal udah beberapa langkah lagi sampe depan pintu" ujar Candra
"ttaapii kan aku cape"rengeknya dengan nada memelas,sungguh dirinya sangat lelah kali ini
"Yaudah ayok aku gendong" tawarnya sambil jongkok
"hehe makasih ganteng"ujarnya kegirangan lalu melompat ke punggung candra
"Gak harus lompat juga kali hey" keluhnya pada Reta
"pfttttt hahahahahah rasain wleee"serunya senang seraya melingkarkan lengannya dileher candra
"Ketawa lagih" ucap Candra yang sedikit kesal
"lucu"cengirnya
"Lucu apanya, ada2 aja ah" ujar Candra pada Reta
"yang jelas bukan lo"kekehnya
"Iyain aja biar cepet" jawab Candra sedikit ngeyel.
"pfttt ngambekk"seraya menoel-noel pipi candra dari samping
"Dih, ngapain ni anak pegang2" ujarnya pada Reta
"heleh cuma megang doang"sunggutnya kesal
"Doang kamu bilang? geli tau" keluhnya sedikit kesal
"heheheh sorry"kekehnya pelan
"Iya deh, ayok turun, berat" pintanya pada Reta
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Aku
Non-Fictionmenceritakan tentang remaja yang sukses bersama pasangannya dan berhasil meraih apa yang diinginkannya.