A/N : cerita ini tersedia dalam bentuk pdf versi terbaru dengan total 1137 halaman, pemesanan hubungi Minya di Whatsapp : 0858-6347-4083
****
Jadwal Suami tampanmu—Sebastian Easter, jangan dilewat :
08.00 am : aku harus sarapan, siapkan sarapan
09.00 am : selama aku mandi, tolong siapkan pakaianku—jadwalku dalam satu minggu penuh ini adalah berada di sirkuit untuk latihan.
10.15 am : kau akan mengikutiku ke sirkuit dan membawa semua barangku.
12.00 pm : wawancara? Bebas, terserah. Biarkan aku makan siang terlebih dahulu.
01.00 - 03.00 pm : kembali latihan di sirkuit. Selamat, kau baru saja mendapatkan tiket gratis untuk menonton suamimu yang tampan ini latihan.
05.00 pm : siapkan air untuk mandi sore.
06.00 pm : makan malam?
08.00 pm : siapkan pakaianku untuk tidur sementara aku mandi.PS. Aku akan menciummu setiap kali kau melewatkan jadwalku satu minggu ini.
PS.S. Tidak perlu khawatir, aku akan memastikan bahwa aku menciummu setiap hari, Lula. Tidak perlu membolos dari jadwal.Tallulah melotot membaca pesan masuk yang dikirimkan oleh Sebastian semalam. Wanita itu baru saja membacanya pagi ini, ketika dia membuka mata dan menyadari bahwa ada satu pesan masuk yang dikirimkan oleh Sebastian—ya dia tahu Sebastian meskipun Tallulah belum menyimpan nomor pria itu.
Pembalap bodoh, Tallulah menamai kontak pria itu.
Enak saja pria itu. Apa dia pikir Tallulah adalah asistennya? Sekalipun dia adalah seorang istri untuk Sebastian Easter, ia tidak akan mengabdi pada pria menyebalkan itu.
Tallulah melirik jam di dinding. Waktu telah menunjukkan pukul delapan pagi. Ia tersenyum sinis kemudian beranjak membuka pintu yang terkoneksi ke kamar Sebastian. Sebastian tampak masih terlelap di atas ranjangnya. Pria itu tampaknya akan tetap di posisinya untuk beberapa jam ke depan, dan sebagai bentuk balasan karena Sebastian telah memaksa Tallulah untuk membawa koper pria itu, Tallulah tidak akan membangunkan Sebastian sama sekali.
"Mandi sepagi ini memang menyegarkan." Tallulah mengusap rambutnya yang basah ketika ia melangkah keluar dari kamar mandi. "Ah, lebih menyenangkan lagi jika aku berada di kantor dibandingkan di sini."
Tallulah membuka kopernya dan menemukan seluruh pakaian yang dia bawa adalah pakaian yang masih memiliki label. Siapa lagi pelakunya jika bukan pria itu—bahkan celana dalam dan bra, Sebastian memerintahkan Bella—sang stylist—agar merekomendasikan yang terbaik untuk Tallulah.
Dia merindukan sepatu converse, celana jeans dan jaket rajutnya. Tapi dress selutut yang Tallulah kenakan sekarang juga tidak buruk sama sekali. Tallulah mematut dirinya di cermin, benda itu membalut tubuhnya yang ramping dengan pas.
"Lula?" Panggilan lembut Amora Easter membuat Tallulah tersentak terkejut seketika.
Tallulah melihat Amora tersenyum kecil kepadanya dan mengitari meja pantry. "Amora," sapa Tallulah. "Maaf, aku tidak melihatmu dan mengambil air putih begitu saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Right Kind of Wrong
Romance(Sequel Wicked Games) Tallulah Waverly Holden merasa sangat sial ketika dia mendapatkan tugas untuk meliput dan mewawancarai pernikahan kakak tirinya, Avriella Holden. Bukan karena ia membenci Avril, tapi pasangannya, pembalap Formula Satu paling na...