part 6

20 9 0
                                    


Setelah melewati ajang perdebatan kini mereka berdua sudah sampai didepan rumah mewah nan asri milik keluarga Abraham.

Melihat pemandangan sekitar halaman yang sudah lama tidak dilihatnya. gak sampe sebulan dibilang lama! huh..

Setelah menekan bel rumah,pintu besar berwarna silver itu terbuka dan menampilkam sesosok wanita paruh baya yang masih menawan dengan gamis merahnya

Airin yang baru saja membuka pintu sontak terkejut melihat keberadaan sang anak serta menantu didepannya,tanpa kata dirinya langsung menerjang peluk tubuh putrinya

"yaampun,anak mama yang cantik kesini rupanya."

Fahruz yang memang sedang bersantai sambil membaca koran menjadi penasaran mengapa istrinya sangat lama didepan pun ikut keluar

"wahh,putri dan menantu papa udah dateng,"

"Assalamualaikum pa,ma" ucap Fauzan serta menyalimi punggung tangan mertua nya. Meskipun kejam dirinya juga mempunyai rasa sopan santun apalagi setelah melihat fahruz yang mengingatkannya pada sang ayah.

Setelah dipersilahkan masuk kini mereka berdua tengah berada didalam kamar Zena.

Melihat Zena yang sedang berkeliling mengenang masa muda nya membuat Fauzan geram melihatnya

"lo bisa diem gak sih,dari tadi mondar mandir gak jelas."

"ih apa sih mas, aku tuh lagi mengenang masa muda, emang nya mas yang kamarnya cuman hitam semua."

"mulai berani lo ya,hah"

"hahaha hahaha mas udah s-stop geli hahaha"

"apa? bilang apa lo"ucap Fauzan dengan tangan yang setia menggelitik pinggang istrinya

Tanpa mereka sadari perasaan itu mulai tumbuh dihati mereka,Fauzan yang melihat tawa itu sempat tertegun bagaimana bisa dirinya selalu mengacuhkan wanita cantik ini.

Melihat Zena mulai lemas membuat Fauzan menghentikan tindakan nya

"hah hah hah,mas kesambet apa gimana,kok tumben jadi baik gini hm?"ucap Zena setengah ngos ngos an

Sontak Fauzan langsung sadar dengan tindakan nya

"g-gue ke kamar mandi bentar"ucap Fauzan mencoba melarikan diri

Melihat suaminya yang biasanya mempunyai tempramen buruk berubah menjadi asik membuat pipi Zena seketika memerah.

     SATU bulan berlalu setelah kejadian yang membawa banyak perubahan terhadap pernikahan mereka.

Fauzan yang awalnya kasar menjadi lembut,yang biasanya bersifat cuek kini berubah menjadi manja seperti sekarang ini mereka berdua tengah bersantai diruang tamu, Fauzan yang tiduran dengan berbantalan paha istrinya mengambil tangan Zena dan menaruhnya di kepala membuat zena geleng geleng, selama sebulan ini mereka akur membuat Zena paham akan tingkah suaminya itu meski sedikit cekcok namun Zena tetaplah Zena yang mudah mengalah dan sabar.

"Ayank, kalo gue pengen liat rambut lo boleh?" tanya fauzan dengan nada manja

Sontak saja pertanyaan itu membuat Zena menegang,pasalnya selama mereka menjadi oasngan suami istri Zena masih belum siap memperlihatkan mahkota nya untuk sang suami.

Dirinya hanya takut bahwa perubahan atas sikap dan sifat suami nya hanya lah permainan saja. yaiyalah,apalagi kalau diinget sifat kejam fauzan dulu siapapun tak akan percaya bahwa apa yang dilakukannya benar benar tulus.

"kalau lo belum siap gapapa gue tungguin."ucap fauzn melihat gelagat istrinya yang ragu

Bahkan fauzan masih belum mengganti kosa kata nya seperti aku-kamu gitu. Prett!! si cowok gengsi tinggi emang gakbisa diharapin.

Belum puas dengan aksi manja manjanya, fauzan pun terpaksa bangkit dari tidurnya karna sang istri yang bilang akan memasak untuk makan malam.

Setelah siap kini mereka tengah menyantap hidangan terlezat menurut Fauzan.

Setelah menyelesaikan makan malam nya,Zena yang hendak mencuci piring pun terkejut setelah merasakan tarikan ditangannya

Aaaaaaaa

Waiting PatientlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang