ROMANTIC FAMILY (Greshan) END

greshan family 11

2 bulan telah berlalu , kini usia kandungan shan telah memasuki 9 bulan dan artinya shan sedikit lagi akan melahirkan

" aduh capek bolak balik rumah sakit " ucap shan

" loh kok capek kan demi junior gimana si " ucap gree

" yah abis cuma cek up terus" ucap shan

" kata dokter kurang 3 hari kamu akan melahirkan , besok udh waktunya kamu nginep di rumah sakit " ucap gree

" hemm cepet banget perasaan , aku takut deh nanti ngelahirin" ucap shan

" kamu nanti Caesar , jadi ga akan sakit " ucap gree

" enteng banget kamu mas " ucap shan

" hehehe" ucap gree hanya tertawa kecil

" udh malem kalian belom tidur" ucap fio

" eh mamah iya nih , shan lagi khawatir karena takut melahirkan " ucap gree

fio pun memeluk shan dan bicara di telinganya " tenang sayang , kamu ga akan kesakitan" bisik fio

" yaudah kalian tidur udh malam , ingat besok harus kerumah sakit " ucap fio

" iiya mah " ucap gree sambil memeluk istrinya.

mereka pun tidur lelap , di keheningan malam tiba-tiba shan perutnya konraksi kecil yang membuat shan terbangun.

" aduhh , jam berapa si , astaga baru jam 2.35 am. aduhh perutku esss sayang anteng yah " ucap shan pelan

akhirnya pagi datang dan mereka terbangun, dan betapa terkejutnya gree melihat istrinya sudah pecah ketuban.

" ASTAGA ITU ITU , MAMAH MAMAH MAMAH , SHAN MAH " ucap gree panik

fio pun datang dan terkejut.

" ASTAGA , GREE CEPAT SIAPKAN MOBIL CEFATTT " ucap fio panik dan shock.

fio pun segera memberitahu ken. dan semuanya bergegas ke rumah sakit.

setelah dirumah sakit shan langsung ditarik ke ruang operasi.
Operasi pun dimulai , lampu operasi pun menyala.

" gree kamu kabarin orang tua kamu , klo shan sedang melahirkan" ucap fio.

" iya mah " ucap gree

gree pun menelfon orang tua nya untuk terbang ke Sumatra menengok cucunya.

gree yg sedari tadi khawatir masih bingung sejak kapan dan jam berapa shan pecah ketuban.

semuanya masih menunggu dengan hening dan berdoa kepada Tuhan.

"ya tuhan , istriku sedang di dalam bertaruh nyawa , lancarkan istriku ya tuhan , ku mohon , mereka kebahagiaan ku dan bagian hidupku" ucap gree dalam benaknya.

"ya tuhan anakku sedang di dalam mengorbankan nyawa nya demi anak yg ia kandung , selamat kan mereka berdua , karena berdua adalah tujuan hidupku" ucap fio dalam benaknya

"ya tuhan anakku satu-satunya sedang di dalam , dia sedang berkorban demi anaknya , selamat kan anakku ya tuhan." ucap ken dalam benaknya

sudah sekitar 4 jam shan di dalam , belum ada tanda tanda dia keluar. tidak lama orang tua gree datang.

" gimana sayang , diman shan ?" ucap gito

" Masih di dalam pah " ucap gree

" Kelly " ucap fio memanggil

" fio gimana menantu dan cucuku ?" ucap fio

" kita berdoa aja sama tuhan semoga operasi nya cepet selesai"

dan tidak lama lampu operasi mati dan keluarlah seseorang di tutupi dengan kain.

" SHAN ITU KAMU , SHAN BANGUN KENAPA KAMU NINGGALIN AKU , KASIAN ANAK KITA " ucap gree sambil memeluk orang yang ditutupi kain.

semuanya shock disitu dan tidak menyangka.

dokter pun keluar membawa satu pasien

" permisi suami dari shan , ini  istrinya  , itu orang lain yang anda peluk." ucap dokter

gree pun bangkit dan langsung berlari ke arah istrinya yang belum siuman

tiba-tiba ada suara dari dalam

" EAKKK!!! EAKKKK!! EAKKK!EAKKKK!! " semuanya yang mendengar suara itu langsung kaget , dan menangis.

" suara anakku , ya tuhan itu tangisan pertama anakku , terimakasih tuhan" ucap gree sambil tetap memeluk istrinya.

" maaf saya tidak bisa berlama-lama di sini , saya harus bawa pasien ke ruang inap" ucap dokter.

"baik dok " ucap gree

dan betapa terkejutnya gree saat melihat anaknya yang baru lahir kedunia.

" ya tuhan  ini wajah anakku , cantik sekali kamu , wajah mu cantik sekali seperti mamahmu , selamat datang di dunia ya nak , semoga kamu suka dengan dunia ini" ucap gree dalam benaknya sambil melihat anaknya dibawa keruang bayi.
terimakasih Tuhan , istri dan anakku selamat , sekali lagi terimakasih tuhan , sambung gree

hayoo gimana , penasaran sama wajah bayi nya engga , author istirahat bentarr yahh bayy