Part 2

1 1 0
                                    

Saat dalam perjalanan menuju istana, Ramphorus dihadang oleh para iblis. "Berhenti!!!" Teriak mereka. "Berisik, menyingkir dari hadapan ku!" Kata Ramphorus sambil memukul mereka. Salah satu iblis mati, sementara yang lainnya terpental. "M... Monster! Dia monster, ayo lari!" Kata iblis yang lain. "Hei, hei! Mau lari ke mana?" Kata Ramphorus sambil menahan mereka. "A... Ampuni kami! Jangan bunuh kami!" Kata mereka. "Kalian ingin diampuni? Boleh, tapi tebus dosa kalian dulu!" Kata Ramphorus. "Jangan!" Kata mereka. Akhirnya Ramphorus memukul mereka hingga mati. "Ah, menghambat perjalanan ku saja!" Kata Ramphorus. Setelah itu, dia pergi ke istana. Sesampainya di sana, Ramphorus diserang oleh pasukan iblis pemanah. "Gunakan panah racun, agar dia cepat mati!!!" Teriak pemimpin pasukan. "Ya!!!" Teriak pasukan pemanah. "Hah, ini sangat mudah, dan menyenangkan! Ayo, para pemanah! Mengamuklah!" Kata Ramphorus. Tiba-tiba tangan nya mengeluarkan api putih berbentuk naga, dan api itu terbang kearah pasukan pemanah. "Gawat, ada naga!!!" Teriak pasukan pemanah. "Hei, jangan takut! Hancurkan saja naga itu, karena dia sangat lemah! Ayo, panah dia!" Kata pemimpin pasukan. "B... Baik, pemimpin!" Kata pasukan pemanah. Mereka pun memanah naga itu, namun selalu meleset. "Apa!?" Kata pemimpin pasukan. "Hah, dasar sampah!!! Rasakan ini!!!" Teriak Ramphorus. Naga itu pun menabrak mereka semua hingga terpental, bahkan ada yang sampai mati. Istana juga sedikit retak, karena terkena tubuh naga. Zinus yang sedang tidur langsung bangun, mendengar suara tabrakan itu. "Ah, apa yang terjadi?" Kata Zinus. Para pengawal pun datang. "Yang mulia, seseorang dengan tubuh berapi putih dan seekor naga menyerang istana kita! Pasukan pemanah sudah mencoba untuk membunuh nya, namun tidak berhasil!" Kata salah satu pengawal nya. Para pelayan Zinus menjadi takut. "Kami tidak mau mati, kami belum sempat memuaskan hati yang mulia!" Kata para pelayan. "Pasukan pemanah tidak berhasil membunuh nya?" Kata Zinus. "Ya, yang mulia! Dan sekarang, orang itu sedang menuju ke dalam istana untuk membunuh kita semua!" Kata pengawal nya yang lain. "Oh, tidak! Tidak boleh, itu tidak boleh terjadi! Habisi dia, sebelum dia yang menghabisi kita! Kerahkan semua pasukan, dari yang kecil sampai yang besar!" Kata Zinus. "Baik, yang mulia!" Kata para pengawal. "Dan kalian, segera pergi dari sini melalui pintu belakang! Jangan sampai kalian, para wanita menjadi korban!" Kata Zinus. "Baik, yang mulia!" Kata para pelayan nya. Setelah itu, Zinus menunggu kedatangan Ramphorus di singgasana nya. "Kalau kau ingin cepat mati, maka datanglah kemari, dan temui aku! Aku dan pedang ku sudah siap untuk membunuh mu!" Kata Zinus.

Ramphorus -A Monster From Zidane-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang