PERMATA 5: BELAJAR DARI YANG TERCEPAT

15 2 1
                                    

06:30. Pagi hari. Noctua Umbra Academy.

Dariya sedang menyiram bunga-bunga yang ditanam di taman akademi. Tidak lupa juga ia menanam beberapa bunga-bunga baru di taman.

"Fiuh! Melelahkan!" Dariya tersenyum seraya menyeka keringatnya.

"Dariya!"

Dariya menoleh. Ia melihat seorang gadis yang dikenalnya menuju kesana.

"Oh? Yashiro! Selamat pagi!" Dariya menyapanya lebih dulu.

"Pagi Dariya!" Yashiro balas menyapanya "Kau sedang apa?"

"Aku sedang menyiram bunga-bunga ini." Dariya tersenyum hangat.

"Wahh! Cantik sekali!" Yashiro terkagum dengan bunga-bunga yang ada di taman akademi "Kau yang menanamnya Dariya?"

Dariya mengangguk "Aku memiliki izin menanam bunga di taman ini."

"Wahh! Keren sekali!"

"Halo kalian."

Yashiro nyaris saja melompat. Tiba-tiba saja ada seorang lelaki yang berada di belakangnya. Mata jingganya seolah menyala. Rambut coklatnya tersisir rapi. Ia memakai jaket hoodie berwarna abu-abu dengan lengan abu-abu gelap.

"Hansuke!" Dariya menatapnya jengkel "Apa yang kau lakukan disini hah?"

"Menyapa. Apa lagi?" Hansuke mengangkat bahu.

"Jangan merusak pagiku Hansuke! Aku sudah muak melihat wajahmu disini."

Lagi-lagi Hansuke mengangkat bahu. Hanya itu saja tanggapannya.

"Sudahlah. Masih pagi, jangan bertengkar." Yashiro melerai mereka berdua.

"Ah iya. Aku hanya memiliki urusan dengan gadis berambut merah muda ini jadi.... Sampai jumpa."

Hansuke menyentuh pundakku. Pemandangan taman akademi berubah menjadi lorong kelas. Hansuke melakukan teleportasi tanpa suara.

Aku menoleh kearah lelaki bermata cerah itu "Bagaimana kau—"

"Hanya sekedar memainkan kekuatanku." mata Hansuke berputar-putar.

"Ada apa Hansuke? Mengapa kau membawaku kemari?"

"Aku ingin bertanya sesuatu." Wajahnya menatapku serius "Kapan terakhir kali kamu menggunakan teknik mawarmu?"

"Kemarin. Memangnya mengapa?"

"Tidak ada. Hanya penasaran." Hansuke lagi-lagi mengangkat bahu "Kalau begitu aku pamit dulu. Sampai jumpa."

Hansuke menghilang dari hadapan Yashiro tanpa suara. Yang terlihat hanyalah bayangannya saat ia menghilang.

"Cepat sekali...." Gumam Yashiro.

"Dia memang cepat. Iya kan?"

Yashiro menoleh kebelakang. Itu adalah Hansuke.... Lagi.

"Astaga! Sebenarnya apa yang kamu inginkan?" Yashiro menunjukan wajah jengkelnya. Ia mulai merasa kesal.

"Maaf. Kebiasaanku." Hansuke menyeringai. Ia meminum soda dengan rasa jeruk.

"Hei. Soda itu tidak baik untuk kesehatan." Yashiro menegurnya.

"Kesehatanku, urusanku. Bukan urusanmu." Hansuke berjalan melewati lorong dengan cepat. Kecepatannya berbeda dengan kecepatan murid yang lain.

Dia itu.... Yashiro merasakan instingnya berkerja.

Aku harus berlatih dengannya. Yashiro bertekad dalam hati.

"Oi!"

"Wakakakakakaka!" Yashiro kaget bukan main. Ia menoleh kebelakang. Seorang lelaki bersayap naga menyapanya.

THE QUARTZ [UNCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang