Sudah dua jam lebih waktu yang mereka semua habiskan untuk bermain dan bersenang-senang di tempat pacuan.
Cuaca sore hari yang sangat cerah ini sepertinya dapat terjadi karena pengaruh suasana hati dan keceriaan anak-anak, mereka terlihat bahagia dan penuh semangat. Berlari ke sana ke mari dengan senyum cerah pada wajah polosnya, apa yang harus alam lakukan sebagai hadiah?
Bunga dandelion kuning sebagai alas kakinya.
"Bibi cantik ... Chaula sangat bosan."
Merra yang tengah asik bermain bersama Lena, dengan sesekali menggelitik gumpalan kapas itu dengan ciumannya dikejutkan oleh seorang anak perempuan yang dengan tiba-tiba memeluk lehernya dari belakang.
"Bosan?" tanya Merra, menuntun anak itu untuk duduk di pangkuannya. "Kenapa Chaula bosan?"
"Saat pertama kita tiba di sini kuda-kudanya sangat aktif berlari, tapi sekarang mereka hanya diam dan makan." Jawab Chaula dengan bibir tertekuk.
"Hari sudah semakin sore, sayang ... Jadi mungkin kuda-kuda itu sudah mulai kelelahan." Merra membelai pipi Chaula lembut. "Ingin memakan sesuatu? Paman penjaga sudah menyiapkan banyak coklat dan kue-kue lucu untuk kalian semua."
Chaula tersenyum sumringah seraya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Kalau begitu panggilkan yang lainnya untuk ikut makan bersama kita, tapi sebelum itu Chaula harus meminta izin pada Paman Carl terlebih dahulu, mengerti?" Jelas Merra.
Chaula menganggukkan kepalanya sekali lagi, pertanda jika ia mengerti. Anak itu beranjak dari pangkuan Merra dan segera berlari ke arah teman-temannya untuk mengajak mereka semua makan coklat dan kue bersama, setelah itu barulah ia berlari ke arah Carl untuk meminta izin.
Perintah Merra tertukar.
"Paman paman?
Carl tidak merespon. Pria itu tidak sadar karena terlalu fokus mendengarkan laporan demi laporan yang Glynn sampaikan melalui telepon. Wajah tampan yang bisanya selalu datar itu tampak tegang, ada kecurigaan yang menjadi kenyataan.
Chaula mendengus kesal, kemudian dia merebahkan wajahnya di atas paha sebelah kiri Carl untuk mengambil perhatian. "Paman tidak dengar panggilan Chaula ya?"
Carl yang pada akhirnya tersadar lantas membawa tangannya untuk mengusap-usap punggung Chaula, sebagai isyarat agar anak itu sedikit bersabar menunggunya.
"Kita lanjutkan pembicaraan ini saat kau dan yang lainnya tiba di mansion, aku tutup."
"Baik, God Vater."
Carl memasukkan handphonenya ke dalam saku celana, kemudian dia mengangkat tubuh Chaula dan mendudukkan anak itu di atas pangkuannya.
"Ada apa sayang?" tanya Carl.
"Itu, bibi cantik menyuruh Chaula untuk-" Chaula mengerutkan keningnya, berpikir. "Untuk ... Untuk apa yang tadi?" Gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENANCE (CHANBAEK 21+)
RandomPenance (Penebusan Dosa) Warning: 21+ (konten dewasa) Dark Romance Ashmerra adalah perempuan berdarah campuran antara Rusia dan Jerman yang hidup sebatang kara setelah kedua orang tuanya meninggal secara tragis karena dibunuh oleh sekelompok orang t...