#DrakGrey05

37 4 1
                                    

Setelah merenung semalaman akhirnya aku mengambil keputusan untuk tetap membeli bunga Anyelir putih yang akan aku taruh di meja Satriga. Tapi aku menyakinkan diri bahwa ini yang terakhir.

Di hari-hari selanjutnya aku tidak perlu lagi membeli bunga Anyelir. Sudah waktunya aku berdamai. Sudah waktunya menerima.

Terus berendam dalam kubangan kesedihan atas kepergian Satriga tidak akan membuat sosok itu akan kembali.

Aku masih memiliki hari ini untuk menyambut hari esok yang lebih baik. Aku tidak boleh berhenti menghampiri hari esok setelah Satriga pergi.

Aku meyakini perpisahanku dan Satriga ini tidak akan lama, sebab nanti aku pasti akan bertemu lagi dengannya.

Mungkin bukan hari ini atau dua hari lagi, tiga hari lagi, seminggu lagi, satu bulan lagi. Tapi yakin aku pasti akan menemuinya lagi di waktu yang tidak bisa ku tentukan sendiri.

Yang perlu kulakukan hanya melanjutkan hidupku.

Aku menaruh bunga Anyelir di atas bangku Satriga. Hari ini hanya satu bunga Anyelir yang ada di bangku Satriga sebab Kasih sudah bangkit dari rasa terpukulnya dan berdamai dengan semuanya.

Aku mengusap pinggiran meja Satriga lalu melemparkan pandanganku pada taman sekolah yang penuh warna karena bunga-bunga sedang bermekaran.

Aku baru berhenti memandangi taman sekolah sewaktu salah satu teman sekelasku memasuki kelas. Buru-buru aku pergi ke bangku sendiri.

Pagi itu sekali pun teman-teman sekelasku sudah ramai dan menanyakan perihal tugas yang belum mereka kerjakan aku malah hanya memandangi bangku kosong Satriga.

Dulu di sana aku melihat Satriga duduk dengan tenang sembari mencoret-coret bukunya. Aku tahu di sedang berusaha memecahkan soal matematika, karena yang Satriga lakukan di waktu luangnya hanya berbaur dengan angka-angka. Kacamata yang selalu dipakainya membuat Satriga sangat tampan di mataku.

Yah, Satriga selalu sempurna di mataku. Bagaimana pun juga Satriga cinta pertamaku.

Percayalah jatuh cinta itu mudah. Kita tidak akan pernah tahu kapan dan dengan siapa kita jatuh cinta sebab perasaan kita tidak memiliki peta untuk menunjukkan pada kita dengan siapa dan kapan akan jatuh cinta.

Kadang kala jatuh cinta membuat kita berbahagia tapi di lain sisi ada yang juga terluka karena mereka jatuh cinta pada seorang yang sudah menjadi milik orang lain.

Seperti aku.

Aku mencintai Satriga dan Satriga sudah menjadikan dirinya kita dengan Kasih.

Bohong kalau aku bilang aku tidak terluka dan sedih. Setiap melihat Satriga  berjalan dan tertawa bersama Kasih maka hatiku rasanya seperti diremas. Sakit sekali.

Namun, sekali pun hatiku membiru karena rasa cintaku sendiri aku tetap berusaha tersenyum setiap Satriga bercerita perihal Kasih ke padaku.

Melihatnya bahagia itu sudah lebih dari cukup untukku meski pun awalnya tidak mudah.

Aku cuman manusia biasa yang bisa merasa sedih, kecewa, iri dan aku merasakan semua itu ketika aku menyadari akan perasaanku pada Satriga.

Aku sedih akan perasaanku sendiri.

Aku kecewa pada diriku sendiri.

Dan aku iri pada Kasih.

Tapi tak apa. Aku sudah berdamai pada semuanya. Aku tidak lagi mendamba pembalasan rasa dari Satriga. Cukup pertamanan saja.

Perasaan yang kupunya tidak boleh memutuskan tali pertemananku dan Satriga. Itulah mantra yang aku ucapkan setiap kali aku sedih akan perasaanku sendiri.

Drak Grey (Selesai) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang