Mencairkan hati

2 0 0
                                    

Hari ini Esther ada latihan renang lagi sepulang sekolah. Esther mulai ikut ekstrakulikuler ini sejak semester 2 kelas X.
Esther dan teman temannya sedang melakukan pemanasan terlebih dahulu. Setelah melakukan pemanasan,ada kabar bahwa pelatih renangnya tidak bisa datang dan sementara akan digantikan siswa kelas XII yang sering ikut kejuaraan. Siswa itu adalah kak Alveeda. Tanpa Esther dan teman temannya tahu, ternyata kak Alveeda adalah salah satu murid teman pelatih renang mereka. Kak Alveeda diminta tolong untuk menggantikan coach Dani. Kak Alveeda sudah lama ikut organisasi renang di luar sekolahnya. Sejak SD kak Alveeda sudah mendalami olahraga renang ini. Berbagai kejuaraan telah kak Alveeda. Meskipun kejuaraan yang dilakukannya berasal dari organisasi di luar sekolah, Kak Alveeda telah membuat sekolahnya bangga dengan prestasinya.
"Selamat sore semuanya" ujar kak Alveeda
Mendengar ucapan kak Alveeda,semua anggota yang sedang menunggu kakak kelas yang akan melatihnya dan bertanya tanya siapa kakak lelas itu tiba tiba langsung berkumpul di depan kak Alvedaa," selamat sore kak" ujar mereka semua kecuali Esther
"Karena coach Dani tidak bisa datang hari ini,jadi dengan sangat senang hati saya yang akan menggantikan coach Dani.
"Ternyata kak Alveeda yang gantikan coach Dani." Kata salah satu dari mereka
"Iya benar. Coach saya adalah teman dari coach Dani. Lalu coach saya meminta tolong saya untuk menggantikan coach Dani hari ini karena beliau berhalangan hadir."
"Kalau gitu aku jadi lebih semangat kalau kak Alveeda yang melatih kita" kata salah satu dari mereka berniat untuk menggoda kak Alveeda
Kak Alveeda hanya tersenyum aja mendengar ucapannya," yaudah,karena sudah selesai pemanasan langsung kita mulai aja"

Setelah semua selesai melakukan latihan renang hari ini, semua anggota pergi untuk membersihkan diri ke ruang bilas. Ada beberapa anak yang masih ada di kolam renang untuk latihan. Dari kejauhan kak Alveeda melihat Esther yang sedang duduk sendirian sebelum Esther pergi ke ruang bilas.
"Esther..." sapa kak Alveeda setelah menghampiri Esther
"Ngapain kesini?" Jawab Esther
"Boleh duduk?"
"Duduk aja"
"Sorry soal sikapku berapa hari yang lalu" ujar Alveeda sambil melihat anak anak yang masih ada di kolam renang
"Sekarang sorry besok diulangi" jawab Esther yang sedang menyiapkan alat alat bilasnya langsung meninggalkan kak Alveeda
Spontan kak Alveeda menarik tangan Esther agar tetap tinggal,"aku serius. Aku mau kita damai"
Esther langsung menoleh ke belakang karena mendengar ucapan Kak Alveeda," kesambet apaan mau ngajak damai?" sambil memegang dahi Kak Alveeda untuk memastikan apakah dia masih waras atau sudah gila.
Lalu kak Alveeda langsung menarik tangan Esther yang masih di pegangnya untuk menyuruhnya duduk di sampingnya lagi,"aku serius S,kamu mau kan damai sama aku?" Ujarnya
"Emang gak capek berantem sama aku mulu. Aku aja capek" ujarnya lagi
"Oke kita damai" jawab Esther
Kak Alveeda hanya tersenyum mendengar jawaban Esther, " yaudah aku mau bilas dulu" ujar Esther lalu pergi meninggalkan kak Alveeda
"Kapan kapan mau kan ngopi bareng" teriak kak Alveeda
Tanpa menoleh ke belakang, Esther hanya memberikan tanda lewat jarinya bahwa Esther mengiyakan ajakan Kak Alveeda.

Sore hari terlihat Bella sedang berdiri di pinggir jalan bersama driver yang seharusnya mengantarkannya pulang dari tempat gym. Motor yang Bella tumpangi tiba tiba mogok di jalan. Akibat daya baterai ponselnya mati sewaktu di perjalanan,mau tidak mau Bella harus menunggu sampai motor nya bisa digunakan lagi.
Dari kejauhan kak Junna melihat Bella yang sedang berdiri di pinggir jalan. Lalu motor sport kak Junna melaju menuju ke arah Bella. Kak Junna menawarkan bantuan untuk mengantarkannya pulang daripada menunggu lama. Awalnya Bella menolaknya,tapi driver yang bersamanya mengatakan kalau Bella seharusnya ikut Kak Junna aja. Drivernya merasa tidak enak karena telah membuat Bella menunggu terlalu lama. Jadi lebih baik Bella ikut kak Junna aja.
Diperjalanan sebelum pulang kak Junna juga mengajak Bella untuk mencari makan dulu bersamanya karena kak Junna udah lapar sekali. Bella langsung mengiyakan ajakan Kak Junna tanpa menolaknya.
"Mau pesan apa?" Tanya kak Junna
"Capcay kuah sama air mineral aja" jawabnua
"Lagi diet?"
"Enggak juga. Tadi kan habis ngegym jadi ga enak kalau langsung makan yang berat berat"
"Oke" jawabnya
"Nasi goreng seafood satu,capcay kuah satu, air mineralnya dua. Itu aja mbk" ujarnya ke waitress
Dari tadi Bella hanya diam saja sampai tiba tiba merasa aneh dan sedikit salting melihat sikap Junna kepadanya. Kak Junna terus menatapnya tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun. Menunduk lagi lalu sesekali menatap ke arah Kak Junna untuk memastikan apakah kak Junna masih menatapnya.
Makanan yang mereka pesan sudah ada di meja mereka. Sangking saltingnya dilihatin kak Junna terus, membuat Bella memakan makanannya dengan sangan sangat terburu buru akibatnya ada sedikit belepotan makanan di pinggir mulutnya. Kak Junna langsung membantunya membersihkan belepotan itu saat melihatnya. Bella semakin terdiam ketika pandangan mereka semakin dekat.
"Aku bisa sendiri" ujarnya sambil langsung ngambil tissue yang dipegang kak Junna untuk membersihkan belepotannnya itu
"Makanya kalau makan jangan buru,biar gak belepotan"
"Jangan jangan karena kamu grogi ya? Makanya sampai belepotan gitu" ujarnya lagi sambil menggodanya
"Enggak. Gak usah sok tau deh" jawabnya ketus
"Iya deh gak bakal sok tau. Yaudah pelan pelan aja makannya" sambil senyum senyum
Setelah selesai makan kak Junna mengantarkan Bella pulang. Sampai di depan rumah kak Junna bertanya sama Bella apakah Bella mau lain waktu diajak kak Junna keluar bareng. Masih sedikit berfikir dan akhirnya Bella mengiyakan lagi ajakan Kak Junna.
"tulis nomernya dongg" sambil menyerahkan ponsel nya ke Bella
Lalu Bella memberikan nomer telfonnya ke Kak Junna.

IllegirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang