chapter 5

519 85 15
                                    



" Dazai-san, sudah menunggu lama? " tanya seorang pria bersurai Lilac.

Osamu menggeleng kecil lalu memesan segelas rum. " Bagaimana kabar mu Mitsuya-kun? " tanyanya.

Takashi menerima segelas rum yang di pesankan oleh Osamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Takashi menerima segelas rum yang di pesankan oleh Osamu. " baik. Kalau Dazai-san sendiri, terlihat cukup baik ya. " ucapnya.

Osamu tertawa kecil lalu meneguk vodka nya. "Begitulah. " ucapnya.

" Jadi... tidak biasanya Dazai-san memanggilku kemari. " ucap Takashi seraya menatap pria disebelahnya. 

Osamu meletakkan kembali gelasnya kemudian membalas tatapan Takashi. " Aku ingin kau membuatkan 1 pakaian untukku. "

Takashi terdiam lalu mengangguk perlahan. " Baiklah. Aku akan membuat pakaian khusus untuk Dazai-san. Style nya juga akan menyesuaikan dengan Dazai-san. " ucapnya

" Kau tak tanya untuk apa pakaian itu? " tanya Osamu dijawab gelengan oleh Takashi. 

" Memang Dazai-san akan memberitahuku alasannya? " tanya Takashi balik yaang hanya dibalas cengiran oleh Osamu. 

Takashi menggeleng pelan. " Aku akan menyelesaikannya dalam waktu kisaran 3 Minggu, itu paling lamanya. Jika paling cepatnya mungkin.... 1 Minggu. " 

Osamu mengangguk. " Akan kutunggu. "

Takashi kembali meneguk minumannya. Tiba-tiba perhatiannya teralihkan pada sebuah buku yang berada di samping gelas Osamu.

" Buku apa itu, Dazai-san? " tanya Takashi seraya menunjuk buku bersampul merah itu. 

Senyuman gila Osamu muncul. " ini adalah buku yang berisi teknik-teknik untuk bunuh diri. Tadi aku membacanya, dan menemukan teknik bunuh diri yang unik! " jelasnya bersemangat. 

" Nee Mitsuya-kun ayo bunuh diri bersama~ " ajaknya dengan senyuman yang kian melebar. 

Takashi tersenyum tertekan lalu menggeleng pelan. " A-ah, tidak usah Dazai-san. " ucapnya menolak.

Senyuman Dazai tergantikan dengan raut malas. " Cih, tidak asik. " gumamnya.

Takashi hanya dapat menghela nafas sabar. ' Aku masih ingin hidup ' batinnya.

Mereka menikmati waktu berbincang-bincang sampai akhirnya Takashi harus pergi terlebih dahulu karena memiliki urusan.

Osamu meminta pelayan untuk mengisi kembali gelasnya yang telah kosong.
Pria itu menikmati vodka nya seraya membaca buku yang ia sukai. " Teknik ini sangat menarik. " gumamnya.

Ia menghentikan aktifitasnya ketika merasakan seseorang duduk di kursi yang tadinya di duduki oleh Takashi.

Binaran pada matanya digantikan oleh tatapan datar. " Huh, kau lagi kau lagi dan kau lagi. Sedang apa kau disini? Sanzu Haruchiyo. "

Crazy Executive ( Special Bonten Tokrev )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang