𝐏𝐑𝐄𝐆𝐍𝐀𝐍𝐓-! ᥫ᭡
SUATU HARI, ada sepasang kekasih yang memohon seraya berlutut kepada mereka yang lebih berkuasa daripada kedua orang-- Ah, ketiga orang tersebut lebih tepat untuk dikatakan.
Sebuah makhluk mungil telah dipegang dengan erat pada sebuah lengan. Mereka memohon ampun serta restu pada mereka yang tak pernah menyetujui hubungan sepasang kekasih tersebut.
Tak memperdulikan tangisan yang bergema pada ruang terbuka tersebut, mereka menjatuhkan hukuman keji kepada sang puan yang telah menjadi seorang ibu. Sebuah gelar yang dicapai olehnya setelah melahirkan sang buah hati.
Makhluk mungil pada lengannya direbut dengan paksa dan diberikan kepada mereka yang berkuasa, kekasih dari sang puan hanya mampu melihat tanpa bertindak apa-apa.
Sang puan yang merupakan seorang mortal di seret dengan paksa ke sebuah ruangan terbuka lainnya, dia dijatuhkan bahkan dianiaya oleh mereka. Tangisan miliknya tidak dihiraukan oleh mereka.
Kekasihnya tak mampu melihat orang tercintanya diperlakukan seperti itu, namun apa daya dengan dirinya yang di ikat serta dibungkam dengan erat.
Memberontak pun percuma, dia hanya bisa menyaksikan orang tercintanya telah berbaring di guillotine tanpa napas. Mereka tak pernah memberikan ampun, bahkan kepada dirinya yang telah memberikan seluruh kepercayaannya kepada mereka.
Kekasih dari sang puan merasa secara perlahan bahwa detak jantungnya melemah, bahkan napasnya tersengal-sengal detik demi detik. Kelopak matanya menjadi berat bahkan pandangannya semakin buram tak jelas.
Terakhir kalinya, dirinya melirik sang buah hati yang dipeluk oleh mereka. Dia bisa mendengar tangisannya semakin pudar di telinganya, untuk terakhir kalinya dia tersenyum. Bukan kepada mereka ataupun bayinya, namun kepada benang takdir yang akan mempertemukan kejadian ini kembali.
"Aku harap .. mereka berdua bahagia."
Pikiran membentuk sebuah bayang-bayang yang dapat dirinya lihat pada saat ini, kekasih itu berkedip dan menutup mata untuk selamanya. Meninggalkan sang buah hati dan menyusul sang puan, istrinya tercinta.
Tak pernah sepasang kekasih itu membayangkan bahwa akan mengalami kejadian seperti ini. Apa yang mereka perbuat hingga harus menerima hal ini? Mengapa .. Celestia setega itu untuk mereka?
Tidak ada yang bisa memecahkan misteri ini, bahkan makhluk terpintar pun tak bisa.
SREK
Kertas terakhir dibalik olehnya dan buku itu resmi tamat. Kelopak matanya menutup sebentar seraya mengambil napas panjang, dipeluk erat istrinya yang bersandar pada lengannya.
Dirinya mengerti bahwa ini bukanlah sembarang buku dengan cerita konyol, namun ini semua merupakan sebuah gambaran-- kisah mereka yang telah berjuang mempertahankan kebahagiaan yang tak pernah terjadi.
Dagunya bersandar pada atas kepala istrinya, menyingkirkan buku di atas pahanya dan memilih untuk mengelus surai sang puan. Menikmati irama napas istrinya yang sedang tertidur lelap setelah dibacakan sebuah dongeng.
"Kita tau bahwa semua hal yang kita lakukan salah .. namun apa salahnya berjuang kembali bukan?"
Suaranya berbisik dengan lembut pada telinga istrinya. Kelopak matanya terbuka menampilkan bola mata kuning dengan pupil memanjang seperti hewan buas.
Dia mengangkat kepalanya dan menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah indah istrinya, dirinya tak pernah bosan memandang wajah tidur miliknya yang terkesan imut di matanya.
Jemarinya menelusup masuk dari atas dahi istrinya hingga kebelakang rambutnya yang membuat poninya terangkat. Kepala miliknya maju ke depan hingga sebuah benda kenyal telah menempel pada dahi sang puan.
"Panggil namaku saat kau dalam bahaya." Dia berbisik kepada sang puan yang mampu menerangi kehidupannya yang suram ini.
Seorang yang kini menjadi cahayanya, sang surya bagi sang rembulan seperti dirinya. Cahaya orange yang dipancarkan oleh matahari yang hendak terbenam itu menyinari wajah tidur istrinya.
Bibirnya terangkat menjadi sebuah garis senyum, tak begitu panjang namun menciptakan gurat senyum yang indah. "Selamat tidur, [Nama] .. qi zi ku tersayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐑𝐄𝐆𝐍𝐀𝐍𝐓: 原神,ㅤA. Xiao. ✓
Short Storyʬʬ 𝟬𝟬𝟬𝟮. i'd love to, but only with you ㅤㅤㅤㅤ──── XIAO! ALATUS × FEM! READER ㅤㅤ ❝Seperti ombak yang menyapu pasir, ㅤㅤㅤaku akan selalu menemukanmu.❞ ㅤ( © lcynea © mihoyo © hoyoverse ) ⌗ 𝗪𝗔𝗥𝗡! ㅤarchon war, blood, traumatic ㅤ( 𝗥𝗘-𝗨𝗣𝗟𝗢𝗔�...