𝘯𝘪𝘯𝘦.

2.6K 388 106
                                    

𝐏𝐑𝐄𝐆𝐍𝐀𝐍𝐓-! ᥫ᭡

Perang belum berakhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perang belum berakhir. Semua hal yang diucapkan oleh Guizhong tak berkesudahan. Raut wajahnya tertekuk, keringat membasahi wajahnya dengan kedua tangannya yang bergetar.

".. tidak apa-apa. Tidak apa-apa, sayang." Dia bergumam, bibirnya tertarik ke atas dengan nada suaranya yang pecah. Tangannya sibuk membasuh bayi di dalam pelukannya, membersihkan dari noda darah yang ada.

Suaranya pecah ketika Guizhong memutuskan untuk bersenandung, berusaha menenangkan bayi yang menangis itu di dalam tenda mereka. Dia beruntung bahwa salah satu prajurit Liyue melihat kondisi mereka dan segera dibawa kembali.

Tangannya membalut bayi dengan kain baru, yang pasti lebih bersih dari noda-noda darah. Guizhong berdiri, membawa bayi di dalam gendongannya ke sisi tenda lain yang dibatasi oleh kain.

Manik biru keabu-abuannya menampung air di dalam sana, dia merasakan sesak di bagian dadanya. Guizhong berjalan maju, menghampiri pasiennya yang tak sadarkan diri dengan berbagai perban di tubuhnya.

"Kumohon sadarlah, [Nama]. Maafkan aku yang tak bisa berbuat apa-apa.."

Guizhong meninggalkan satu tangannya dari gendongan untuk menyingkirkan helaian rambut sang miko yang menghalangi wajah rupawannya. Dia tersenyum getir sebelum memegang kedua tangan miko yang berada di atas tubuh.

"General Alatus, cepatlah kemari ..."

ᯓᡣ𐭩 ⋆。˚

Manik bright ambernya mengelap seolah-olah dalam menerkam segala sesuatu yang menghalangi jalannya. Tangannya dengan kasar menyingkirkan kain tenda, sorot matanya yang tajam membuat para healer mundur dari posisinya.

Maniknya menangkap visual orang yang dicarinya. Adepti itu melangkah menuju ke tempat dimana dirinya berdiri, di samping ranjang pasien yang berbaring terluka. Anemo Yaksha menyenderkan tubuhnya ke tepi ranjang kosong dengan melipat kedua tangannya.

"Apa maksudmu memperlakukanku seperti ini, Morax? Menyuruh ku kembali di tengah-tengah medan perang tanpa konfirmasi yang jelas."

Morax mendengar suara gertakan gigi dengan intonasi yang direndahkan. Manik amber yang memiliki banyak cahaya itu menatap sang Adepti yang berkerut dengan bibir yang terbuka bagaikan harimau yang terancam.

"Pe-Permisi, General .."

Sebuah suara menyela pembicaraan sepihak mereka, membuat suasana hati Yaksha yang sudah buruk menjadi lebih buruk lagi.

"Nona Gui-Guizhong meminta anda untuk pe-pergi ke tendanya." Perempuan dengan pakaian sederhana layaknya perawat jaman feodal menggosok kedua tangannya gugup. Merasa terancam dan takut akan kehadiran dua sosok di hadapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐏𝐑𝐄𝐆𝐍𝐀𝐍𝐓: 原神,ㅤA. Xiao. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang