ch 3

1.9K 56 0
                                    

disini ada tema dewasa
No child
Nsfw
Halah kalean malah suka kan wkwkwk

---



Tentu saja, berduaan di ruangan tertutup, jauh dari siapa pun bersama Sega Baskara tak akan berakhir damai. Pria itu adalah predator sejati dan sensualitas nya akan membuat sesak Hazal yang tak berpengalaman.

Sepanjang hidupnya, Hazal tak menerima banyak kisah kasih bersama seorang pria, bahkan dengan ayahnya karena saat usianya tujuh tahun, ayahnya dikirim ke kamp dan tak pernah kembali. Sejak saat itu, tak ada lagi. Ia kebingungan dan ketakutan sebab selama ini tak pernah ada pria yang begitu menunjukkan minat dan ketertarikan yang kentara terhadapnya selain Sega.

Saat Sega menyentuh bahunya, Hazal mengambil dan mengangkat tangannya.

"Aku ingin kesepakatannya sekarang." kata Hazal dengan berani. Ia tidak gentar dan menatap Andreas.

"Tidak."

"Kalau begitu bunuh aku."

Sega berdecak dan menarik tangannya. "Baiklah. Aku akan memutuskan sekarang. Aku akan mengeluarkanmu dari Marseille dan hidupmu adalah milikku."

"Tidak."

"Kamu sekarang ingin bertengkar?"

"Tidak. Aku milikmu kapan pun kamu inginkan, tapi aku ingin kehidupanku." kata Hazal. "Kamu tak bisa merenggutnya."

"Kalau begitu tidak ada kesepakatan."

"Apakah aku seperti berniat melawanmu?" Hazal menjadi khawatir dan sengaja mendekat kepada Sega. "Aku hanya bernegosiasi. Kamu nampaknya bukan kontroler gila. Asal kamu senang. Tapi, aku tak tahan direnggut dari kehidupanku. Aku akan jadi milikmu. Kamu bisa meniduriku kapan pun kamu mau. Aku mohon."

Sega kemudian menjambak rambut Hazal dan membuatnya mendongak. Ia berdesis, "kenapa kamu frustasi begitu?"

"Aku tak tahan dengan para pria. Kamu harapanku." Hazal hampir menangis. Itu kebohongan hanya agar Sega simpati. "Itu bukan kehidupanku. Juliana membuatku tinggal disana. Aku berutang nyawa padanya."

Sega memindai wajah cantik Hazal dan menghentikan tatapannya di bibir Hazel yang ranum. "Keputusasaanmu membuatku tertarik. Baiklah, tapi kita lihat ke depannya."

Setelah itu, Sega mencium keras bibir Hazal. Rasanya lembut dan sangat manis. Ia melepas ciumannya dan menyentuh pinggang Hazal yang hangat.

"Ayo kita cari tahu apa lagi yang bisa mulutmu lakukan." kata Sega.

Hazal berdesis, "aku perawan." tak tahu apa apa.

"Jangan khawatir. Semua pelacur ahli juga tadinya seorang perawan bodoh." jawab Sega.

Ia membuat Hazal berlutut di bawahnya.

Sejauh yang Hazal ingat, Sega menelanjanginya dan di atas ranjang, seluruh tubuhnya dicumbu dan diciumi. Sega bahkan meninggalkan bekas bekas gigitan kemerahan di pergelangan tangannya.

Hazal bergetar dan merasa aneh. Ia terengah ketika Sega menghisap satu per satu payudaranya. Ia memejamkan kedua matanya.

Mengapa aku bahkan bisa ada disini?

my dearest revolutionary.|drama romance•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang