Result 2

90 21 0
                                    

Setelah selesai menghubungi Kun, Suho pergi dari Cool Club. Saat mobil Suho keluar dari area parkir, Jeonghan menghidupkan GPS nya agar mudah di lacak oleh Namjoon. Namjoon berencana akan membunuh Suho di bantu oleh Jeonghan. Setelah lumayan jauh, Jeonghan menghidupkan motornya lalu mengikuti mobil Suho.

Di perjalanan, Suho merasa ada yg mengikuti nya. Karena ingin membuktikan firasatnya, Suho hanya berkeliling di area komplek perumahan nya. Beberapa kali dia mengecek spion dan melihat sebuah motor yg selalu berada di belakang mobilnya. Jaraknya memang cukup jauh tetapi motor itu selalu ada kemana pun Suho pergi.

"Siapa dia? Kenapa dia mengikuti ku?" Gumam Suho.

Karena sudah sore, Suho akhirnya kembali ke rumah nya. Jeonghan memarkirkan motornya agak jauh dari rumah Suho.

"Halo tuan. Dia sudah kembali ke rumah nya. Tadi dia hanya berputar tidak jelas di sekitar sini."-Jeonghan

"Kau sudah memasang alat pelacak di mobilnya?"-Namjoon

"Sudah tuan. Tapi sepertinya sebentar lagi dia akan keluar lagi."-Jeonghan

"Darimana kau tahu?"-Namjoon

"Hanya firasat."-Jeonghan

Sambungan di putus sepihak oleh Namjoon. Jeonghan mendengus pelan dan segera menyimpan handphonenya.

"Tenang Jeonghan. Saudara bos mu adalah bos mu juga. Beginilah hidup jika kau memilih melayani daripada di layani." Gumam Jeonghan sambil mengelus dada ratanya lalu kembali mengawasi Suho.

Dan benar saja, pergantian sore menuju malam Suho kembali keluar dari rumah nya. Baru saja dia ingin menghubungi Namjoon, sebuah notifikasi masuk ke handphonenya.

"Sialan, untung saja aku berpakaian aman hari ini. Jadi saat aku mencegatnya aku tidak akan cidera."

Namjoon menyuruh Jeonghan untuk menghalangi Suho jika berada di area yg sepi. Awalnya Jeonghan kesal karena Namjoon semena mena kepadanya. Tapi setelah melihat isi pesan Namjoon, Jeonghan bergegas mengikuti Suho. Jeonghan yakin Namjoon akan segera menyelesaikan urusan nya lalu ia akan terbebas dari Namjoon.

Dengan alat pelacak Namjoon keluar dari ruangan lalu bersiap menuju mobil.

"Kau mau kemana? Bukan kah kita lembur hari ini?"-Seokjin

"Ini tugas lembur ku. Lembur mu menjaga kantor polisi ini."-Seokjin

Seokjin membiarkan Namjoon pergi begitu saja tanpa mencegah nya. Dia hanya berharap kepala polisi itu tidak berbuat sesuatu yg lebih gila lagi.

"Semoga tidak terjadi sesuatu kepada Namjoon dan Suho." Gumam Seokjin lalu kembali ke ruangan nya.

Suho berada di jalan yg cukup sepi. Dia kembali melirik spion dan ternyata pemuda yg menaiki motor itu sedang mengikuti nya dengan jarak yg lumayan jauh. Suho pun melajukan mobilnya agar pemuda tersebut kehilangan jejak.

"Sial. Kemana mobil detektif itu?" Kata Jeonghan sambil melajukan motornya lebih cepat.

Tanpa Jeonghan sadari, Suho ternyata membalik keadaan. Suho melajukan mobil lalu memutari jalan yg dia lalui dan berakhirlah Suho yg mengikuti Jeonghan.

Jeonghan hampir putus asa karena tidak menemukan mobil milik Suho, sampai akhirnya dia melihat spion motornya. Ternyata mobil yg dia cari ada di belakangnya meskipun jaraknya agak jauh.

"Oh, kau ingin mengikuti ku? Ayo ikuti saja. Dengan begini aku tak perlu membahayakan nyawaku."

Jeonghan tersenyum miring lalu berencana membawa Suho ke sebuah tebing.

"Kemana mereka pergi?" Gumam Namjoon yg masih dalam perjalan sambil melihat pergerakan Suho dan Jeonghan.

Sesampainya di tebing, Jeonghan memarkirkan motornya lalu melepas helm nya. Saat dia berbalik, mobil Suho datang dan berhenti tepat di depan nya.

"Siapa kau? Kenapa kau mengikuti ku?" Kata Suho saat keluar dari mobilnya.

"Tuan, bukankah kau yg mengikuti ku?" Kata Jeonghan polos

"Katakan siapa dirimu!"-Suho

"Dia akan menjawab semua pertanyaan mu."

Suho membalikkan tubuh nya mengikuti arah yg ditunjuk oleh dagu Jeonghan. Ada sebuah mobil yg datang dan terparkir di belakang mobil Suho. Beberapa detik kemudian, seseorang dengan jas hitam keluar dari mobil itu.

"Kerja yg bagus Jeonghan. Dengan begini keinginan ku bisa lebih cepat terkabul."-Namjoon

"Tuan Kim? Kim Namjoon kepala polisi?"-Suho

"Iya, dialah yg menyuruhku untuk mengikuti mu. Awalnya aku berniat mencegat mu, tapi karena kau berbalik mengikuti ku jadilah begini. Kau sangat ceroboh tuan detektif."-Jeonghan

"Suho, berhentilah sebelum nyawamu menjadi taruhannya."-Namjoon

"Jadi, benar kan? Kematian keluarga Lee ada kaitan nya dengan mu?"-Suho

"Benar sekali. Tapi, kau tidak memiliki kekuasaan apapun untuk menegakkan keadilan. Karena disini kami lah yg berkuasa."-Namjoon

"Tuan kim. Berhentilah bermain main. Aku ingin segera mengakhirinya."-Jeonghan

Namjoon mengangguk lalu mengeluarkan sebuah pistol. Jeonghan tersenyum dan mengambil sebuah pistol di jaketnya. Mereka mengarahkan pistol ke Suho. Suho terjebak dan hanya bisa mengangkat kedua tangannya di udara.

"Orang orang seperti mu harusnya tidak hidup disini. Suka mengurus kehidupan orang lain tanpa mempedulikan keselamatan dirinya sendiri." Kata Namjoon sambil mendekati Suho perlahan.

"Kau benar sekali tuan Kim. Orang seperti ini harus segera kita musnahkan."-Jeonghan

"Kalian pecundang. Menyerbu orang yg tidak bersenjata. Apakah itu adil?!"-Suho

"Adil bagi semua anggota keluarga ku. Apakah ada kata kata terakhir yg ingin kau sampaikan?"-Namjoon

"Kau harus melepaskan Kun setelah aku mati nanti. Hanya itu." Kata Suho sambil bersimpuh di depan Namjoon.

"Bahkan detik detik kematian mu kau masih memikirkan orang lain. Dasar bodoh!!"-Namjoon

"Berhentilah berbicara tuan. Bunuh aku atau aku akan___"

"Satu, dua, tiga...cheese!!!"

Dorr!!!! Dorr!!!

Dua tembakan tepat mengenai kepala dan punggung Suho yg tepat mengenai jantungnya. Seketika itu juga Suho tersungkur tak sadarkan diri. Namjoon menurunkan senjatanya lalu memeriksa Suho.

"Dia sudah mati. Kau sangat hebat Jeonghan."-Namjoon

"Itulah kenapa tuan Choi begitu menyukaiku tuan."-Jeonghan

Jeonghan memasukkan jasad Suho ke dalam mobil yg telah di setting oleh Namjoon. Namjoon membuat rem mobil tersebut blong. Mereka berdua mendorong mobil itu ke jurang yg dalam. Sampai di dasar jurang, mobil itu pun meledak dan terbakar bersama jasad Suho di dalamnya.

"Hahaha akhirnya aku terbebas dari tugas mu tuan Kim. Aku bisa beristirahat dengan tenang."-Jeonghan

"Maksud mu kau akan mati?"-Namjoon

"Dia goblok atau tolol sih?" Batin Jeonghan

"Maksudku, aku bisa tidur dengan tenang karena tidak perlu mengawasi siapapun lagi."-Jeonghan

"Oh begitu. Tapi ku dengar Seungcheol akan segera kembali. Jadi mungkin kau hanya bisa istirahat sebentar."-Namjoon

Dengan muka masam, Jeonghan buru buru memakai helm lalu melajukan motornya meninggalkan Namjoon sendirian di tebing itu.

"Anak setan. Tidak ada sopan sopan nya sama sekali. Persis seperti Seungcheol."-Namjoon

She's the BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang