Sacrifice 2

60 17 0
                                    

"Aku sudah membeli tiket. Kalian akan berangkat malam ini juga." kata Daddy Wang sambil memberikan 4 lembar tiket pesawat.

"Dimana Tzuyu sekarang?" Tanya Daddy Wang

"Dia masih berada di kamarnya."-Jaehyun

Daddy Wang pun mengangguk lalu pergi menemui putrinya. Tak lupa ia membawa sebotol air mineral yg sudah di campur dengan obat bius racikan Younghoon.

Flash back

"Kita tidak bisa mendekati nya sekarang. Lihat saja, dia sendiri sudah berani dengan kita."-Seungcheol

"Ya mau bagaimana lagi. Kita harus meminta bantuan."-Chanyeol

"Siapa?"-Namjoon

"Tentu saja, Daddy kita."-Younghoon

"Oh, kalau begitu kau saja yg bicara dengan daddy. Dia pasti mendengarkan mu."-Namjoon

"Iya kalau bukan aku siapa lagi?" kata Younghoon lalu mengambil kunci mobil dan pergi menemui Daddy Wang.

Setibanya Younghoon di kantor sang Daddy, ia langsung masuk ke ruangan Daddy nya tanpa mengetuk pintu.

"Tuan, maaf kalau saya lancang tapi minta tolong untuk mengetuk pintu terlebih dahulu." kata Wonwoo yg hampir saja terjedot pintu.

"Iye iye maaf. Kalau lu itu Mingyu gue udah habisin lu."-Younghoon

Wonwoo segera membungkuk kan badan nya. Younghoon tidak memperdulikan nya lalu berjalan menuju kursi yg berada di depan sang Daddy.

"Benar kata Wonwoo. Lain kali kau harus lebih sopan."-Daddy Wang

Daddy Wang melirik Mingyu serta Wonwoo. Seakan paham akan isyarat dari tuan nya, mereka berdua keluar dari ruangan itu.

"Dad, aku sudah mendengar semuanya dari Jaehyun. Kau pasti juga sudah tau apa yg terjadi sebelum aku sampai disini."-Younghoon

"Benar sekali. Jadi, apa yg bisa ku bantu?"-Daddy Wang

"Tolong berikan air minum ini kepada Tzuyu. Demi memudahkan kami untuk mengantarnya ke Paris. Hanya kau yg bisa membantu kami."-Daddy Wang

"Baiklah. Sesampainya di Paris nanti langsung hubungi aku. Aku akan menyuruh Mingyu dan Wonwoo untuk membeli tiket pesawat. Jaga adikmu disana nanti. Jangan sampai hal yg lebih buruk terjadi."-Daddy Wang

"Baik Dad."-Younghoon

Flash back off

Sesampainya di kamar, Daddy Wang melihat Tzuyu sedang termenung. Putrinya sedang menatap kosong ke arah langit langit kamarnya.

"Sedang apa?"-Daddy Wang

"Eh, Daddy sejak kapan ada di kamarku?"-Tzuyu

"Beberapa menit yg lalu. Bolehkah aku duduk?"-Daddy Wang

Tzuyu mengangguk lalu menggeser tubuhnya agar sang Daddy bisa duduk di sebelahnya. Setelah Daddy Wang duduk, Tzuyu meletakkan kepalanya di pangkuan Daddynya.

"Apa yg sedang kau pikirkan?"-Daddy Wang

"Aku takut dad, aku takut kehilangan kak Jun."-Tzuyu

Daddy Wang tersentak mendengar perkataan Tzuyu. Dia berusaha terlihat baik baik saja, padahal di dalam hati nya ia sedang mengumpati Heechul serta putranya yg licik.

"Apa kalian saling mencintai?"-Daddy Wang

"Tentu saja. Bahkan sebentar lagi kak Jun akan melamarku. Itu hebat kan dad?" kata Tzuyu dengan sumringah.

"Jika kau bahagia, maka lakukan lah apa yg ingin kau lakukan."-Daddy Wang

"Jadi apakah Daddy akan menerima lamaran nya nanti?"-Tzuyu

"Aku ingin melihatnya dulu. Aku harus yakin apakah dia bisa membuatmu bahagia jika ia benar benar ingin mengambilmu dari ku. Aku tidak mau putriku tidak bahagia nantinya."-Daddy Wang

Tzuyu pun terbangun lalu memeluk Daddy Wang. Sang Daddy hanya bisa terdiam sambil menahan seluruh emosi yg ada dalam dirinya.

"Kalau begitu istirahat lah. Aku membawakan mu air. Minumlah lalu segeralah tidur. Ini sudah sangat larut."-Daddy Wang

Tzuyu mengangguk sambil menerima botol air mineral yg Daddy Wang bawakan untuknya. Dia pun meminum air mineral itu hampir setengah botol. Setelah menutup botolnya, ia pun menarik selimut lalu seketika tertidur.

"Aku akan segera melenyapkan kedua orang itu!" Gumam Daddy Wang sambil keluar dari kamar Tzuyu.

Setelah melihat Daddy nya ke kamar Tzuyu, Namjoon ijin kepada Chanyeol untuk keluar malam itu juga.

"Ada apa? Kenapa kau buru buru seperti itu?"-Chanyeol

"Seokjin mengirim pesan suara singkat. Aku harus segera menemui nya."-Namjoon

"Kalau begitu aku ikut dengan mu. Sepertinya ada yg tidak beres."-Chanyeol

Namjoon membiarkan kakak tertuanya ikut bersamanya. Mereka berdua menggunakan satu mobil dan pergi menuju rumah Heechul.

Sesampainya di depan rumah Heechul, Namjoon melihat sekitar lalu keluar bersama Chanyeol.

"Berhati hatilah. Aku takut ini adalah jebakan."-Chanyeol

Namjoon segera membuka pintu rumah. Sepi dan sunyi ia rasakan saat masuk ke dalam rumah itu.

"Kak, apa kau mencium amis?"-Namjoon

"Ya, ini bau darah."-Chanyeol

Mereka berdua mencari sumber aroma darah itu. Mereka menyusuri tangga dan sampailah di sebuah kamar yg sedikit terbuka. Aromanya semakin jadi saat Namjoon membuka pintu itu.

"Seok-seok jin... "

Namjoon bergegas mendekati tubuh Seokjin yg berlumuran darah. Dengan pelan ia mengangkat kepala Seokjin yg matanya masih terbuka.

"Siapa? Siapa yg melakukan ini padamu?"-Namjoon

"Hai kak Namjoon, kak Chanyeol. Senang rasanya kalian berkunjung kerumah ku."

Di balik kegelapan, muncul sosok yg berbadan tinggi serta senyum cerahnya mendekati Namjoon. Chanyeol yg berada di belakang Namjoon sudah bersiap dengan pistol di tangan nya.

"Hey, jika kau membunuhku adikmu pasti akan gila karena merindukanku."-Jun

"Tutup mulutmu itu!"-Chanyeol

"Apa kau yg melakukan ini?!"Namjoon

"Tidak, aku hanya menggores lehernya sedikit. Tapi, dia terlalu lemah kak."-Jun

"Aku akan tembak dia sekarang!"-Chanyeol

Chanyeol pun menarik pelatuknya namun sasaran nya bisa menghindar. Jun hanya tersenyum lalu pergi menuju jendela kamar.

"Kak Namjoon, tolong bereskan semua nya ya. Sampai bertemu nanti."-Jun

Jun melompat dari jendela kamar. Dengan cepat Chanyeol pun mengejar Jun. Sementara itu Namjoon masih meratapi kematian Seokjin, temannya.

"Maaf karena aku datang terlambat." gumam Namjoon.

She's the BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang