Bel istirahat sudah berbunyi 6 menit yang lalu. Dan sekarang tinggal lah beberapa orang yang berada di kelas.
"Kantin yok!!" Ajak Arinda menghampiri Sanaya yang sedang membereskan buku-bukunya
"Yok!"
"Diandra yuhuuu!! Kantin yok!!." Teriak Arinda.
Diandra menghampiri keduanya. Sebelum Mereka meninggalkan kelas, Arinda menoleh terlebih dahulu dan mencari sosok ketua kelas yang rese itu.
"Danu!" Panggilan nya.
Danu pun menoleh, "Salam jari tengah!"
"Fucek!!" Lanjutnya sembari mengacungkan jari tengahnya.
Danu yang melihat itupun sontak ingin mengejar Arinda dan menguyel-nguyel nya dengan kesal.
"Lo maju, gue pastiin lo bakal jadi anggota OSIS!" Ancam Sanaya.
Berhasil. Danu pun kembali duduk dan membuang muka.
"Masih inget aja lo Nay ketakutan tuh Human" pungkas Arinda ngakak.
Pasalnya dulu, disaat mereka baru kelas 10. Danu ditawarin sana guru untuk jadi anggota OSIS, tapi dia tidak mau. Malahan dia terkesan sangat takut untuk menjadi anggota OSIS.
Pradanu Amarta Dewangga. Atau Danu, adalah sepupu dari seorang Sanaya. Orang tua Danu, terlebih sang ayah adalah adik dari Wisnu Dewangga.
Danu memiliki 2 orang kakak yang berbeda gender, dan seorang adik laki-laki yang baru menginjak umur 5 tahun.
Dan, tidak ada yang mengetahui fakta itu kecuali Satria dan Sanaya dkk."Langsung kicep" kekeh Diandra.
"Yok ke kantin. Laper gue!" Imbuh Sanaya menarik tangan keduanya.
Diperjalanan menuju kantin,banyk orang yang menyapa ketiga the most wanted itu, dan hanya Diandra lah membalas sapaan itu.
"Udah kebiasaan, kalo ada yang nyapa itu di balas kek. Ini malah kagak!" Gumam Diandra kesal.
Sesampainya didepan pintu kantin, mereka dibuat menghela nafas. Keadaan kantin yang sangat ramai membuat the most wanted itu mencebikan bibirnya.
"Nyesel gue gk booking tempat duduk duluan!" Kesal Arinda sambil berkacak pinggang.
Diandra hanya menghela nafasnya. Dia pikir, kantin tidak akan seramai ini. Harus sabar diann. Batinnya.
Sedangkan Sanaya, gadis itu sedang memikirkan bagaimana caranya dia dan kedua sahabatnya bisa duduk?.
Bisa aja dia ngusir siapapun karena dia anak pemilik sekolah ini. Tapi, baginya itu bukan lah cara yang fair, untuk kepentingan pribadi.
"Gabung sama adkel, mau gak!" Tanya Sanaya seraya membenarkan tatanan rambutnya.
"Yang mana?" Tanya balik Diandra.
"Tuh!" Tunjuk Sanaya. Arinda dan Diandra pun melihat ke arah yang ditunjuk oleh nya.
Dilihatnya, segerombolan adkel yang sedang makan sambil bercanda ria.
"Gue mah sih, ayo aja!" Ujar Diandra .
"Gue ikut aja!" Imbuh Arinda.
Mereka pun berjalan kearah meja yang ditunjuk oleh Sanaya. Banyak pasang mata yang memperhatikan arah the most wanted itu berjalan.
"Boleh kita gabung?" Tanya dindra seramah mungkin.
Sontak, seluruh kantin terdiam. Melihat tidak ada respon dari adkel tersebut, Arinda pun sedikit maju
![](https://img.wattpad.com/cover/310380945-288-k499628.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sanaya's Stories (On-Going)
Novela Juvenil" jika aku diizinkan untuk bertahan lebih lama lagi, aku hanya ingin mengembalikan Sebuah pelukan yg telah lama tak pernah ku rasakan lagi" -Sanaya Shalifa Dewangga °----------------------------------------------- "Keinginan Lo apa nay?" "Keinginan...