Jam menunjukkan pukul 07.48, biasanya ia akan bermalas-malasan dikasur, memejamkan matanya, berlayar menjelajahi dunia mimpi.Namun sekarang matanya benar-benar terbuka, bahunya tegang, matanya menatap was-was terhadap seseorang.
Ia menelan ludah nya saat orang yang ia tatap menatap balik dirinya.
"Yang benar saja! Dia tadi benar-benar memandikan ku dengan mata tertutup kain!!!" Batin y/n yang sekarang trauma dengan pengurus barunya.
"B-bisa tolong panggil kan Erwin?" Tanya y/n yang gagap seketika.
"Untuk apa?"
"Aku ingin bertanya make-up apa yang cocok untuk setelan baju ini" Jawab y/n.
Karena baju yang diberikan Erwin selalu baju baru, jadi setiap kali y/n juga harus cocok dengan make-up nya.
Levi berdecih kesal, ahh betapa bodohnya perempuan ini, bukannya dia adalah perempuan? Yang mayoritasnya lebih dekat dengan make up? Lalu kenapa malah tanya laki-laki yang mayoritasnya tidak pernah memakai make up?
Sekiranya seperti itulah pemikiran Levi saat ini.
Ia mengambil setelan baju itu, dan melempar nya ke arah y/n, membuat y/n harus sigap menangkap pakaian yang sudah rapi di setrika itu.
"Pakailah terlebih dahulu"
Y/n mengerutkan dahinya, namun daripada harus di apa-apakan lagi oleh orang ini, ia lebih memilih untuk diam dan kembali menuju kamar mandi.
Setelah beberapa menit, ia tak kunjung keluar, Levi menghela nafas.
"Kenapa selama itu?!"
Kesabarannya habis sudah, ia berjalan menuju kamar mandi, disaat ia akan memegang gagang pintu, pintu itu sudah terbuka terlebih dahulu.
Lantas tatapan mereka bertemu, manik mata mereka saling bertatapan, namun sayang tidak sampai 5 detik, Levi sudah mengalihkan tatapan nya.
"Kenapa selama itu?" Tanya nya melihat seluruh tubuh y/n, dari bawah hingga atas.
Walaupun dari wajah Levi terlihat bahwa ia sangat tenang, namun tidak dengan pikiran nya.
Didalam pikirannya ia sedang mencari dimana letak y/n yang sangat jelek dan membosankan tadi sebelum memakai pakaian ini?!
Baju yang panjangnya tidak sampai lutut, dan dengan lengan yang lebar dan terdapat belahan di dalam nya.
Membuat lengan terlihat, suatu kalung dengan gandul kecil membuat kesan sederhana dan elegan.
Belahan bajunya yang membentuk huruf V hingga belahan dada nya, membuat itu terlihat sangat seksi.
Dadanya terlihat membidang, dan itu sangat berwibawa.
Levi menepis dulu rasa kaget nya, ia segera menjauh dari sana.
Membiar kan y/n keluar dari kamar mandi dan duduk di kursi meja rias.
"Make up nya yang tipis saja, simple fox eye make up, untuk bibir, pakai lipstik warna agak gelap dan mengikuti bentuk bibir saja"
Y/n menganga tidak percaya, sesempurna apa pengurus nya sekarang ini?! Masalah make up saja teratasi!
Y/n menelan ludah nya, ia mengikuti apa yang dikatakan oleh pengurus barunya.
Setelah di rasa selesai, Levi mendekati y/n.
Melihat hasil make up y/n.
"Ck! Eyeliner mu kenapa rendah sebelah?!"
Y/n mengalihkan pandangannya ke arah lain, menghindari kontak mata dengan pengurus nya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kupu Kupu Hitam
FanfictionLevi lebih mendekatkan dirinya dengan y/n, tepat di telinganya ia berkata. "Sekarang aku berkerja juga untuk mu" "Sebagai Bos sitter" "Mohon bantuannya, Bos kecil ku" -Levi Ackerman Hajime Isayama's fictional character Fanfic by lanina_prnm Not R18+!