◇ 7

62 9 0
                                    


Di situlah ia menampakkan wujud aslinya, dengan pakaian hitamnya dan penutup mata serta badannya yang putih kehitaman di bagian jari.

"Apakah setelah kalian tahu identitas ku, aku akan membiarkan kalian begitu saja?"

Dikagetkan oleh wujud aslinya, y/n hanya bisa terdiam, apakah mautnya secepat ini?! Ohh ayolah ia kira petualangan nya baru saja dimulai!

"Lalu apa yang akan kau lalukan?"

Pertanyaan Levi yang sangat menantang itu membuat y/n terkejut, ohh laki-laki nya yang satu ini memang tak kenal takut!

"Seperti yang dijanjikan Isabel, kau benar-benar datang kemari, walaupun harus menunggu selama 5 tahun lamanya"

Levi mengangkat alisnya, ia tertarik dengan pembicaraan yang dibuka oleh nya.

"Isabel berkata, cepat atau lambat kakak ku pasti akan datang kemari, bukankah itu terlalu terlambat, hingga 5 tahun setelah jati dirinya kuambil kau baru datang kemari"

"Isabel, adalah orang yang terakhir kali kuambil jati dirinya"

"Dia teman ku"

"Dia berjanji akan mensucikan ku kembali"

Levi tetap menatap sang Yareen dengan tatapan tajam, mengintimidasi, aura nya memang tak bisa di sembunyikan lagi.

"Dimana Farlan?"

Sang Yareen meninggikan dagunya, "dia pergi meninggalkan Isabel sendiri disini"

"Dimana Farlan?"

Mata y/n membulat sempurna, nada yang dikeluarkan Levi kini mulai meninggi, sepertinya tak ada pengulangan yang ketiga kalinya.

Ia bahkan belum pernah merasakan aura yang sangat menusuk kulit, bahkan kini paru-paru nya terasa sesak.

Bahkan sang Yareen pun menjauh selangkah kebelakang, ia mengetahui bahwa nada yang kian meninggi itu bukan sebuah gertakan semata.

Namun sebuah peringatan untuknya.

"Farlan berada di Castel Sant’ Angelo"

Levi melirik y/n seolah-olah bertanya dimana castel itu berada.

"Negri keajaiban dunia, Italy"

"Persiapkan dirimu, kita akan berangkat hari ini"

Ucapan Levi membuat Yareen mencekik y/n, dahlah perasaan y/n ga salah apa-apa deh dari tadi..

"Kenapa?! Kenapa kau menjawab nya?!"

Cengkraman sang Yareen semakin kuat, kuku nya yang tajam bak kuku binatang itu membuat leher y/n berdarah.

Tak sempat berkedip, tangan Yareen sudah terpotong.

Hingga kedua tangan yang terpotong itu masih tersisa di leher y/n, y/n terduduk begitu saja, meraup napas sebanyak mungkin.

Y/n segera mengambil kedua tangan Yareen yang telah terpotong, lalu melempar nya jauh dari nya.

Ia segera merobek baju nya untuk menutupi darah yang mengalir dari leher nya.

Disisi lain, Yereen tengah berteriak sekeras mungkin dengan nada yang melengking.

"Tugas ku adalah melindungi boss ku, jangan macam-macam dengan nya"

Ditengah teriakan nya, y/n menoleh ke arah Yareen, ia melihat darah hitam dari lengan Yareen yang berangsur-angsur berkurang, lalu tak lama ia melihat daging yang berwarna hitam mulai membentuk bagian tangan nya yang terpotong.

Dengan lembut nya Levi menatap boss nya, ia berjongkok untuk menyamakan tinggi nya.

Levi melihat aliran darah dari leher y/n, namun ia lebih memilih untuk menggendong y/n dan meletakkan nya di pinggir kasur.

Kupu Kupu HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang